SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 04 Maret 2020

Eps. 520: Mempertahankan Orb

Episode 520: Mempertahankan Orb


Aku begitu terkejut ketika melihat Volta berlari menerjang ke arahku. Karenanya aku tak sempat menghindar ketika tubuhnya menabrakku dengan keras, membuatku jatuh di samping tubuh RedClaw.
“SERAHKAN ORB ITU!” teriak Volta berusaha menggapai lengan kiriku yang memegang Orb Merah. “Aku sudah kehabisan kesabaran!”
“Ti…. tidak akan pernah kuserahkan….” jawabku tercekat lantaran Volta mencekik leherku begitu kuatnya. Orang ini…. orang ini sudah keterlaluan.
“STATIS AKTIFKAN!”
Tangan Volta yang mencekikku tiba-tiba mengeluarkan kilatan-kilatan kuning statis. Di saat hampir bersamaan, kurasakan aliran listrik yang begitu kuat, membuat tersengat. Orb merah yang sedari tadi kupegang dan kujauhkan dari jangkauan Volta pun terjatuh menggelinding begitu saja ketika genggaman tanganku melemas. Kurasakan leherku longgar ketika Volta beranjak mengejar orb yang menggelinding itu.


Sial, tidak akan kubiarkan! Aku mengumpat dalam hati. Namun aku tak mampu menggerakkan tubuhku… sengat listrik dari tangan Volta tadi membuat tubuhku lumpuh! Ini… ini seperti yang dia lakukan pada pertarungan kala dia mencuri orb biru kala kami masih di Tim Magma.
“Hahahaha…. akhirnya kudapatkan…. orb merah untuk mengendalikan Groudon!” seru Volta kemudian. Benar saja, kulihat dia memegang orb merah dengan angkuhnya. 
Sial, kalau seperti ini semuanya jadi sia-sia. RedClaw… Groudon akan…. Hei, ke mana dia? Tanyaku dalam hati ketika melihat ke samping tempat Groudon terjatuh. Pokemon raksasa itu sudah tidak ada di lubang besar yang diciptakannya ketika jatuh tadi! Apakah…
“Lunar, lihatlah … Groudon kini ada di dalam kendaliku… dengan bola ini,” kata Volta tertawa keras. “Sekarang, sekarang bertambah koleksi Pokemon legendarisku…. Rayquaza, lalu Groudon…. dan berikutnya… Pokemon-Pokemon legendaris lainnya! Hahaha!”
“Cis… sedemikian putus asanya kah kamu Volta, hingga merebutnya secara paksa seperti itu,” ejekku kesal. “Memangnya apa yang bisa kamu banggakan dengan mencuri dari orang lain?”
“Diam kamu Lunar! Bilang saja kalau kamu sudah kalah, kalau aku lebih baik darimu!” sahut Volta cepat. Dia lalu melihat berkeliling, menyadari Groudon yang sudah lenyap dari hadapan. “Lihatlah itu… bahkan Groudon langsung lenyap begitu orb ini berpindah tangan darimu. Kini, kini Groudon ada dalam kuasaku, dalam kendaliku. Tidak ada yang bisa….”
Ucapan Volta terhenti tatkala tanah di bawah kami bergetar. “Ap-Apa ini?” tanyanya heran. Pertanyaan itu seolah langsung terjawab ketika sesuatu yang besar muncul keluar dari tanah, menghantam Volta yang ada di atasnya, melemparkannya dengan begitu brutal. Itu RedClaw! 
“Galian!” seruku girang. 
Rupanya RedClaw masuk ke dalam tanah dan melakukan jurus galian di saat-saat yang tepat. Orb merah yang tadi direbut Volta, terjatuh tepat di telapak tanganku ketika Volta terlepar akibat galian. Aku pun langsung menggenggamnya erat, seolah tak mau lepas lagi.
Ajaib, tubuhku dapat kembali kugerakkan setelah menggenggam orb merah. Aku pun langsung bangkit berdiri, ketika sesuatu terbang melewatiku dengan cepatnya. Rayquaza!
“GROOOOOO!”
“ROAAAARGH!”
Aku langsung menoleh, mendapati Rayquaza melilitkan tubuh panjangnya, mengikat Groudon di sana.
“Ba…. bagus….. GreenTail,” terdengar suara parau Volta. Dia berdiri terhuyung di seberang sana, dengan tatapan penuh amarah. “Ikat dia…. ikat sampai dia tak bisa bergerak sedikit pun!”



BAB 76: GROUDON VS RAYQUAZA PART I SELESAI
KETERANGAN ALIH BAHASA
Naga: Dragon Terbang: Flying Rumput: Grass Api: Fire Tanah: Ground Benua: Continent Kecepatan Ekstrem: Extreme Speed Sinar Surya: Solar Beam Erupsi: Eruption Kemarau: Drought Naga Mendaki Langit: Dragon Ascent Mengamuk: Outrage Semburan Api: Flamethrower Tembakan Es: Ice Beam Cakar Naga: Dragon Claw Meteor Naga: Draco Meteor Statis: Static Lumpuh: Paralyzed Orb Merah: Red Orb Galian: Dig Ikat: Bind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...