SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 01 Desember 2010

L's Diary: Eps.167 - Memasuki Hutan Petalburg

wooper gifEpisode 167: Memasuki Hutan Petalburg

Setelah pertarungan di gym Rustboro, aku berpisah dengan nona Ester dan Steven. Nona Ester kembali ke gunung Pyre setelah memastikan keselamatanku sementara Steven entah kemana, aku tak peduli. Harusnya aku tak perlu cemburu padanya, karena nona Ester begitu mengkhawatirkanku saat aku terjebak di terowongan Rusturf. Ini menandakan betapa dia mencintaiku. Maafkan aku nona Ester, maafkan aku bila telah meragukan kesetiaanmu. Kau dan Steven hanya teman biasa, sekarang aku bisa menerimanya.
”Kak L mikirin apa sih? Kok kayaknya serius amat...” ujar seorang bocah yang ternyata sedari tadi mengamati lamunanku. Ah! Aku lupa kalau masih ada Parmin yang mengikutiku! Geez... bagaimana caranya menyingkirkan bocah satu ini? Bocah ini sangat menggangguku.
”Tidak, aku hanya merencanakan perjalanan berikutnya,” jawabku asal. ”Aku harus melewati hutan Petalburg untuk sampai di rumah Tuan Briney.”
”Oh, hutan Petalburg adalah hutan yang penuh dengan Pokemon serangga, aku sering mendengarnya!” sahut Parmin antusias. ”Asyik, akhirnya aku akan kesana! Aku pasti akan mendapatkan Pokemon serangga!”
Cih, siapa juga yang akan mengajakmu... Aku harus segera memikirkan rencana baru untuk menyingkirkan bocah ini dari sampingku. Hmm, kira-kira apa yang harus aku lakukan ya? Aha, aku dapat ide!
Aku membuka tasku, mengacak-acak isinya sambil memasang wajah bingung. Dan benar saja, sikapku ini membuat Parmin heran.
”Ada apa kak L? Apa ada sesuatu yang hilang?” tanya Parmin sok menawarkan bantuan.
”Aku kehabisan stok obat-obatan Pokemon, aku lupa membelinya di PokeMart kota Rustboro... aku harus kembali kesana tapi...”
”Tapi apa?
”Tapi pasti akan sangat melelahkan kembali lagi kesana, kita sudah cukup jauh dari kota Rustboro,” jawabku dengan wajah yang sengaja kubuat terlihat letih.
”Oh, kalau begitu biar aku saja yang membelikannya untukmu Kak L. Kak L bisa menungguku disini,” tawar Parmin. Yes, rencanaku berhasil! Saat Parmin kembali ke kota Rustboro, aku akan segera masuk ke hutan Petalburg dan dia akan segera kehilangan jejak tak bisa mengikutiku. Hehehe... semuanya seperti yang aku rencanakan.
”Baiklah, aku akan menunggu disini. Tolong belikan obat-obatan Pokemon, tapi agak cepat ya?”
”Ya, aku akan membelikannya dengan cepat,” jawab Parmin. ”Tunggu disini ya?” Parmin lalu berbalik dan berlari menuju kota Rustboro yang sudah cukup jauh dari tempat kami berhenti.
Parmin sudah pergi, sekarang yang perlu aku lakukan adalah... pergi secepatnya menuju hutan Petalburg!

*

Aku sudah berada di dalam hutan Petalburg yang gelap. Disini begitu banyak rumput dan juga pepohonan. Benar kata Parmin, hutan ini adalah habitat Pokemon serangga. Banyak kulihat Pokemon-Pokemon serangga mengintip di sela-sela pepohonan dan rerumputan.
Setelah melewati hutan ini, aku akan tiba di rumah Tuan Briney, dimana aku akan bertemu dengan Profesor Hurr. Aku sudah tak sabar untuk bisa mendapatkan Groudon.
Aku terus melangkah di jalanan hutan yang gelap. Pepohonan yang tinggi membuat sinar matahari tidak dapat masuk menerangi hutan, dan kegelapan seperti ini yang disukai oleh Pokemon serangga.
”Ariados, jaring laba-laba!” tiba-tiba terdengar sebuah perintah bersamaan dengan benang-benang putih tebal meluncur ke arahku. Benang-benang itu lalu membelitku cepat, membuatku tak bisa bergerak dan kemudian aku terjatuh ke tanah. Siapa? Siapa yang telah menyerangku?
”Kurang ajar!” umpatku kesal. ”Keluar kau kalau berani!”
Seolah menjawab pertanyaanku, tiga orang bocah yang mungkin seumuran Parmin muncul dari dalam semak-semak. Di samping salah seorang anak tampak Pokemon berwarna belang merah hitam menyerupai laba-laba. Apakah itu Ariados yang mengeluarkan jaring laba-laba tadi?

”Lihatlah kawan-kawan... kita mendapatkan korban baru,” ujar seorang yang terlihat paling tua di antara mereka. ”Kita akan membalas perlakuan orang ini terhadap hutan kita. Kalian setuju bukan?”
”Setuju!” jawab dua anak lainnya serempak.
Sial, apa maunya anak-anak bandel ini? Apa mereka hendak merampokku?
”Siapa kalian? Dan mau apa kalian?” tanyaku berontak, berusaha melepaskan diri dari jeratan jaring laba-laba ini.
”Kami dikenal sebagai trio Serangga, dan kami adalah pelindung hutan ini!” jawab yang paling tua. ”Namaku Ter, dan dua temanku ini namanya Me, dan Nung. Kamilah trio Termenung!”
Trio Termenung? Trio macammana pula ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...