SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 16 April 2011

L's Diary: Eps.247 - Groudon Terbelit

wooper gifEpisode 247: Groudon Terbelit

.... Keberanian untuk berbuat lebih!
”Maafkan aku, tapi aku harus melakukannya,” ujarku pelan. Kupegang rantai penangkap besar itu dengan mantap, berniat melemparkannya pada Groudon. Entah mengapa aku merasa seperti pernah melihat rantai seperti ini... tapi aku lupa dimana dan kapan. ”Kutangkap kamu... Groudon!” akhirnya kulemparkan rantai itu dengan sekuat tenagaku. Rantai itu terayun cepat berulang kali di udara hingga akhirnya mengenai Groudon dan lengsung membelitnya. Rantai itu kemudian memanjang secara elastis dan mengikat Groudon. Groudon melolong sangat keras akibat belitan rantai itu. Kupikir belitan rantai itu sangat menyakitinya.
”Bagus kak L, sekarang saatnya kita untuk...” ucapan Parmin terhenti saat melihat Fearow miliknya tiba-tiba mundur di belakang tubuhnya. Hal yang sama terjadi pada Shadow, yang tiba-tiba bergerak bersembunyi di belakang tubuhku. ”Kenapa dengan mereka?” tanya Parmin heran.
”Mungkin ini efek rantai penangkap itu,” tebakku. ”Rantai penangkap besar adalah alat yang sangat dibenci oleh Pokemon, dan akan berpengaruh pada Pokemon yang berada di dekatnya. Ternyata memang benar yang dikatakan oleh catatan itu.”
”Kalau Pokemon kita takut, kita tidak bisa menyerang Groudon,” simpul Parmin.
”Ini saatnya menggunakan peralatan lainnya.” Aku membuka koper Profesor dan menemukan pakaian anti cuaca yang bisa melindungi dari perubahan suhu yang ekstrim. Oh tidak, kenapa aku bisa melupakan pakaian ini? Seharusnya kami mengenakannya sebelum memasuki gua tadi, sekarang tak ada waktu dan terlambat untuk mengenakannya. Tidak apa-apa, kupikir tidak mengenakan pakaian itu juga bukan masalah... sejauh ini kami bisa mengatasinya.
Aku mengambil satu paket Ultra Ball dari dalam koper. Bola penangkap bermotif kuning hitam inilah yang menjadi alat utama untuk menangkap Groudon setelah kami berhasil melemahkannya. Dengan beberapa kali serangan super efektif tadi dan juga dengan belitan rantai penangkap, kupikir Groudon akan mudah dimasukkan ke dalam Ultra Ball saat ini. Kuambil bola pertama dan melemparkannya dengan mantap ke arah Groudon yang kini tersungkur tak berdaya akibat rantai penangkap. ”Kutangkap kau, Groudon!”
Ultra Ball pertama meluncur ke arah Groudon, namun bola itu hancur saat membentur tubuh keras Groudon. Tampaknya menangkap Groudon bukanlah hal yang mudah bahkan bila aku sudah menggunakan rantai penangkap besar itu.

”Kita coba untuk kali kedua... tangkap dia Ultra Ball!” Kulemparkan Ultra Ball untuk kedua kalinya, namun bola ini langsung hancur saat terbuka, hendak memasukkan Groudon ke dalamnya. “Ke... kenapa tidak bisa?”
Groudon yang tersungkur menatapku penuh kebencian. Dia masih berusaha berontak lepas dari jeratan rantai itu, tapi tampaknya jeratan tersebut sangatlah kuat bahkan Pokemon sekuat Groudon saat ini belum bisa melepaskan diri.
“Kak L, kenapa gagal?” tanya Parmin putus asa.
”Pokemon legenda memang sulit ditangkap, dibutuhkan banyak Ultra Ball untuk bisa mendapatkannya,” jawabku berusaha menenangkan.
”Apa ini karena kita belum melumpuhkannya secara maksimal?” tanya Parmin menebak.
”Seharusnya Groudon sudah tidak berdaya karena rantai itu pastilah menyakitinya, seharusnya kita bisa menangkapnya dengan Ultra Ball.”
Aku berpikir keras, mengingat-ingat apa yang pernah dikatakan oleh Profesor Hurr. Waktu itu Profesor Hurr pernah mengatakan bahwa Groudon adalah Pokemon bertipe tanah murni, sama seperti Sandslash. Dengan tipe tanah murni berarti Pokemon tersebut memiliki kelemahan terhadap tiga elemen serangan yaitu air, es, dan rumput. Kami sudah mencoba ketiga elemen serangan tersebut dan Groudon masih saja bertahan... ini membuatku bingung. Oke, tak ada salahnya untuk kembali melemparkan Ultra Ball, hanya saja aku takut Ultra Ball yang disediakan akan tidak mencukupi bila semuanya kemudian hancur.
”Kita coba untuk yang ketiga kalinya!” Kulemparkan Ultra Ball yang ketiga dan hal yang sama terjadi, bola itu hancur dengan cepat. Setelahnya aku melemparkan dua Ultra Ball lagi dan tak ada yang berubah. Kini tinggal tersisa lima bola saja. Aku harus berpikir sebelum bertindak lebih jauh. Baiklah, bola keenam.... ”Aku mengandalkanmu, Ultra Ball!”
Ultra Ball keenam bergerak cepat ke arah Groudon, namun saat bola itu akan menyentuh tubuh Groudon, tiba-tiba Groudon meraung keras dan bergerak bangkit dengan sporadis hingga rantai penangkap yang membelitnya... terputus!
”Oh tidak... kita sudah melewatkan kesempatan kita.... Ini... ini akan jadi lebih sulit!”
”Kak L Awas!” teriak Parmin mengagetkanku. Aku menoleh dan rupanya sebuah bola api besar meluncur ke arahku. Dengan cepat aku menghindarinya, namun empat Ultra Ball tersisa terjatuh dari tanganku dan keempatnya menggelinding ke arah Groudon, berhenti tepat di depan kaki Pokemon itu. Groudon melihat bola-bola yang baginya kecil itu dengan rasa penasaran, kemudian diangkatnya satu kakinya dan langsung menginjak hancur keempat bola tersebut.
”Tidakkk!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...