SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 01 Desember 2010

L's Diary: Eps.164 - Parmin

wooper gifEpisode 164: Parmin

Aku berjalan menghampiri Volta yang berlutut tak berdaya. Rasa sakit yang tadi menerpaku perlahan-lahan lenyap, bersamaan dengan lenyapnya badai pasir misterius yang berhembus di sekeliling kami, meninggalkan begitu banyak pasir di dalam tenda.
”Menyerahlah Volta, kau sudah kalah,” kataku pada Volta. ”Aku telah berjanji pada Celly untuk menangkapmu apabila kau berbuat kekacauan, dan kupikir apa yang telah kau lakukan ini cukup untuk membawamu ke penjara.”
Volta tak menjawab, dia diam saja dengan kepala tertunduk ke bawah. Aku menunggu jawaban darinya saat tiba-tiba dia tersenyum aneh.
”Kau pikir aku akan menyerah begitu saja? Kau salah besar!” tanpa kuduga Volta berdiri dengan cepat, melompat ke belakang menjauhiku. Dia mengeluarkan sebuah PokeBall dan melemparkannya. ”Magmar, bakar mereka semua!”
”Apa?” aku dan Steven terkejut dengan gerakan cepat Volta. Aku tak menyangka Volta tidak mau menyerah dan mengeluarkan Magmar untuk menyerang kami.
”L, lindungi dirimu!” teriak Steven memperingatkanku tapi terlambat, sebuah bola api sudah meluncur ke arahku dan aku takkan sempat menghindarinya sampai kemudian...
”Poliwhirl, tembakan air!” sebuah suara terdengar dan sedetik kemudian muncul semburan air yang melenyapkan bola api dari Magmar. Seketika itu pula kami semua menoleh pada asal semburan air itu dan mendapati seorang anak berambut ikal berdiri bersama Pokemon berwarna biru dengan perut bermotif mirip baygon obat nyamuk bakar. Kutaksir umurnya sekitar empat belas tahun.

”Lagi-lagi pengganggu!” umpat Volta lantang. ”Aku tak mau meladeni kalian, lebih baik aku pergi sekarang. Keluarlah Kadabra!” Volta melemparkan PokeBall mengeluarkan Kadabra, Pokemon sihir andalannya yang biasa digunakannya untuk melarikan diri. Dia lalu memegang tubuh Kadabra. Dua anak buahnya, Curie dan Bochel bangkit dan langsung ikut memegang Kadabra. ”Sampai jumpa Lunar... aku berharap bisa bertemu kembali denganmu.... Sirkus kami sudah selesai, terima kasih sudah datang...”
Usai mengatakan hal itu, Volta dan anak buahnya lenyap dari pandanganku. Mereka melarikan diri dengan menggunakan teleportasi Kadabra.
”Mereka melarikan diri!” ujar Steven panik. ”Aku akan segera menghubungi Ester untuk mencegah mereka...”
”Kau tidak perlu melakukannya, Steven,” potongku cepat.
”Bagaimana mungkin? Dia membawa kabur data-data Devon....” ucapan Steven terhenti saat melihatku memegang sebuah CD. ”Apa itu? CD terbaru Nidji?”

