SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 16 Maret 2010

L's Diary: Eps.48 - Mistery Guy

wooper gifEpisode 48: Mistery Guy


”Si...siapa kau?” tanyaku tergagap melihat sosok berpakaian ranger di depanku bersama seekor Pokemon berbentuk anjing berwarna hitam bertanduk di sampingnya. Rupanya dia membelit kakiku dengan tali panjang sehingga aku terjatuh sekarang.

”Aku, Guy....tapi para ranger memanggilku Mistery Guy, jadi panggil aku begitu juga,” sosok itu memperkenalkan dirinya.

”Mis...Mistery Guy?”

”Kurang ajar!” umpat Badut. ”Kukira kalian hanya berlima saja. Rupanya masih ada satu cecurut pengganggu!”

Lelaki bernama Guy tersenyum mendengar itu. Dia lalu berkata, ”Ya, memang hanya lima yang secara resmi ditugaskan pada sisi ini, aku tak termasuk di dalamnya.”

”Apa?” aku terkejut. Apa maksud lelaki ini?

”Aku disebut juga pemberontak, karena aku tak suka dengan peraturan ketat ranger yang seolah-olah mengekangku,” jelas Guy tenang.

”Maksudmu?”

”Aku disini atas kemauanku sendiri, hai Tim Magma!”

Apa? Ranger ini ada disini atas kemauannya sendiri? Apa yang dia lakukan?

“Aku telah mencari kalian cukup lama dan sekarang takkan kubiarkan kalian kabur begitu saja. Sekarang menyerahlah baik-baik!”

”Kurang ajar, kau belum tahu siapa kami, Hah?” Badut tampak emosi.

”Badut, Flame, lebih baik kalian cepat pergi, biar lelaki misterius ini aku yang menghadapinya,” ujarku kemudian. ”Aku pikir dia akan mudah aku kalahkan sementara kalian membantu yang lain di dalam.”

”Tapi L...” Flame terlihat cemas. ”Kita tak bisa meninggalkanmu begitu saja.”

”Aku tahu, tapi percayalah padaku, dia akan mudah kulumpuhkan,” sahutku penuh percaya diri. ”Lagipula kalau seperti ini hanya akan memperlambat gerakan kita.”

”Baiklah L, kami serahkan dia padamu. Kami percaya padamu, bagaimanapun kau adalah anggota regu G,” ujar Volta. “Flame, ayo kita pergi.” Volta kemudian berbalik dan mulai berlari ke dalam gunung.

“Baiklah...” jawab Flame lemah. “L, berusahalah!” Dia melihatku sekilas dan kemudian berbalik mengikuti Volta. Kedua rekanku itu pun kini telah mengilang masuk ke dalam gunung.

”Huh, kau berniat jadi pahlawan rupanya,” ledek Guy, ”tapi satu orang Tim Magma saja cukup bagiku untuk membongkar kedok kelompok Y & M.”

Kelompok Y & M? Apa yang sedang dia pikirkan?

”Kamu ngomong apa sih? Kami ini Tim Magma, bukan kelompok.... apa tadi?”

”Kelompok Y & M, kelompok yang telah membakar kotaku!” tiba-tiba Guy menjadi sangat bersemangat. Tampak raut kebencian di wajahnya.

”Hei, kamu salah. Kami ini Tim Magma, bukan kelompok yang kamu maksud!” sangkalku cepat. ”Kami memang mengincar Groudon, tapi kami tak pernah membakar kota demi hal itu.”

”Oh, benarkah? Bukankah huruf M dalam kelompok Y & M adalah kepanjangan dari Magma?” balas Guy. ” Sudahlah, lebih baik sekarang menyerah saja!”

Guy mengeluarkan sebuah pokeball dan melemparkannya ke udara. Dari dalam bola tersebut keluar Pokemon berbentuk kupu-kupu berwarna ungu yang belum pernah kulihat sebelumnya. Kalau Beautifly dan Dustox pernah kulihat, tetapi yang satu ini baru aku lihat sekarang.


”Butterfree, bubuk pelumpuh!” Pokemon yang disebut Butterfree itu kemudian melayang ke arahku dan mengeluarkan bubuk-bubuk kecil dan langsung mengenai tubuhku. Seketika aku tak bisa bergerak. Sial!

“Jadi kau melumpuhkanku sekarang? Lalu apa yang akan kau lakukan?”

”Tentu saja menangkapmu, kalau bisa kumasukkan kau ke dalam pokeball!”

”Kau pikir aku ini Pokemon apa?” sahutku marah. ”Sekarang kita lihat siapa yang lebih unggul. Sandslash, kau boleh keluar sekarang, galian!”

Dari dalam tanah di depanku keluar Sandslash. Dengan cepat dia memotong tali yang membelit kakiku, namun tentu saja aku tetap tak bisa bergerak bebas akibat bubuk pelumpuh tadi.

”Jadi kau masih menyimpan senjata andalanmu? Kau benar-banar misterius, mungkin kau yang lebih pantas dipanggil Mistery Guy.”

”Tak usah banyak omong, sekarang terimalah ini! Sandslash, serangat menyayat!” Aku langsung memberikan perintah pada Sandslash dan Sandslash langsung melompat ke arah Butterfree. Cakar Sandslash yang tajam pun merobek tubuh Butterfree. Butterfree terjatuh, Sandslash menang.

”Butterfree, kembali!” perintah Guy sambil mengarahkan pokeball ke arah Butterfree. Butterfree kemudian kembali ke dalam pokeball. ”Kau pikir kau menang? Pikir dua kali, karena aku masih memiliki Pokemon yang hebat. Kuperkenalkan kau pada... Houndoom!”

Sesaat setelah Guy mengatakan hal itu, Pokemon anjing hitam bertanduk yang dari tadi ada di sampingnya langsung maju ke depan sembari memamerkan gigi-gigi tajamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...