SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Jumat, 01 Oktober 2010

L's Diary: Eps.147 - Hadangan Pokemon Suara

Rata Penuhwooper gifEpisode 147: Hadangan Pokemon Suara

Suara keras itu terdengar kembali dan kali ini terdengar seperti bersahutan satu sama lain. Kulihat dinding terowongan tampak bergetar akibat suara itu dan kami semua terpaksa menutupi telinga kami kalau masih ingin bisa mendengar.
”Wanda, cepat bawa Rusty keluar,” seruku keras. Bahkan suara kerasku menjadi tak terdengar karena tertelan oleh suara-suara yang bergema di dalam terowongan. Meski begitu Wanda paham dengan maksudku dan langsung membantu Rusty berdiri. Rusty tampak kesulitan berdiri, membuat aku terpaksa ikut membantunya. Sangat sulit memapah orang lain –apalagi yang segempal Rusty- bila kedua tanganmu harus menutup kedua telinga.
”Kita tidak akan bisa,” teriak Wanda yang masih bisa kudengar samar-samar. Wanda benar, dengan keadaan seperti ini mustahil untuk bisa membawa Rusty keluar dari terowongan.
Aku berpikir sejenak, mencoba mencari cara untuk bisa membawa Rusty keluar. Kemudian kukeluarkan Nest Ball dan Solar, Tropius sang Pokemon terbang andalanku segera muncul. Aku memberinya nama panggilan Solar karena kemampuan yang dimilikinya yaitu Solar Power atau tenaga matahari.
(Komentar Tropius, ”Beuh, Solar? Nama macam apa itu? Kau pikir aku bahan bakar? Kenapa tidak sekalian memberiku nama Premium atau PertamaX?”)
Aku memberikan isyarat kepada Wanda untuk meletakkan tubuh Rusty ke atas punggung Solar. Wanda mengangguk dan melakukannya dengan tepat. Aku lalu menyuruhnya untuk ikut naik di punggung Solar.
(Komentar Tropius, ”Lunar! Apa-apaan sih? Si gempal ini saja sudah sangat berat, kenapa pula kau tambahkan wanita ini? Aku tak rela punggungku ditunggangi wanita lain!”)
”Solar, cepat bawa mereka berdua keluar dari terowongan,” perintahku setelah sepasang kekasih tersebut berada di punggung Solar. Solar tampak enggan bergerak, namun dia kemudian mengangguk dan perlahan mulai melayang.
”Lunar, kau sendiri bagaimana?” tanya Wanda.
”Aku akan segera menyusul, kau tak perlu khawa...” perkataanku terputus saat sebuah suara yang lebih keras dari suara-suara sebelumnya bergema dan menjatuhkan bebatuan dari langit-langit serta dinding terowongan. ”Solar, cepat pergi!” perintahku cepat. Namun aku terperanjat saat mendapati sosok besar berdiri menghadang Solar. Sosok besar berwarna ungu dengan mulut sangat lebar, mata merah, serta tanduk menyerupai corong. Apakah itu Pokemon suara?
”Itu Exploud! Pokemon suara keras!” teriak Wanda tercekat.


”Sial, dia menemukan kita terlebih dulu,” sambung Rusty. ”Dia yang telah menutup pintu masuk terowongan dari Rustboro dan membuatku terjebak disini!”
Belum habis rasa terkejutku, aku menyadari beberapa benda berwarna merah muda bermunculan dari langit-langit terowongan. Aku mengenali mereka sebagai Whismur, Pokemon berbisik. Oh, setelah Exploud, kini muncul puluhan Whismur dan... hey, ada dua makhluk lain menyerupai Exploud yang mendadak muncul.
”Loudred, Pokemon suara besar,” ujar Rusty. ”Mereka semua telah berkumpul disini, Whismur, Loudred, dan Exploud! Ketiganya Pokemon suara dari satu rantai evolusi... kita dalam bahaya!”
Rusty benar, sekarang mereka semua mengepung kami. Entah apa yang akan mereka lakukan, aku merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. Tak perlu menunggu waktu lama karena tiba-tiba...
ROAR ROAR ROAR ROAR ROAR!!!!!
Suara sangat keras bertubi-tubi menerpa kami, membuat kami terpaksa kembali menutup telinga. Guardian yang tidak siap dengan suara tersebut langsung terpental menghantam dinding terowongan. Suara tersebut benar-benar berbahaya!
”Dian!” panggilku pada Guardian yang terbaring di tanah.
”Lunar, lakukan sesuatu!” teriak Wanda panik.
”I... iya, aku akan me... la.. ku...kan sesuatu!” Aku bingung harus berbuat apa, Pokemon-Pokemon itu benar-benar mengesalkan. Mereka semua berteriak dengan sangat keras seolah mengusir kami dari tempat ini. Tetapi kalau begini caranya, kami semua akan mati kebisingan. ”Solar, perisai pelindung!” perintahku pada Solar. Solar kemudian membentuk sebuah perisai yang melindungi Wanda dan Rusty. Paling tidak untuk sesaat keduanya aman dari teriakan-teriakan mematikan Whismur bersaudara tersebut. Sekarang yang harus aku lakukan adalah bagaimana menghentikan Pokemon-Pokemon yang marah ini agar kami bisa segera keluar dari dalam terowongan.
”Shadow, kilatan cahaya flash!” perintahku cepat. Hanya ini yang bisa aku lakukan setelah Dian pingsan. Shadow tak punya pilihan selain menciptakan kilatan cahaya yang membutakan para Pokemon suara untuk beberapa saat dan itu berhasil! Kulihat Pokemon-Pokemon itu tampak bingung dan bergerak tak tentu arah. Sekaranglah saatnya!


”Solar, terbanglah keluar, tinggalkan tempat ini!” perintahku cepat.
”Tapi Lunar, bagaimana dengan...”
”Lupakan aku! Cepat selamatkan diri kalian!” teriakku memotong perkataan Wanda.
Wanda melihatku dengan sedih hingga kemudian Solar terbang membawa sepasang kekasih itu keluar dari terowongan, perlahan pergi meninggalkanku.
Menyadari kepergian Solar, Exploud yang kutebak sebagai pemimpin dari para Pokemon suara itu tampak marah. Dia meneriakkan suara yang sangat keras, memaksaku tiarap sambil menutupi kedua telinga. Teriakannya itu mulai merubuhkan langit-langit gua dan kini aku bernasib sama seperti Rusty, terjebak di dalam terowongan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...