SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 25 Desember 2019

Eps. 501: Mega Houndoom

Episode 501: Mega Houndoom
“ARRGHH!!!”
Sammon membuka silangan lengannya. Dilihatnya Majyu terbaring di tanah sembari memegangi tangan kanannya yang tadi digunakan untuk mencakar. Di depannya, seekor Pokemon menyerupai Houndoom namun dengan tanduk yang lurus dan panjang dan semacam gading di bagian lehernya, berdiri dengan rahang terbuka. Cairan kental berwarna hitam tampak mengalir dari rahang Pokemon itu. Sammon mengamati seksama Pokemon itu… yang ternyata adalah Mega Houndoom!
“Kupenuhi janjiku,” kata Guy, tiba-tiba sudah ada di samping Sammon. Dia melihat Sammon, menunjukkan gelang di pergelangan tangannya dan berkata, “Maaf, aku meminjam Cincin Mega-mu tanpa izin. Tadi terjatuh saat ledakan.”


Sammon tersenyum. “Kau boleh memilikinya, karena telah menyelamatkan nyawaku,” sahutnya. “Aku hanya tak menyangka bisa melihat Mega Houndoom di sini.”
“Aku sendiri juga tidak menyangka,” sahut Guy. “Selama ini Houndoom membawa sebauh batu yang aku tak pernah tahu untuk apa. Hari ini kusadari itu Houndoominite, salah satu Batu Mega yang bisa mengubah Pokemon ke wujud Mega.”
“Kalau begitu kita beruntung,” angguk Sammon. “Kupikir sekarang giliranmu, aku sudah kehabisan Pokemon.”
“Serahkan padaku, Ranger Berani Mati!” Guy menjawab lantang seraya melihat ke arah Majyu dan Yajyu. 
“Sedikit demi sedikit aku mengerti tentang kalian, Sintesa,” ujarnya. “Ketika kulihat bola-bola itu adalah bola bayangan, kemudian cakar bayangan, aku yakin kalau kalian … um… bagaimana mengatakannya…. kalian adalah Pokemon…. bukan, kalian adalah Sintesa tipe hantu!”
“Itulah kenapa aku memerintahkan Dar-Doom, Houndoomku… tidak, Mega Houndoom untuk menggunakan jurus kernyau yang bertipe kegelapan… tipe yang efektif melawan tipe hantu!” sambung Guy.
Yajyu menyeringai, lalu menepukkan kedua telapak tangannya seperti bertepuk tangan, namun sangat pelan. Seperti enggan melakukannya. Lantas berkata, “Jadi ranger kita sekarang sudah kembali dengan Pokemon yang lebih bagus ternyata. Menarik.”
Lakukan apapun yang mau kamu lakukan, tapi kami tetap akan menang,” sambungnya seraya berhenti menepukkan tangannya. 
Lebih baik jauhkan anjingmu itu dari kami. Dia sangat tidak sopan, karena sudah menggigit seorang perempuan,” kata Majyu yang telah berdiri. Meski baru saja digigit Houndoom, namun seperti tidak terjadi apa-apa pada sosok itu.
“Sintesa… semakin menarik mempelajari kalian,” sahut Guy melihat kondisi Majyu. “Seharusnya aku tak berhenti membaca buku itu… buku tentang kalian.”
Membaca seratus buku pun tidak akan mengubah apa-apa, Ranger. Biar kami perjelas, kami bukan sekadar apa yang bisa kalian baca di dalam buku… kamilah ilmu pengetahuan itu,” sebut Yajyu.
“Omong kosong!” sergah Guy marah. “Ilmu pengetahuan… semestinya digunakan untuk kebaikan… bukan untuk kekerasan! Kalian bukanlah ilmu pengetahuan… kalian adalah pengkhianatan terhadap ilmu pengetahuan… kalian adalah sihir!”
“Mega Dar-Doom, sudahi pengkhianatan ini… Gelombang Kegelapan!” perintah Guy kemudian.
Dar-Doom menggeram. Tampaknya kemarahan juga dirasakan Mega Houndoom itu, yang lantas mengeluarkan sinar gelap bergelombang, dan meluncurkannya ke arah Majyu. Namun ketika gelombang itu akan mengenai sasarannya, Majyu menghilang.
Guy dan Dar-Doom terkesiap, hingga sedetik kemudian Majyu muncul…. di belakang Dar-Doom.
Bayangan menyelinap!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...