SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Selasa, 28 Januari 2020

Eps. 512: Bajak Laut yang Menangis

Episode 512: Bajak Laut yang Menangis

Yajyu berubah menjadi batu. Majyu berubah menjadi es. Keduanya telah berhasil dikalahkan oleh Merlin dan Melona. Namun…
“Tahan dulu,” kata Sammon ketika para ranger hendak mendekat. Para ranger yang sedari tadi menyaksikan dari jauh pertarungan tersebut lantas memahami kenapa Sammon mencegah mereka.
Merlin menatap dengan nanar. Dia bangkit berdiri lantas berlari ke arah Majyu. Dia melihat ke kanan dan kiri, mencari-cari. Melona, keponakannya itu sudah tidak ada di sana.
“Melona… Melona di mana kamu?!” teriak Merlin gusar. Dia lalu melihat ke Majyu, yang kini terdiam tak bergerak, membeku diselimuti es abadi. “Di mana… di mana Melona?!” tanyanya pada Majyu. Tak ada jawaban. Majyu benar-benar membeku akibat Sheer Cold dari Polar.
“KATAKAN DIMANA?!”


BRAKK!
Merlin meninju kepala Majyu dengan keras. Saking kerasnya pukulan itu memisahkan kepala Majyu dari badanya, jatuh ke tanah dan pecah tak beraturan. Sammon dan para ranger yang melihatnya langsung tercekat.


Merlin lantas terdiam, menunduk dengan kedua genggaman tangannya terkepal keras. Dia lantas melihat ke arah Yajyu yang tergeletak tak bergerak akibat efek Capture Chain yang dijeratkannya. Dia kemudian berjalan pelan menghampiri Yajyu.
“Katakan bodoh… KATAKAN!”
Seperti Majyu, Yajyu dan menjawab. Sosok yang tadi begitu membahayakan, kini telah terdiam, telah membatu dalam artian sebenarnya.
BRAKK!
Merlin menendang kepala Yajyu dengan begitu keras. Sebagaimana yang terjadi pada Majyu, kepala Yajyu langsung terlepas, terputus dari badannya dan menggelinding begitu saja di tanah. Lantas Merlin jatuh berlutut, disusul air mata yang terjatuh di pipi perompak tua itu.
“Melona… maafkan Paman…. Paman tak menyangka… Paman benar-benar tak menyangka ini terjadi….”
Sammon lantas berjalan mendekati Merlin, lalu memegang bahunya dari belakang. “Aku minta maaf Paman…. aku…” Sammon yang hendak menghibur malah menjadi sedih. Dia ikut menitikkan air mata.
Sementara para ranger di belakangnya lantas berlari melewati kedua orang itu, menuju ke Battle Tower.
“Kelompok Y&M sudah dikalahkan, semuanya bergerak menuju Battle Tower,” perintah Guy. Dia lantas berjalan menghampiri Merlin.
“Kami ikut bersedih Tuan,” kata Guy. “Perjuanganmu dan Nona Melona merupakan sebuah kepahlawanan yang begitu besar. Seharusnya kami yang berada di posisi kalian.”
“Ya… ya itu benar…” kata Merlin dengan kepala masih tertunduk. “Semestinya Ranger yang berwenang, yang bisa menuntaskan masalah ini. Tetapi kalian cuma bisa bergelimpangan, dan membuat seorang gadis biasa mengambil tugas kalian. Gadis polos yang keberaniannya mengalahkan keberanian kalian semua…. yang mengorbankan dirinya sendiri untuk orang-orang yang bahkan tidak dikenalnya.”
“Tetapi aku tidak akan menyalahkan kalian,” sambung Merlin dengan suara bergetar. “Bagaimanapun Melona melakukan semua ini atas kehendaknya sendiri. Dia ingin membantu semua orang, dia ingin menolong semua orang, walaupun dia harus pergi setelahnya… pergi untuk selamanya…”
Demi mendengar itu, Guy langsung merunduk dan memeluk Merlin. Sammon lantas ikut memeluk Merlin. Hari itu, seseorang yang sangat baik telah pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...