SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 18 Agustus 2010

L's Diary: Eps.122 - Kurir Kota Verdanturf


SERVADA CHRONICLES: HUNTER SEASON
BAB XVIII: INGATAN YANG HILANG

wooper gifEpisode 122: Kurir Kota Verdanturf

Aku berdiri di sebuah batu keras, di dalam sebuah gua yang dingin dan gelap. Aku tak tahu mengapa bisa berada disitu, tetapi kemudian aku merasakan hawa panas yang luar biasa. Aku mencari ke sekeliling dan kemudian mendapati sesosok tubuh merah raksasa dengan garis-garis hitam berada di seberang sana, menatapku tajam penuh kemarahan, seolah ingin melumatku habis-habisan. Sepertinya aku pernah melihat makhluk itu sebelumnya, tapi dimana ya?
Makhluk itu menyeringai mengerikan, menunjukkan gigi-gigi putihnya yang besar dan tajam. Entah mengapa aku tidak merasa takut, padahal seharusnya aku menjerit ketakutan seperti perempuan yang melihat seekor Rattata, Pokemon tikus yang menjijikkan. Tunggu dulu, apa tadi aku bilang? Pokemon?
Sekarang aku ingat, sekarang aku tahu siapa makhluk bertubuh besar merah menyala itu. Makhluk itu adalah makhluk yang pernah kukejar bersama teman-temanku dulu. Makhluk itu adalah Pokemon legendaris yang menjadi ambisiku. Pokemon itu adalah....
Belum sempat aku mengingat secara penuh nama Pokemon itu saat tiba-tiba tanah di bawahku bergetar dan kemudian terpecah, terbuka seperti saat kau mematahkan coklat merek kit-kat, membuatku kehilangan pijakan dan kemudian aku terjatuh....terjatuh ke dalam retakan tanah itu.... dan baru kali ini aku... menjerit!

...................................

”Lunar! Bangun!” teriak kak Lydia begitu keras. Aku langsung terbangun dari tidurku dan mendapati tubuhku berada di lantai. Oh, rupanya hanya mimpi dan sekarang aku terjatuh dari tempat tidurku.
”Sampai kapan kamu mau meringkuk di tempat tidur? Apa kamu tidak malu sama Dodrio?” dengus kakakku kesal. ”Cepat bangun, mandi! Kamu ada pekerjaan yang harus diselesaikan!”
”Ah, baiklah.... aku bangun...” sahutku masih mengantuk.

Enam bulan telah terlalu semenjak aku kembali ke kota Verdanturf. Banyak hal terjadi selama selang waktu itu dan... aku tetap tinggal di kota Verdanturf, menjalani hidupku seperti biasanya, yang sangat membosankan. Hari-hari di rumah adalah saat yang paling tidak aku suka, karena terus terang saja, aku malas bertengkar dengan kakakku. Kami berdua memang sering bertengkar, ibarat Zangoose dan Seviper, begitu mudah terprovokasi. Lalu, apa yang aku kerjakan saat ini di kota Verdanturf?


”Lunar, tolong bawakan Nest Ball-Nest Ball ini pada Tuan Baik Hati di DayCare Mauville, letaknya tak jauh di barat kota Mauville,” kata Noah, penjaga PokeMart kota Verdanturf sambil menyerahkan sekeranjang Nest Ball. Aku pun menerimanya serta merta. Saat ini aku memang berada di PokeMart, sebuah toko yang menjual berbagai keperluan Pokemon. ”Ingat, jangan sampai ada masalah, kamu terlalu banyak membuat masalah akhir-akhir ini,” tambahnya mengingatkan.
”Iya,” jawabku seadanya sambil memakai jaket hitamku. Aku keluar dari PokeMart, mengeluarkan PokeBall dan... ”Keluarlah Tropius!”
Seekor Tropius, Pokemon buah-buahan yang menyerupai dinosaurus dan memiliki sayap langsung muncul di depanku. Aku segera menaikinya dan kemudian mulai terbang meninggalkan kota Verdanturf ke arah timur.
Ya, inilah pekerjaan sehari-hariku, menjadi kurir pengantar Nest Ball, dagangan PokeMart kota Verdanturf pada para pemesan di luar kota. Nest Ball memang hanya dijual di kota Verdanturf saja, tidak bisa kau temukan dimanapun selain di PokeMart kotaku ini. Kadang aku juga mengantarkan kertas-kertas surat bergambar. Terima kasih pada Tropius yang membuatku bisa bepergian dengan mudah. Apakah ini akhir yang menyedihkan bagi seorang pelatih Pokemon seperti aku? Jawabannya... ya!
Semenjak kepulanganku enam bulan yang lalu, aku sering terkena penyakit demam yang sangat aneh, yang membuat tubuhku menjadi lemah. Aku pun lebih banyak beristirahat di rumah kami yang juga menjadi Servada Ranch, peternakan Pokemon skala kecil yang dirintis oleh pamanku, Phil Servada. Paman Phil yang merawat kami berdua semenjak kepergian ayah dan setelah beliau meninggal, kami tinggal berdua saja disini. Beliau meninggal saat umurku empat belas tahun, dan aku masih sangat merindukannya sampai saat ini. Beliau adalah seorang paman yang baik hati, sudah kuanggap seperti ayahku sendiri.
Hari-hari di rumah tanpa pekerjaan berarti benar-benar terasa menyakitkan. Beruntung Noah memberiku sebuah pekerjaan sebagai kurir PokeMart yang tidak terlalu berat, membuatku cukup nyaman tanpa mengorbankan kesehatanku.


Oke, ceritanya cukup disini dulu karena tanpa terasa aku sudah mencapai sebuah rumah dengan halaman luas yang dipenuhi dengan banyak Pokemon di dalamnya. Kupikir, itu adalah DayCare yang dimaksud oleh Noah. DayCare adalah tempat penitipan Pokemon dimana pemilik DayCare akan merawat Pokemonmu dengan baik hingga level mereka meningkat. Kalau kau beruntung, Pokemonmu akan bertelur dan kau bisa mendapatkan Pokemon baru!
”Permisi...” sapaku di depan pintu rumah besar itu. Beberapa ekor Pokemon yang ada di halaman tampak memandangiku dengan penasaran. ”Dari PokeMart, kiriman Nest Ball.”
Tak ada jawaban. Aku terus mengulang salam, namun belum juga ada jawaban. Aku penasaran dan kemudian berniat membuka pintu rumah saat kusadari pintu itu tidak tertutup rapat. Aku memberanikan diri masuk ke dalam rumah dan mendapati seorang kakek dan nenek terbaring di lantai dengan mulut tertutup kain dan tangan serta kaki terikat. Ini... ini perampokan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...