SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 01 Desember 2010

L's Diary: Eps.159 - Tenda Sirkus

wooper gifEpisode 159: Tenda Sirkus


Aku, dan Steven berdiri di depan sebuah tenda raksasa di sudut kota Rustboro. Tenda itu tampak seperti tenda sirkus besar dan memang itu sebuah tenda sirkus.
”Apa kau yakin disini tempatnya?” tanyaku ragu.
”Ya, aku yakin,” jawab Steven. ”Sirkus ini sangat mencurigakan karena tutup tepat sebelum para ninja datang ke kota ini. Lagipula Roxanne bilang kalau penampilan penyusup itu seperti badut. Mungkin hal tersebut berhubungan.”
”Bagaimana bila mereka sudah terlebih dahulu melarikan diri?”
”Kau tak perlu khawatir, aku sudah menyuruh Ester untuk berjaga di atas gedung Devon Corporation. Ester yang akan memantau apakah ada pergerakan keluar kota Rustboro. Roxanne sudah meminta semua warga untuk tidak keluar dari kota, sehingga kita akan tahu dengan cepat apabila ada seseorang yang keluar dari kota.”
”Steven, bolehkah aku menanyakan sesuatu?” tanyaku. Steven mengangguk dan aku pun melanjutkan, ”Sebenarnya ada hubungan apa antara kau dengan nona Ester? Kenapa kalian begitu akrab?”
”Dia temanku,” jawab Steven singkat.
”Teman?”
Steven mengangguk. ”Ya, dia temanku. Baiklah L, kita tak bisa hanya berdiri diam saja disini, kita harus segera masuk untuk menyelidiki tempat ini. Siapkan Pokemonmu, sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang keras.”
Sebenarnya aku masih belum puas dengan jawaban yang diberikan Steven mengenai hubungannya dengan nona Ester. Pasti ada hubungan khusus antara mereka berdua sehingga bisa begitu akrab seperti itu. Tapi saat ini ada hal yang lebih penting yang harus kami kerjakan. Baiklah, aku penasaran dengan penyusup di Devon Corporation yang telah berani mengadu domba para ninja.
Kami berdua memasuki tenda itu dengan hati-hati. Tenda itu begitu luas namun begitu sepi. Tak ada seorang pun di dalamnya, membuatku meragukan dugaan Steven.
”Keluarlah Shadow!” aku melemparkan PokeBall dan Ninjask pemberian Jiken pun muncul. ”Shadow, gunakan pembaca pikiran!”
Shadow terdiam. Dia tampak meningkatkan konsentrasinya untuk melacak keberadaan lawan. Tiba-tiba sayapnya bergerak cepat dan mengeluarkan suara yang keras. Ada orang di dalam tenda ini!
”Cara yang hebat, L,” puji Steven melihat tindakanku. ”Aku terkesan dengan yang kau lakukan.”
”Bagus, Shadow telah mengetahui lokasi musuh. Katakan dimana musuh kita?”
Ninjask baru saja akan bergerak saat tiba-tiba sebuah kilatan kuning melesat cepat mengenainya. Ninjask terjatuh dan langsung pingsan.
”Kilatan petir!” aku tersentak. Sial, mereka menyerang terlebih dahulu.
”L, tingkatkan pertahananmu!” teriak Steven.
Mendadak muncul dua orang berjalan dari arah dalam tenda. Seorang wanita berambut cokelat dan seorang laki-laki berambut kribo yang keduanya mengenakan seragam warna kuning dengan dasi warna merah, mengingatkanku pada seragam pramuka.


”Apa kalian tidak membaca tulisan di depan tenda ini?” ujar lelaki kribo yang sekilas mirip Giring Nidji itu.
”Kalian pasti terburu-buru ingin menyaksikan sirkus kami yang hebat ini sehingga tidak membaca tulisan penundaan acara kami...” sambung yang wanita.
”Siapa kalian?” tanya Steven tak sabar.
”Sepertinya kita perlu memperkenalkan diri kita terlebih dahulu... Curie,” ujar si Kribo pada wanita yang dipanggilnya Curie.
”Oh, tentu saja Bochel,” jawab Curie pada lelaki kribo yang dipanggil Bochel. Curie lalu melihat ke arah kami berdua. ”Kami tak mau membuat masalah dengan kalian berdua, tapi kalian telah menggagalkan rencana kami untuk mengadu domba para ninja. Jadi kupikir kalian pantas mendapatkan pembalasan dari kami... Tim Voltase!”
Tim Voltase?
”Aku Curie,” ujar Curie memperkenalkan dirinya.
”Dan aku Bochel,” sambung si kribo. ”Dua anggota Tim Voltase yang hebat, untuk mendapatkan para legenda, menguasai dunia!”

”Rupanya tim penjahat yang lain,” sahut Steven. ”L, siapkan Pokemonmu, kita akan menghadapi mereka.”
Aku mengangguk dan mempersiapkan PokeBall berisi Obalie. Mengingat kilatan petir yang menghajar Ninjask tadi, aku tahu kalau Pokemon yang digunakan oleh dua orang ini memiliki serangan kilatan petir yang bisa melumpuhkan Obalie dengan cepat. Tapi aku tak punya pilihan. Tropius ada di kota Verdanturf bersama Wanda sementara Sandslash sudah cukup kelelahan dalam pertarungan melawan Jiken dan Har-Glen tadi. Dengan cakar cepat Quick Claw di tangan Obalie, aku berharap Obalie bisa menyapu mereka dalam satu kali serangan gelombang.
”Keluarlah Polar!” kulemparkan PokeBall dan Polar si Obalie pemberian Melon pun muncul.
”Keluarlah Claydol!” Steven ikut melemparkan PokeBall dan Pokemon besar cokelat bermata banyak yang melayang di udara muncul.
Melihat dua Pokemon yang kami keluarkan, Curie dan Bochel tampak tersenyum licik. Masing-masing mereka mengeluarkan sebuah PokeBall.
”Pokemon kami lebih hebat dari punya kalian berdua!” Curie dan Bochel lalu melemparkan PokeBall mereka dan muncul dua Pokemon bertubuh kuning yang sama... tidak, telinga, tangan, serta ekor mereka memiliki warna yang berbeda!
”Kami perkenalkan kalian berdua pada... Plusle dan Minun!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...