SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 28 Januari 2020

Eps. 509: Pertarungan Seharian


BAB 75
KEMENANGAN YANG MENYEDIHKAN

Episode 509: Pertarungan Seharian

--Not in my diary--
Pertarungan hebat terjadi di Battle Frontier. Melona bersama pamannya, Merlin alias Phantom Si Bajak Laut berhadapan satu lawan satu melawan Kelompok Y&M, Yajyu dan Majyu. Merlin beradu fisik serangan jarak dekat dengan Yajyu, sementara Melona dengan menggunakan Pokemonnya menyerang Majyu yang keduanya saling menggunakan serangan spesial jarak jauh. Di luar dugaan, Melona dan Merlon dapat bertahan dalam setiap serangan Yajyu dan Majyu.

Merlin dan Yajyu saling mendaratkan pukulan dan tendangan. Yajyu memiliki memiliki serangan yang lebih kuat ketimbang Merlin, karena sosok berponi itu menggunakan jurus-jurus serangan Pokemon. Namun serangan Merlin juga tak bisa diremehkan, karena sang bajak laut memiliki kekuatan dan kecepatan super dari mesin android yang ada di tubuhnya.

Beberapa serangan mengenai dan menyakiti Merlin dan Yajyu, namun keduanya masih dapat terus bangkit, seakan memiliki ketahanan fisik yang tak terbatas.

Hebat sekali kamu Merlin. Para ranger sudah bergelimpangan hanya dalam satu-dua seranganku. Tetapi kamu bahkan masih bisa berdiri setelah puluhan cakar bayanganku,” kata Yajyu untuk kesekiankalinya melihat Merlin sanggup bangkit setelah dihantamnya.
“Sudah kubilang kami lawan kalian yang sepadan bukan,” jawab Merlin. “Sebagai Sintesa, kalian pasti memiliki ketahanan tak terbatas, membuat manusia bahkan Pokemon mustahil menjatuhkan kalian. Tetapi kami orang-orang air berbeda. Kami juga memiliki ketahanan tubuh yang setara dengan kalian, berkat berkah samudra yang kami warisi.”
Kalau begitu pertarungan ini bisa seharian…
“Aku tak keberatan kalau sampai sepekan,” sahut Merlin, melompat dan melayangkan tinjunya ke arah Yajyu.
Sementara itu Melona dengan menggunakan Vaporeonnya, menembakkan gelombang air berkali-kali ke arah Gigantamax Gengar. Namun Pokemon raksasa itu masih terus berdiri di sana dengan rahangnya yang terbuka lebar, seraya sesekali melemparkan serangan ke Vaporeon. Namun semua serangan Gigantamax Gengar mampu dihindari Vaporeon dengan gesitnya.
“Tak selamanya menjadi besar itu baik, Nonya Maju,” ledek Melona. “Di antaranya yaitu kegemukan… dan juga Gigantamax Gengarmu itu yang tak mampu menjatuhkan Vaporeonku… Kekuatan Tersembunyi!”
Vaporeon berhenti di satu titik, lantas melepaskan cahaya dari dalam tubuhnya yang langsung menghantam tubuh Gigantamax Gengar. Kali ini, setelah serangan berkali-kali, Gigantamax Gengar terlaihat kesakitan, kemudian lenyap begitu saja dari pandangan. Majyu yang sempat tak terlihat kini muncul di depan Melona.
“Majyu, akhirnya kamu muncul juga,” kata Melona menyadari lawannya kini terlihat. “Beruntung Vaporeonku memiliki kekuatan tersembunyi bertipe hantu, cukup untuk menjatuhkan Gigantamax Gengarmu.”
Menarik, Nona Melona,” kata Majyu. “Kamu beruntung punya Pokemon yang kecil dan cepat. Kalau begitu biar kuuji seberapa cepat Pokemonmu itu.” 
Majyu hilang dalam sekejapan mata, lantas muncul tepat di depan Vaporeon. Bukannya langsung menyerang Pokemon bersirip itu, Majyu malah kini melipatkangandakan dirinya, mengelilingi Vaporeon. “Tebak yang mana yang asli?” tanya Majyu.
“Jurus seribu bayangan… tim ganda!” sentak Melona kala menyadari yang dilakukan Majyu. “Vaporeon, hantam mereka!”
Vaporeon menyapu sosok-sosok Majyu yang mengelilinginya. Sosok-sosok menyerupai Majyu itu lantas hilang, menyisakan satu yang berdiri - Majyu yang asli, yang langsung menambakkan bola bayangannya ke arah Vaporeon. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...