
Profesor Hurr terus bercerita dan aku mendengarkannya seksama, sementara itu Parmin asyik sendiri dengan kegiatan memancingnya. Aku memang sangat senang mendengar cerita semacam dongeng seperti ini terlebih di alam bebas seperti ini. Pemandangan disini memang terasa sangat menyenangkan, membuatku mengeluarkan semua Pokemonku dari dalam PokeBall, termasuk tentu saja Pokemon fosil yang baru kudapat dari Steven agar mereka semua bisa menikmati udara segar tepian pantai. Parmin juga mengeluarkan Pokemon-Pokemonnya.
”Demi menghindari jatuhnya korban dan kerusakan yang lebih parah dari pertemuan dua Pokemon tersebut, munculah orang-orang yang memiliki kekuatan legenda, yang lalu menyatukan kekuatan mereka, menciptakan dua buah Orb, yang satu berwarna merah dan yang satu berwarna biru,” kisah profesor Hurr.
Orb berwarna merah dan biru? Jangan bilang kalau...
”Dua Orb tersebut lalu mampu mengendalikan kemarahan serta amukan Groudon dan Kyogre. Orb merah untuk mengendalikan Kyogre dan orb biru untuk mengendalikan Groudon. Dua orb itu berhasil menghentikan kekacauan di Hoenn dan mengurung dua Pokemon itu di gua asal mula, Cave of Origin.”
”Gua asal mula?”
Profesor Hurr mengangguk. ”Ya, sebuah gua yang ada di kota Sootopolis. Dua Pokemon itu tertidur bertahun-tahun lamanya di gua itu sampai kemudian dua tahun yang lalu muncul para penjahat yang berniat membangkitkan kembali dua Pokemon yang tidak boleh bertemu itu. Kau pasti mengenal mereka, Tim Magma dan Tim Aqua.”
Aku tak hanya mengenal dua kelompok itu, aku bahkan sempat bergabung dengan Tim Magma, tapi kupikir tak ada gunanya menceritakannya pada profesor.
”Dua tim penjahat itu berhasil membangkitkan Groudon dan Kyogre dengan menggunakan dua Orb legendaris, menciptakan bencana dan kekacauan baru di provinsi ini. Beruntung ada para ketua gym dan empat trainer terkuat yang melindungi Hoenn dari kehancuran, serta dua trainer muda bernama Ruby dan Sapphire.”
Ruby dan Sapphire? Kupikir aku pernah membaca ceritanya di salah satu komik Pokemon Special yang ada di mangafox, walaupun mangafox sekarang tidak memuatnya karena takut pada hak cipta.
”Sekali lagi dua Pokemon itu berhasil dihentikan, dengan kemunculan Rayquaza di antara mereka berdua. Ketiga Pokemon ini lalu pergi dari arena bertarung mereka di Sootopolis dan kembali pada tidur panjang mereka. Selesai,” profesor Hurr menutup ceritanya. ”Bagaimana Lunar? Ceritanya bagus kan? Apa kau pikir aku pantas jadi seorang pendongeng?”
Aku mengangguk. ”Ya, ceritanya sangat bagus dan menarik, profesor benar-benar berbakat menjadi seorang pendongeng, mungkin bisa mengalahkan si P.M Toh.” Sebenarnya, aku tidak serius dengan pujianku itu. ”Lalu bagaimana cara kita menemukan mereka kembali?”
”Perlu aku garisbawahi disini, kita tidak akan mencari mereka, kita hanya akan mencari Groudon saja,” jawab profesor Hurr. ”Mempertemukan Groudon dan Kyogre adalah sebuah bencana, dan seorang ilmuwan yang baik tidak akan melakukannya. Percuma saja bila ilmu pengetahuan justru merusak lingkungan.”
”Oke, lalu dimana kita bisa menemukan Groudon?” tanyaku meralat pertanyaan yang sebelumnya.
”Sekarang aku akan menceritakan mengenai legenda gua Terra, sebuah gua yang diperkirakan menjadi tempat tinggal Groudon,” jawab profesor.
”Gua Terra?”
”Sebenarnya informasi ini masih belum bisa diyakini atau dipercaya begitu saja. Aku telah melakukan studi literatur yang cukup panjang dan melelahkan, hanya untuk mendapatkan nama gua ini. Gua ini masih merupakan misteri dan bersama-sama kita akan memecahkannya.”
”Apa yang profesor ketahui tentang gua ini?” tanyaku penasaran.
”Berdasar hasil penelitianku, gua ini terletak di bagian barat provinsi Hoenn. Keberadaannya merupakan misteri karena belum pernah ada yang melihatnya secara pasti. Beberapa orang mengaku pernah melihat sebuah pintu gua di beberapa titik di barat provinsi Hoenn, namun saat akan diselidiki, gua tersebut lenyap begitu saja. Orang-orang itu kemudian disebut sebagai pembohong dan hanya mencari sensasi saja, itu beredar di kalangan ilmuwan secara terbatas.”
Profesor Hurr kembali membuka tabung rotringnya dan kembali mengeluarkan selembar kertas besar dari dalam tabung hitam itu. Dia membuka kertas tersebut lebar seraya menunjukkannya padaku. Rupanya itu adalah peta provinsi Hoenn.

Aku mengamati wilayah-wilayah yang ditandai oleh profesor. Profesor benar, wilayah-wilayah itu memang berada di bagian barat provinsi Hoenn. Salah satunya bahkan ada di dekat terowongan Rusturf.
”Jadi apakah kita perlu mengunjungi lokasi-lokasi ini?” tanyaku mencoba menyimpulkan.
”Aku sudah pergi ke beberapa titik dalam peta ini, tapi aku tak melihat keberadaan gua-gua tersebut. Aku berpikir orang-orang yang mengaku pernah melihat gua tersebut adalah benar, mereka pasti tidak berbohong karena hal seperti ini terjadi berulang-ulang kali. Pasti ada sesuatu di balik kemunculan gua ini, pasti ada alasan yang bisa menjelaskan... dimana gua Terra itu berada sebenarnya...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...