Episode 492: Munculnya Kelompok Y&M
-- Kembali ke Battle Frontier –
Dua sosok berpakaian serba hitam itu kini semakin mendekati Max, Arbud, dan Luna. Ketiga ranger itu memasang kuda-kuda bertahan, berjaga-jaga bila tiba-tiba dua sosok itu menyerang. Hingga kemudian langkah kedua sosok tersebut terhenti, hanya beberapa meter saja dari para ranger.
“Masih tersisa tiga di sini… Apa yang akan kita lakukan, Yajyu?” tanya salah satu sosok berambut panjang kusut dengan suara perempuan. Wajahnya begitu pucat, dengan mata bulat yang seperti menatap kosong tanpa ekspresi.
“Tentu saja langsung kita singkirkan, Majyu,” jawab sosok berambut pendek berponi yang bersuara laki-laki yang dipanggil Yajyu. Dia menyebut sosok bersuara perempuan dengan nama Majyu.
“Siapa kalian?” tanya Max dengan pandangan tajam ke sosok bernama Yajyu dan Majyu tersebut. Ketika Arbud dan Luna yang ada di belakangnya bergidik, Max malah tampak menantang tanpa sedikit pun ketakutan.
“Apa perlu kita jawab pertanyaan itu, Yajyu?” tanya Majyu.
“Jawab saja, Majyu, daripada mereka mati penasaran,” jawab Yajyu.
Majyu lantas tersenyum sinis. Sosok perempuan berambut panjang itu menyeringai melihat ke arah Max. “Perkenalkan, kami adalah Yajyu dan Majyu…. Tapi mungkin kalian lebih mengenal kami dengan nama… Y&M.”
Y&M?! Max tercekat. Kelompok Y&M adalah kelompok misterius yang selama ini dianggap rumor belaka di kalangan ranger. Apakah dua orang yang berdiri di depannya saat ini adalah benar-benar kelompok peneror itu?
“Biar kuluruskan, Majyu,” sahut Yagyu. “Nama kami sebenarnya bukan Y&M. Nama kami yang benar adalah Way End’em. Tapi lidah kalian mengucapkannya seperti Y&M. Sejujurnya kami tidak suka,” jelas sosok yang poninya menutupi kedua matanya tersebut. “Tapi karena nama itu mewakili huruf depan nama kami berdua, kami jadi tidak masalah,” sambungnya.
Siapa kedua orang ini, kenapa mereka malah membahas nama, batin Arbud penasaran. Saat itulah tiba-tiba muncul seseorang dari belakangnya, memegang bahunya dan bahu Luna.
“Kalian mundurlah. Pekerjaan bagus, tugas kalian sampai di sini,” kata orang itu. Arbud dan Luna menoleh, rupanya Komandan Jack.
“Ya dengarkan komandan kalian,” seorang lelaki lain muncul. Itu Guy. Kini lelaki bermata sipit itu telah mengenakan seragam rangernya. “Karena kedua orang ini, hanya tepat dihadapi oleh Ranger Berani Mati seperti kami.”
“Kak Guy? Bukankah kakak sedang diberhentikan?” tanya Luna terkejut.
“Tidak untuk kali ini, Luna,” jawab Jack. “Sudahlah, sekarang kalian bantu para ranger yang terluka. Biarkan kami yang menyelesaikan ini.”
“Ranger Berani Mati? Apakah kalian adalah…”
“Ya, kami Ranger Berani Mati,” jawab Jack singkat, lantas maju membelakangi Arbud dan Lunar. “Baiklah, sekarang kalian pergi…” belum sempat Jack melanjutkan perkataannya, seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
“Berjanjilah padaku… kau tidak akan mati, Kak Jack,” kata Luna.
Mendengar itu Jack tersenyum. “Tentu saja tidak, Luna,” jawabnya. “Aku tidak sendiri, ada Max dan Guy yang akan membantuku. Itulah kenapa kami disebut Ranger Berani Mati.” Jack lantas melepaskan kedua tangan Luna yang memeluknya. “Sekarang pergilah, dan serahkan ini pada kami,” sambungnya tanpa menoleh ke belakang.
“Baik Kak Jack,” sahut Luna melangkah mundur. Arbud mengikuti di belakangnya. Namun sebelum jauh, Luna berhenti sejenak, melihat ke arah Max dan Guy seraya berkata, “Berjuanglah kalian semua… Ranger Berani Mati.”
*Klik di sini untuk Episode 493: Ranger Berani Mati
*Klik di sini untuk Episode 493: Ranger Berani Mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...