SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 06 April 2020

Eps. 526: Penyesalan Flame

Episode 526: Penyesalan Flame

copyright @ Satya Rizqy Deviant Art


“Tetapi aku tak mau bila itu sampai mengotori tanganmu….”
Flame terdiam. Dia tak bergerak untuk beberapa detik, seakan tertegun dengan kata-kataku. Wajahnya mungkin tak terlihat jelas lantaran api yang menyelubunginya, namun sekilas kulihat percikan yang berkilau… apakah dia meneteskan air mata?
“Ya… kamu benar…. apa yang telah aku lakukan…” sesal Flame kemudian. Perlahan api di tubuhnya mengecil, hingga akhirnya benar-benar hilang. Kini tubuh Flame tak lagi terbakar, tetapi…
“Tutup matamu Lunar! Dasar mesum!” semprotnya tampak panik. Ups, aku lupa kalau pakaiannya juga ikut terbakar, jadi…. ya begitulah. Hehehe….


“Ma… maaf…” sahutku cepat seraya berbalik membelakanginya. Flame terlihat menutupi tubuhnya, lantas tampak kebingungan.
Spontan kubuka baju merahku. Kebetulan aku mengenakan kaos hitam sebagai rangkapan. “Pakai saja bajuku,” ujarku seraya melemparkan baju merah lengan panjangku ke arahnya.
“Awas ya jangan ngintip,” ancam Flame.
“Iya iya…” sahutku sekenanya seraya terkikik sendiri. What beautiful scenery! :D #PLAKKKK (ditampar Flame)
Beruntung bajuku cukup kedodoran sehingga menutupi tubuh Flame hingga sedikit di atas lututnya. Segera setelah Flame berpakaian, langsung kuhampiri Volta yang masing mengerang di tanah. Aku tercekat saat pertama kali melihat keadannya dari dekat. Spontan kututup mulutku.
“Ya Tuhan, apa yang telah kuperbuat,” ucap Flame begitu menyadari yang dilakukannya. “Aku… aku tak menyangka…. aku tak bermaksud….”
“Sudahlah Flame, ini bukan salahmu,” sahutku menenangkan. “Apa yang kau lakukan adalah luapan emosimu yang selama ini kau pendam. Itu bukan benar-benar dirimu. Aku seperti melihat orang lain,” sambungku. “Tetapi aku terkesan kau akhirnya bisa mengendalikannya.”
“Ya Lunar, aku seperti tak sadar… seperti ada orang lain yang mengambil alih tubuhku.”
Apa? Orang lain yang mengambil alih? Jadi Flame menyadarinya juga? 
“Sekarang apa yang harus kita lakukan?” tanya Flame gugup.
“Luka bakar sangat parah, Burn Heal saja tidak cukup. Kita butuh membawanya ke rumah sakit,” jawabnya seadanya. “Kita perlu memanggil ra….”
Baru saja aku hendak menyelesaikan kalimatku, sebuah helikopter terlihat di atas kami. Helikopter itu mendarat, dan seseorang berpakaian ranger keluar dari dalamnya. 
“Well, sebut saja kalian sedang beruntung, karena Si Ranger Beruntung sudah ada di sini,” kata ranger yang tak lain adalah Max Bladebarrel itu.

*

Sementara itu di Battle Frontier...

BRAKK! 
Pintu Battle Dome dibuka dengan sangat keras, membuat Guy dan para ranger yang ada di sana langsung menoleh. Sammon Reever rupanya, si Emas itu masuk ke dalam Battle Dome dengan menyeret seseorang di belakangnya, lantas melemparkannya begitu saja ke hadapan Guy.
“Berikutnya kuserahkan pada kalian. Asalkan musuhnya manusia biasa, bukan masalah bagiku,” ujarnya seraya berbalik dan berjalan kembali menuju pintu.
Guy melihat sosok yang dilempar Sammon, sosok menyebalkan yang telah membuat kacau seantero Battle Frontier hingga membuat ratusan ranger terluka karenanya. Nanta Paciolo.
“Jadi, di sinilah mafia kita sekarang…. dilempar?” tanya Guy dengan senyum mengejek. 
Nanta meringis lalu menjawab, “Mungkin bisa lebih buruk lagi?”
“Ya. Benar sekali,” sahut Guy langsung menendang wajahnya, membuat Nanta terguling. “Dan akan lebih buruk lagi….” 


BAB 77: GROUDON VS RAYQUAZA PART II SELESAI


SATU BAB LAGI MENUJU AKHIR SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
SEGERA!!!

Keterangan Alih Bahasa:
Kemampuan: Ability
Sungai Pasir: Sand Stream
Kemarau: Drought
Naga: Dragon
Cakar Naga: Dragon Claw
Sinar Es: Ice Beam
Galian: Dig
Statis: Static
Orb Merah: Red Orb
Tubuh Api: Flame Body
Air Berlumpur: Muddy Water

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...