SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 16 Desember 2010

L's Diary: Eps.172 - Profesor Hurr di Tepi Laut

wooper gifEpisode 172. Profesor Hurr di Tepi Laut

Aku dan Parmin menuju bukit yang dimaksud oleh kakek Briney. Jarak bukit itu cukup jauh dari rumah kakek Briney, membuatku sangat lelah terlebih kami belum beristirahat sejak perjalanan di hutan Petalburg. Beda denganku, Parmin malah sangat bersemangat dan terlihat belum lelah.
Akhirnya kami mencapai bukit tersebut dan melihat profesor Hurr sedang duduk di tepian pantai bersama Pokemonnya, Furret. Tangannya tampak memegang sebuah pancing.
”Profesor!” panggilku. Profesor Hurr menoleh dan tersenyum melihatku.
”Lunar, aku cukup lama menunggumu, kemarilah,” panggil profesor. Aku dan Parmin lalu mendekatinya. ”Apa yang membuatmu begitu lama mencapai tempat ini? Kupikir kau sudah menyerah dengan impianmu menangkap Groudon, padahal kita belum memulainya.”
”Maaf profesor, ada banyak halangan di jalan,” jawabku terengah-engah. Aku dan Parmin lalu duduk di sampingnya, menghadap lautan biru maha luas di depan kami, tepatnya di bawah kami. ”Profesor, kenalkan teman baruku, namanya Parmin,” lanjutku memperkenalkan Parmin.
”Senang bertemu denganmu, anak muda,” sapa profesor pada Parmin.
”Senang bertemu dengan Anda, profesor,” jawab Parmin. ”Kak L bilang Anda bisa menemukan Groudon, benarkah?”
”Kita sedang mencarinya, anak muda, jangan terburu-buru,” jawab profesor. Dia lalu memberikan pancingnya pada Parmin. ”Ini, tangkaplah ikan dengan pancing bersenar panjang buatanku ini. Bahkan di atas bukit pun kita masih bisa memancing ikan.”
”Wah! Keren sekali!” Parmin tampak girang. ”Sebelumnya aku menangkap ikan hanya dengan memberinya makanan ikan saja. Ini penemuan yang hebat!”
Penemuan yang hebat? Itukan cuma pancing biasa yang talinya diperpanjang. Parmin benar-benar aneh.
”Profesor, apa yang yang hendak Anda tunjukkan padaku?” tanyaku langsung ke pokok permasalahan. Aku sudah benar-benar penasaran dengan rencana profesor Hurr.
”Baiklah Lunar, kita memang harus membicarakannya,” sahut profesor Hurr. ”Sebelumnya aku akan menceritakan sedikit tentang Groudon.” Profesor Hurr membuka tabung rotringnya dan mengeluarkan selembar kertas besar seraya memberikan kertas itu padaku. Aku menerimanya dan rupanya itu adalah lukisan Groudon. Penggambarannya begitu indah, pelukisnya pastilah seniman yang hebat.

”Seperti yang kau lihat, itu adalah lukisan Groudon, bagus bukan?” sambung profesor. Aku mengangguk. ”Aku mendapatkannya di DeviantArt. Seperti yang kau tahu, internet saat ini menjadi sumber yang tepat untuk mencari gambar-gambar bagus.”
Rupanya sifat aneh profesor botak ini masih belum berubah. Hei, kita sedang membicarakan Groudon, kenapa bisa nyambung ke DeviantArt?
”Groudon adalah Pokemon legenda yang hidup ratusan tahun yang lalu,” profesor Hurr mulai berkisah. Syukurlah, kini tak butuh waktu lama bagiku untuk menunggunya kembali ke topik. Dia memang profesor yang suka OOT alias Out of Topic. ”Groudon termasuk satu dari tiga Pokemon legenda yang hidup di Hoenn, dan juga di... aku tidak akan membicarakan wilayah lainnya selain Hoenn.”
Jadi Groudon juga hidup di wilayah lain selain Hoenn? Kupikir dia hanya hidup di Hoenn saja. Tapi aku jadi penasaran dengan wilayah yang disebutkan oleh profesor Hurr. Wilayah apa itu ya?
”Dahulu kala terjadi pertempuran dahsyat di Hoenn, antara tiga Pokemon legenda yang dikenal sebagai trio legenda cuaca. Mereka adalah Groudon si penguasa daratan, Kyogre si penguasa samudra, dan Rayquaza si penguasa langit. Namun Pertarungan yang lebih dikenal adalah pertarungan antara Groudon dan Kyogre, karena Rayquaza hampir tidak pernah disebut di dalam sejarah. Hal yang wajar karena Rayquaza hidup di langit tinggi, bisa dibilang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan manusia di daratan.”
Trio legenda cuaca? Sangat menarik. Aku pernah melihat Kyogre saat masih bergabung dengan Tim Magma. Pokemon yang diburu oleh Tim Aqua itu sangat keren. Tapi aku belum pernah melihat Rayquaza sebelumnya, membuatku penasaran seperti apa rupa dan bentuk Rayquaza.
”Pertarungan yang dicatat oleh sejarah adalah pertarungan Groudon dan Kyogre,” lanjut profesor Hurr. ”Pertarungan mereka adalah sebuah bencana bagi manusia. Keduanya memang saling bermusuhan dan akan saling bertarung satu sama lain, hingga mampu menghancurkan kehidupan manusia, yang berada di arena pertarungan mereka tersebut, dalam hal ini di provinsi Hoenn. Keduanya menciptakan cuaca ekstrim yang menakutkan, Groudon menciptakan kemarau dan Kyogre menciptakan hujan badai. Kedua cuaca ini bertemu dan saling mengisi satu sama lain sehingga menciptakan daratan dan luatan di provinsi Hoenn, menjadi sebuah sejarah atau cikal bakal terbentuknya provinsi Hoenn. Itulah awal dari munculnya legenda Groudon sang pencipta daratan dan Kyogre sang pencipta lautan.”
Hmm, jadi Hoenn diciptakan oleh dua Pokemon purba tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...