SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
BAB XXXIX
FINAL LIGA EVER GRANDE PART.2
BAB XXXIX
FINAL LIGA EVER GRANDE PART.2
Saat ini aku, Lunar Servada, tengah berdiri di atas arena, dalam pertarungan final yang menentukan, liga Pokemon Ever Grande. Lawanku di babak final ini adalah Erou Kernway, petarung yang sangat tangguh dan juga… sangat angkuh!
Saat ini kami tengah menggunakan Pokemon kedua kami, aku menggunakan Lanturn sementara Erou menggunakan Milotic bernama Beau. Beau yang tangguh berhasil meracuni Lanturn milikku, tapi aku berhasil membalas dengan memberikan status lumpuh padanya. Kini kedua Pokemon kami sama-sama mengalami kondisi status.
“Lunar Servada, kau lawan yang menarik,” komentar Erou.
“So do you…” balasku tersenyum.
“Bila seperti ini, kau harus bisa menjatuhkan Beau sebelum Lanturn kehabisan tenaga karena racun, sementara aku berharap Beau bisa bergerak. Kita sama-sEpama dalam kondisi yang tidak menyenangkan,” kata Erou.
“Tapi kondisiku lebih rentan, racun akan melenyapkan health pointnya di setiap giliran. Ini akan sulit,” jawabku.
“Aha! Kau bisa membaca kondisi ini rupanya, jelas akulah yang akan memenangkan pertarungan ini Pincang!”
“Jangan banyak bicara, langsung saja kita buktikan… Lanturn, kilatan petir!” kuberikan perintah cepat dan Lanturn yang menderita keracunan melakukan seperti yang kuperintahkan. Kilatan petir langsung bergerak menghajar Beau.
“Beau, jangan kecewakan aku, bergeraklah dan rekaveri sekarang!” perintah Erou tak mau kalau. Di luar dugaan Beau mampu bergerak dan rekaveri pun terjadi, health pointnya bertambah dan kilatan petir Lanturn menjadi sia-sia.
“Kau hanya beruntung,” kataku kesal.
“Keberuntungan adalah bagian dari pertarungan, Lunar Servada…” sahut Erou.
“Lanturn, serang lagi dengan kilatan petir!” perintahku tak mau menyerah. Dan untuk kesekian kalinya Pokemon yang kudapatkan sejak menjadi telur itu melakukan kilatan petir menghajar Beau.
“Beau, rekaveri!” perintah Erou seperti yang sudah kuduga. Tapi kali ini Beau tak bergerak. Garis-garis kuning berkilat menyelimuti tubuhnya. Status lumpuh bekerja!
“Kali ini aku yang beruntung,” kataku senang.
“Yeah, tampaknya hari ini keberuntungan bersikap adil,” sergah Erou.
Serangan kilatan petir Lanturn dan rekaveri Beau terus terjadi dalam beberapa giliran. Sesekali Beau lumpuh dan tak bisa melakukan rekaveri hingga health pointnya nyaris terkuras habis. Namun pada giliran berikutnya dia kembali bergerak, hingga serangan Lanturn kembali sia-sia. Tapi hal ini tak bisa terus-menerus terjadi. Racun di tubuh Lanturn perlahan-lahan mengurangi Health Pointnya, dan setelah kulihat pada bar HP, aku hanya memiliki satu kesempatan terakhir untuk melakukan serangan karena setelah itu Lanturn akan pingsan. Saat ini aku berharap keberuntungan bersamaku, berharap Beau tak bisa bergerak untuk melakukan rekaveri dan berikutnya kutuntaskan pertarungan bertahan ini.
“Kulihat bar HP Lanturn sudah akan habis, kau kalah dalam pertarungan kedua ini Lunar, karena aku yakin Beau akan bisa melakukan rekaveri, dia sangat penurut padaku,” Erou tampak sangat percaya diri. “Beau, rekaveri!”
Bzzzt…. Bzzzt… Beau tak bergerak dan…. Ini kesempatanku!
“Lanturn, halilintar!!!” perintahku cepat. Bola lampu Lanturn menyala kuning, kali ini sinarnya begitu terang dan berikutnya muncul kilatan besar yang bergerak ke arah Beau. Serangan itu menghantam tubuh Beau cepat dan berikutnya Beau terlempar jauh ke tepi arena.

“Lagi-lagi imbang!” seru MC menghidupkan kembali suasana arena yang sebelumnya hening. Suara MC itu memicu kembali gemuruh suara penonton di arena. “Pertemuan Pokemon kedua mereka kembali imbang! Benar-benar pertarungan yang hebat!”
“Ini memang pertarungan yang penuh keberuntungan,” komentar Erou. “Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada siapapun.”
“Apapun hasilnya aku merasa terpuaskan,” sahutku tersenyum. “Kau menghadirkan pertarungan yang menarik.”
“Akan lebih menarik lagi kalau kita melanjutkannya,” kata Erou. “Apa kau siap dengan duel ketiga?”
“Tentu saja,” jawabku mengeluarkan PokeBall ketiga. “Aku siap, kapanpun kau siap!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...