SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Jumat, 01 Oktober 2010

L's Diary: Eps.146 - Memasuki Terowongan Rusturf

wooper gifEpisode 146: Memasuki Terowongan Rusturf



Sekarang aku dan Wanda sudah berada di dalam terowongan Rusturf. Dia memaksaku masuk ke dalam untuk menolong Rusty, kekasihnya. Para petugas penyelamat sudah mencegah dan memperingatkannya, tetapi dia tetap bersikeras dan... aku yang jadi korbannya! Duh, kalau seperti ini seharusnya tadi aku langsung saja terbang dengan Tropius.
”Kau kenapa? Tidak terima membantuku?” tanya Wanda curiga.
“Ah, tidak kok, aku dengan senang hati membantumu,” jawabku menutupi kekesalanku. Aku memang tidak bisa berkata tidak kalau Wanda yang meminta. Sekarang aku hanya berharap Pokemon-Pokemon suara tidak berbuat onar dengan menciptakan suara-suara berisik.
”Rusty, dimana kau?” teriak Wanda tiba-tiba. Tidak ada jawaban. Sunyi, sangat sunyi.
Terowongan Rusturf memang cukup panjang. Pembangunan terowongan ini sempat terhenti saat para Pokemon suara merubuhkan langit-langit terowongan. Aku tak heran kalau Pokemon-Pokemon itu berbuat demikian, bagaimanapun terowongan ini adalah habitat mereka.
Terowongan ini awalnya adalah sebuah gua tempat tinggal para Pokemon suara, namun pemerintah setempat memutuskan membangun terowongan untuk menghubungkan kota Rustboro dengan kota Verdanturf agar tercipta efisiensi perhubungan. Bila tidak melalui terowongan ini, kita harus berputar sangat jauh ke selatan, melewati laut dan beberapa kota untuk sampai di Verdanturf atau di sisi lain provinsi ini macam kota Mauville dan Slateport. Terowongan ini membuat perjalanan panjang itu menjadi lebih singkat, ibarat terusan Suez di Mesir atau terusan Panama di Amerika Latin (kok jadi ngomongin terusan?). Meski begitu pembangunan terowongan ini bisa dibilang telah merusak habitat Pokemon liar yang hidup disini. Tak heran bila mereka kemudian marah dan berupaya keras menggagalkan pembangunan terowongan.
Kami berjalan semakin dalam memasuki terowongan Rusturf. Semakin dalam terowongan semakin gelap dan berkabut sehingga aku terpaksa mengeluarkan Shadow, Ninjask milikku untuk melakukan kilatan cahaya. Aku memberinya nama panggilan Shadow karena dia terlihat seperti bayangan yang bisa menyerang lawannya kapan saja. Keren kan?
(Komentar Ninjask, ”Wuih, nama yang keren! Baru kali ini kamu melakukan hal yang tepat...)
Langkah kami terhenti saat di depan kami terbentang bebatuan besar kecil yang menutupi seluruh jalan di terowongan tersebut. Rupanya bebatuan ini yang menjebak Rusty.
”Rusty, apa kau ada disana?” panggil Wanda. Kami menunggu jawaban. Suasana hening dalam beberapa saat namun kemudian....
“Siapa itu? Penyelamatkah?” terdengar suara laki-laki menyahut panggilan Wanda dari balik bebatuan.
“Rusty, ini Wanda, syukurlah kau tidak apa-apa,” seru Wanda tampak senang. “Aku datang dengan Lunar dan akan segera mengeluarkanmu dari sana.”
”Oh, Wanda... syukurlah....” sahut Rusty. ”Aku baik-baik saja, hanya kakiku terkilir tertimpa bebatuan.”
”Kami akan segera menyelamatkanmu!” ujar Wanda menenangkan. Dia lalu melihat ke arahku.
“Apa?” tanyaku bingung dengan tatapannya.
”Kau pikir apalagi bodoh? Tentu saja segera singkirkan batu-batu ini!” seru Wanda lantang sembari melotot ke arahku.


”Iya iya, akan segera kusingkirkan, kau tak perlu marah-marah seperti itu,” jawabku dengan nada kesal. ”Baiklah Dian, lakukan yang harus kau lakukan, pukulan penghancur batu!” perintahku pada Sandslash.
Guardian langsung menuruti perintahku dan memukul bebatuan di depannya sampai hancur. Meski begitu ternyata masih ada banyak bebatuan yang menghalangi sehingga Sandslash harus beberapa kali menghancurkannya dengan pukulan penghancur batu atau Rock Smash.
Setelah beberapa kali menghancurkan bebatuan yang menghadang, akhirnya jalan sedikit terbuka bagi kami. Aku bisa melihat sudut lain dari terowongan ini.
”Dian, selesaikan sekarang!” Guardian mendaratkan pukulan terakhirnya dan kini tampak seorang lelaki berbadan kekar dengan rambut cepak terduduk di sudut terowongan sembari memegangi kakinya.
”Rusty!” sorak Wanda senang. Dia bergerak menghampiri kekasihnya tersebut dan langsung memeluknya. ”Aku senang kau tidak apa-apa. Sekarang kita akan segera pergi dari sini.”
”Wanda, kenapa kau membahayakan dirimu? Masuk ke dalam terowongan dalam situasi seperti ini sangatlah berbahaya,” ujar Rusty. ”Aku tak mau kau celaka.”


”Oh, Rusty...” Wanda tampak tersentuh. Dia lalu memeluk Rusty kembali dan mereka akhirnya berciuman. Oh, kenapa aku harus ada di tempat ini untuk melihat kemesraan mereka berdua? Aku kan jadi kepingin... Andai saja nona Ester bisa sedikit berbaik hati, aku pasti sudah sudah seperti mereka berdua... ciuman romantis dan... aku cemburu!


Rusty melepas pelukannya lalu menatap Wanda. ”Wanda, kita harus segera pergi dari sini atau mereka akan....”
Belum sempat Rusty melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba terdengar suara keras menggema di seantero terowongan. Suara itu begitu keras hingga memekakkan telinga.
”Ap... apa itu?” tanyaku terkejut.
”Itu adalah.... yang membuatku terjebak disini... Pokemon suara!”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...