SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 28 Januari 2020

Eps. 510: Sintesa yang Terjerat


Episode 510: Sintesa yang Terjerat

Merlin mulai kehabisan tenaga. Meskipun ketahanan tubuhnya terbilang tinggi berkat tubuh android miliknya, namun tetap saja ada batasnya. Sementara Yajyu masih tampak sehat tanpa kelelahan sedikit pun, Melin mulai kehabisan daya tempur.
Sudah kelelahan?” tanya Yajyu melihat Merlin berhenti menyerangnya.
“Omong kosong, tak ada yang bisa membuat Phantom kelelahan. Kekuatanku tak ada habisnya,” sanggah Merlin.
Kalau begitu mari kita lanjutkan,” sahut Yajyu, langsung menerjang ke arah Merlin dengan cakar bayangannya. 

Merlin berhasil menghindari serangan itu, dia juga mampu menyerang balik Yajyu. Namun hal yang sama masih terus terjadi. Yajyu masih terlihat bersemangat. Stamina lelaki itu seakan tidak ada batasnya. Sementara Merlin mulai terengah-engah.


“Aku sudah terlalu tua,” kata dia kemudian. “Tak sepadan denganmu anak muda.”
Yajyu tersenyum, lantas menjawab. “Kami Sintesa tak mengenal kata tua atau muda, kami abadi.
“Maka tugaskulah untuk mengakhiri keabadian kalian,” ujar Merlin seraya menerjang tiba-tiba ke arah Yajyu. Sosok berbaju hitam itu terpental, namun beberapa detik kemudian berhasil kembali bangkit. 
“Sudah, kami sudah bosan. Seranganmu itu-itu saja. Akan kuakhiri sekarang,” kata Yajyu seraya mengangkat kedua tangannya ke atas. Dia memunculkan bola bayangan yang semakin membesar, seperti yang dia lakukan pada para Ranger Berani Mati sebelumnya. 
Yajyu hendak melemparkan bola hitam raksasa itu ketika tiba-tiba tangannya tak dapat digerakkan. Sesuatu yang berat seperti mengikat tangannya. “Apa ini?” tanya terdengar tenang seraya melihat ke lengan kanan dan kirinya. Sebuah rantai.
“Rantai penangkap, capture chain….” jawab Merlin kemudian. “Akhirnya, setelah meladenimu cukup lama, aku berhasil menjeratmu.”
Apa yang…
Rantai yang dimaksud Merlin lantas bergerak dan melilit tubuh Yajyu, membentuk huruf X yang mengitarinya. Yajyu tercekat, bola bayangan yang ada di tangannya lantas memudar perlahan, disusul kedua tangannya yang tertarik turun, dan membuatnya jatuh berlutut ke tanah.
Yajyu mencoba melepaskan diri dari belitan tersebut dengan sikap yang tetap tenang. Namun semakin dia berusaha melepas belitannya, rantai itu malah semakin erat mencengkeram tubuhnya. Membuat ketenangan yang sedari tadi tampak dari sosok Yajyu perlahan mulai berubah kepanikan.
Apa yang kamu lakukan… orang tua,” tanya Yajyu masih dengan nada datar.
“Itu strategiku. Apa kamu pikir sedari tadi aku bertarung hanya untuk buang-buang tenaga? Meski kami orang-orang air, tetapi kami tetaplah manusia, kami punya batas,” jawab Merlin. 
“Karena aku tahu kalian Sintesa memiliki tenaga tak terbatas, maka kupikir cara untuk melumpuhkan kalian hanya dengan menahan kekuatan kalian itu, dengan menekannya, menjeratnya agar tidak terus muncul,” sambung Merlin panjang.
Menjerat…
“Apa kamu pikir kami bajak laut hanya sekadar merompak kapal di laut, mencuri, dan hal-hal lainnya? Tidak seperti itu,” ujar Merlin lagi. “Kami orang-orang air berkelana melintasi samudra juga untuk mencari hal-hal baru, mencari ilmu pengetahuan baru, untuk meningkatkan kemampuan kami sebagai manusia.”
“Rantai itulah… rantai itulah salah satu yang kami temukan dalam perjalanan kami…. itu rantai penangkap Sintesa dari dimensi lain!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...