
”Hahahaha... kau lihat sendiri kan? Selubung pasir takkan melindungi Sandslash terus-menerus di dalam badai pasir. Sekarang kau lihat sendiri bagaimana Machoke, Pokemon terbaruku mampu menjatuhkannya. Dan aku akan melengkapi kekalahanmu waktu itu dengan menjatuhkan Pokemon bunga itu!”
Tidak, aku takut kalau Volta benar. Yang dilakukan oleh Pokemon fosil sedari tadi hanya tidur dan mengigau sambil mengumpat, dan Pokemon fosil biasanya bertipe batu, itu artinya serangan dari Machoke sangat efektif untuk menjatuhkannya. Apakah kali ini aku kembali akan kalah?
”Machoke, pukulan terfokus!” Volta kembali memberi perintah. Machoke meningkatkan konsentrasinya sebelum menyerang Pokemon fosil, sementara Pokemon fosilku masih saja tertidur. Oh, kenapa Pokemon fosil bisa sangat tidak berguna seperti ini? Apa Pokemon ini bukan dari fosil milikku? Apa mungkin Steven menukarnya? Sudahlah, tidak ada waktu untuk berprasangka buruk dalam keadaan seperti ini. Untuk kesekian kalinya aku hanya bisa pasrah dan mengharapkan keajaiban...
”Hajar dia!” teriak Volta keras. Rupanya Machoke sudah menyelesaikan fokusnya dan langsung bergerak ke arah Pokemon fosil, mendaratkan pukulannya dengan tepat sasaran. Aku yakin aku telah ka... eh, kenapa Pokemon fosil itu masih berdiri? Bukankah satu kali pukulan terfokus bisa langsung menjatuhkannya? Kenapa dia masih bertahan?

”Kutukan,” kudengar lagi suara Steven di belakangku. Aku menoleh ke asal suara dimana kulihat Steven sudah berdiri. ”Itu berkat kutukan...”
”Kutukan?”
Steven mengangguk. ”Lileep, nama Pokemon fosil itu memiliki jurus kutukan yang akan meningkatkan pertahanannya terhadap serangan-serangan fisik macam pukulan terfokus. Dia melakukannya berkali-kali sedari tadi sehingga pertahanannya kini begitu kuat, pukulan terfokus yang sangat efektif pun tidak mampu menjatuhkannya,” jelas Steven.
Lileep? Jadi nama Pokemon fosil ini Lileep?
”Bagaimana mungkin dia bisa melakukan kutukan? Yang kulihat sedari tadi dia hanya tertidur tanpa melakukan apa-apa!” sanggah Volta berang.
Steven tersenyum sambil menggelengkan kepalanya menanggapi sanggahan Volta. ”Kalau kau jeli, kau pasti bisa melihat dia berkali-kali melakukan kutukan... karena selain itu dia memiliki jurus mengigau.”
Mengigau? Jangan bilang kalau dia melakukannya saat tertidur tadi. Kenapa aku bisa tidak menyadarinya? Kulihat dari tadi Lileep hanya tertidur sambil sesekali mengumpat. Apakah umpatan itu adalah kutukan yang dikeluarkannya? Dan, apakah mengigau membuatnya mampu melakukan kutukan bahkan saat dia tertidur sekalipun? Ini benar-benar tidak seperti yang terlihat!
”Kutukan bekerja secara berbeda pada Pokemon yang bukan bertipe hantu, dimana efeknya akan meningkatkan pertahanan dan serangan fisik dari Pokemon yang menggunakannya, dengan efek samping menurunkan kecepatannya. Itulah kenapa pukulan terfokus tidak dapat menjatuhkan Lileep dalam satu kali serangan.”
”Steven, apa jurus serangan yang dimiliki Lileep?” tanyaku antusias begitu menyadari kejadian sebenarnya.
”Dia hanya punya luncuran batu, serangan bertipe batu yang tidak efektif untuk melawan Pokemon tipe petarung, tapi kupikir serangan ini akan semakin kuat karena Lileep telah melakukan kutukan berkali-kali,” urai Steven.
Mendengar itu aku menjadi semakin yakin bisa mengalahkan Machoke. Aku pun menatap Volta dengan pandangan penuh kemenangan. ”Volta, ini salahmu sendiri karena membiarkan begitu saja Lileep melakukan kutukan. Kau lebih mementingkan Sandslash daripada Lileep, itulah kesalahanmu! Sekarang giliranku untuk memenangkan pertarungan ini!”
”Jangan senang dulu Lunar, Machoke masih memiliki serangannya terkuatnya! Machoke, hempasan terfokus!” jawab Volta. ”Pertahanan fisik Lileep mungkin semakin kuat, tapi aku yakin kalau pertahanannya terhadap serangan spesial tidak ada apa-apanya!”
”Hempasan terfokus?”
Machoke melemparkan batu-batu besar ke arah Lileep, namun Lileep masih bisa bertahan, membuat Volta semakin kesal.
”Bagaimana mungkin? Ini konyol!” umpat Volta.
”Ini berkat badai pasir,” jawab Steven.
”Badai pasir?”
Steven mengangguk. ”Ya. Pertahanan spesial Pokemon bertipe batu akan meningkat secara tajam dalam cuaca badai pasir seperti ini. Karena itulah, dengan kombinasi badai pasir dan juga kutukan, kedua pertahanan Lileep menjadi terlindungi dan dia menjadi monster yang sulit untuk dijatuhkan!”
”Ti... tidak mungkin...” Volta jatuh berlutut. Dia tampak putus asa, seolah tidak percaya dengan apa yang telah terjadi.
Mendadak Lileep mengeluarkan bebatuan yang meluncur cepat ke arah Machoke. Batu-batu itu mengenai Machoke dan di luar dugaan mampu menjatuhkan Pokemon yang menyerupai manusia itu. Machoke pingsan dan tidak dapat melanjutkan pertarungan. Pertarungan ini sudah selesai, dengan aku yang keluar sebagai pemenangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...