SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 02 Desember 2019

Eps. 494: Poke Assist

Episode 494: Poke Assist

-- Kembali di Battle Frontier --

Tiga Ranger Berani Mati mengacungkan masing-masing CAPS mereka ke arah Yajyu dan Majyu. Sementara kedua sosok serba hitam itu menyeringai seperti meremehkan.
Mari bermain-main, Ranger…” Majyu terkekeh. Dia lantas mengangkat tangannya, memunculkan sesuatu dalam kepalannya. Itu bukan Pokeball, melainkan sesuatu yang hitam berbentuk seperti gumpalan gas. Dengan senyum seringai, Majyu melemparkannya ke arah para ranger, menghasilkan sebuah ledakan yang dahsyat.

Kepulan asap langsung menyeruak di lokasi tempat para ranger berdiri. Namun ketika kepulan asap itu hilang, para ranger tak terlihat di sana. Rupanya mereka berhasil menghindar dengan cepat ke samping, dan masing-masing kini melontarkan Capture Disk mereka.
“Poke Assist Rumput!” teriak Guy. Bersamaan dengan itu, disk miliknya mengeluarkan rerumputan yang mengelilingi Yajyu dan Majyu.
“Poke Assist Discharge!” teriak Max. Disk-nya mengelilingi Yajyu dan Majyu, mengeluarkan sinar kuning statis ke arah kedua sosok itu.
“Sekarang… Poke Assist Normal!” Jack menutup kombinasi serangan para ranger. Disk-nya saling bertautan memotong garis disk Guy dan Max, menjadikan garis-garisnya lebih panjang dan membuat semua disk terlihat bercahaya lebih terang.
Yajyu dan Majyu terdiam. Mereka tampak mengamati serangan Poke Assist yang diluncurkan para ranger. “Kombinasi bodoh sih iya,” sebut Majyu. “Huh, memangnya apa yang…” ucapannya terhenti ketika dia hendak mengangkat tangannya kembali. Tangannya tak bisa bergerak!
“Hah! Itulah PokeAssist Discharge!” seru Max seraya menunjuk ke arah Majyu dan Yajyu. “Poke Assist itu melumpuhkan kalian, dan memudahkan kami untuk menangkap kalian.”
“Dan Poke Assist rumput, sebenarnya hanyalah pengalih perhatian. Sementara Poke Assist Normal akan membuat efek Poke Assist kami cukup panjang,” sambung Guy. “Aku tak menyangka akan begitu mu…”
“Jangan senang dulu Guy,” potong Jack. “Mereka tidak seperti yang kita bayangkan.”
Benar saja apa yang dikatakan komandan ranger itu, karena Yajyu kemudian terlihat menggerakkan tangannya dengan leluasa. Sosok lelaki itu mengangkat kedua tangannya ke depan, seolah ingin menunjukkan Poke Assist para ranger tak berefek apapun.
Dengarkan temanmu itu, Ranger,” kata Yajyu tenang. “Serangan lemah seperti ini takkan melumpuhkan kami. Jangan bandingkan kami dengan orang-orang yang ada di pulau ini.
Aku tadi hanya bercanda, hahahaha...” sahut Majyu tertawa. Dia mengikuti rekan prianya, mengangkat kedua tangannya ke depan, lantas meluncurkan gumpalan-gumplan hitam ke rerumputan yang dimunculkan Poke Assist, membakarnya cepat.
“Apa?!” Guy terperangah. Namun dia segera sadar dengan apa yang dihadapinya. Memang merupakan obsesinya untuk menangkap Kelompok Y&M ini, namun dia juga harus memahami siapa lawan yang dihadapinya. Yajyu dan Majyu, Way End’em, kelompok ini bukanlah lawan sembarangan.
“Sebenarnya siapa kalian ini?” tanya Guy kemudian, sementara Jack dan Max dalam posisi siaga.
“Mereka bukan manusia,” sahut Jack. “Mereka….”
Kan sudah kami bilang, kami bukan manusia…. kami adalah…. Sintesa.
Demi mendengar itu, para ranger terlihat sangat terkejut. Kelompok Y&M memang dikenal di kalangan ranger sebagai kelompok penjahat yang tidak seperti kelompok penjahat kebanyakan. Namun mereka tak menyangka bila kelompok yang mereka hadapi saat ini adalah… Sintesa.


*Klik di sini untuk Episode 495: Sintesa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...