GUBRAK!
”Ini data-data Devon Corporation yang dicuri Volta, dasar Steven bodoh!!!” bentakku kesal.
”Oh, bagaimana kau bisa mendapatkannya?” tanya Steven dengan wajah tanpa dosa seperti bayi yang baru lahir.
”Kita beruntung Volta begitu ceroboh sehingga menjatuhkannya tadi...” jawabku berusaha menenangkan diri. ”Ngomong-ngomong siapa bocah keriting itu, apa dia keponakanmu?” tanyaku pada Steven sambil menunjuk pada bocah berambut ikal yang sedari tadi nyengir mirip Mudkipz.
”Entahlah, dia mungkin seorang Nidjiholic atau mungkin orang gila yang kebetulan lewat,” jawab Steven tanpa beban.
”APA KATAMU?! Orang gila? Poliwhirl, buat dia jadi es batu!” teriak bocah berambut ikal. Poliwhirl lalu menembakkan tembakan es ke arah Steven yang langsung membekukan tubuh Steven kecuali kepalanya. ”Tahu rasa kau! Aku ini bukan orang gila tahu tidak!”
Aku langsung melotot kaget melihatnya. ”Oke, siapa namamu? Terima kasih banyak telah menolongku tadi,” ujarku berterima kasih pada bocah itu.
”Namaku Parmin, pelatih Pokemon yang hebat, tapi entah mengapa orang-orang menjulukiku dengan super idiot trainer. Apa aku terlihat seperti orang idiot?” jawab bocah bernama Parmin itu memperkenalkan dirinya.
”Ya, kamu memang terlihat sangat idiot,” jawabku jujur, eh...
”APA? Poliwhirl, buat juga dia jadi es...”
”Tunggu dulu! Cukup si Steven bodoh itu saja yang jadi es batu, aku tak usahlah...” cegahku cepat. Parmin pun berhenti memberikan perintah. Pyuh, hampir saja aku jadi es batu...
”Aku tadi melihat pertarungan Anda, dan itu pertarungan yang sangat hebat!” ujar Parmin memuji, kali ini dengan mata bersinar-sinar. ”Aku ingin bisa bertarung seperti Anda tadi... maukah Anda menerimaku menjadi murid?”
”Maaf Parmin, tapi aku tak sekuat yang kau pikirkan, aku tak bisa menerimamu menjadi muridku, mungkin kau bisa mencari orang lain untuk menjadi gurumu,” tolakku halus. Kemampuan bertarungku memang tidak cukup bagus, mana mungkin aku bisa menerima seorang murid sementara aku sendiri sedang berlatih untuk menjadi pelatih yang hebat demi mendapatkan Groudon.
”Jadi begitu ya...” Parmin tampak sedih. ”Selama ini aku berkelana sendiri dan selalu kalah dalam setiap pertarungan Pokemon, membuatku dijuluki super idiot trainer. Aku berharap bisa mendapatkan guru yang mau melatihku agar menjadi kuat, tapi semua orang yang kudatangi untuk menjadi guru selalu menolak. Kalau begitu, bolehkah aku berkelana bersama Anda?”
”Umm... gimana ya? Aku tidak membutuhkan teman seperjalanan, jadi aku tidak bisa...”
”Poliwhirl, buat dia jadi es...”
”IYA! Kamu boleh berkelana bersamaku!” jawabku cepat atau aku akan bernasib seperti Steven. Bocah ini benar-benar aneh!
”Asyik! Akhirnya aku mendapatkan teman berkelana! Berhasil... berhasil.. HORE!” sorak Parmin dengan gaya Dora the Explorer yang baru saja mencapai tempat tujuannya.
Huh, aku jadi penasaran... kira-kira hal aneh apalagi ya yang akan terjadi padaku?


BAB XXIII Selesai....

Keterangan alih bahasa:

Gempa Bumi – Earthquake
Kilatan Petir – Thunderbolt
Penghancur Bata – Brick Break
Serangan Cepat – Quick Attack
Pembaca Pikiran – Mind Reader
Perisai Pelindung – Protect
Ledakan – Explosion
Tembakan Es – Ice Beam
Reaksi Magnet – Magnet Rise
Pukulan Terfokus – Focus Punch
Selubung Pasir – Sand Veil
Badai Pasir – Sandstorm
Sayatan – Slash
Tidur – Rest
Mengigau – Sleep Talk
Luncuran Batu – Rock Slide
Tembakan Air – Water Gun
Hempasan Terfokus – Focus Blast
Kutukan – Curse
Positif – Plus
Negative – Minus
Perisai Cahaya – Light Screen
Kamar Jebakan – Trick Room

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...