SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Jumat, 16 Maret 2012

L's Diary: Eps.369 - Hadiah Ulang Tahun Dua Tahun yang Lalu

PhotobucketEpisode 369. Hadiah Ulang Tahun Dua Tahun yang Lalu

“Tentu saja… karena ini adalah hadiah ulang tahun untukmu, Flame Evers!”
“Kalau begitu… mari kita mulai!”
Aku memasukkan PokeBall Guardian dan mengeluarkan PokeBall Mangrove. Aku percaya pada Pokemonku, walaupun kupikir Mangrove masih terlalu dini dalam pertarungan seperti ini. Tapi seperti kata Red Claw, aku harus mengeluarkan potensi terbaiknya.
“Get set!” sentak Flame mengagetkanku. Di seberang sana dia sudah menggenggam PokeBallnya yang berwarna hijau, cokelat dan kuning, seperti warna seragam militer. Dia menunjukkan PokeBallnya itu ke depan. Aku pun mengikuti gerakannya dengan ikut menunjukkan PokeBallku. “Dalam hitungan ketiga, PokeBall dijatuhkan dan pertarungan dimulai!” seru Flame tampak berapi-api. Dia diam sejenak, memandangku tajam yang kubalas dengan tatapan tajam pula. Kulihat bibirnya bergerak lalu… “TIGA!!!”
Bersamaan dengan hitungan mendadak itu, PokeBall terjatuh begitu saja dari tangan kami masing-masing, memunculkan Pokemon terlemah kami berdua ke arena.
“Aku memilihmu, Mangrove!” pekikku saat Mangrove, Wooper pemberian kak Lydia itu muncul.
“Aku memilihmu, Safari!” pekik Flame saat seekor Pokemon berbentuk bunga matahari bertangan dan berkaki muncul. Itu…

Sunflora, Pokemon Matahari, bertipe rumput.
Pokemon ini merubah sinar matahari menjadi nutrisi bermanfaat. Mereka sangat aktif di siang hari yang hangat. Mereka akan berhenti bergerak tiba-tiba segera setelah matahari terbenam.

Pokemon matahari ya… Hmm… sepertinya aku familiar dengan Pokemon ini…

Sunflora melawan Wooper… Flame unggul dalam tipe elemen!” komentar Scott membahana di dalam Battle Dome. “Sanggupkah jagoan kita si Pincang bertahan dalam kelemahan ini?
“Sunflora bertipe rumput… kau beruntung sekali Flame,” ujarku menyadari tipe yang dimiliki oleh Flame. Tipe yang dimiliki oleh Wooper adalah tipe air dan tipe tanah, yang artinya memiliki kelemahan dua kali terhadap serangan bertipe rumput. Sekali serang saja bisa langsung menjatuhkan Mangrove. Aku harus berpikir keras untuk bisa memenangkan pertarungan ini.
“Huh… jangan salahkan keberuntunganku, Lunar…” sahut Flame. “Salahkanlah dirimu sendiri kenapa dulu memberiku Sunflora ini…”
“Apa katamu? Aku memberikannya padamu?” tanyaku tak mengerti.
Flame tersenyum. “Apa kamu lupa kejadian dua tahun yang lalu di ulang tahunku yang kesembilan belas?”
Dua tahun yang lalu… di hari ulang tahun Flame yang kesembilan belas? Apa maksudnya? Tu… tunggu dulu… Dua tahun yang lalu berarti aku masih bersama Tim Magma dan di ulang tahun Flame yang kesembilan belas… itu adalah hari terakhirku bersama Tim Magma!
“Apa kamu sudah lupa? Lunar… atau boleh kupanggil… L?” Tanya Flame kemudian.
Itu… dua tahun yang lalu… saat itu…

”Flame, aku harus pergi. Tapi sebelumnya aku ingin memberikan sesuatu kepadamu, anggap saja sebagai hadiah ulang tahun dariku.”
”Apa ini?”
”Itu adalah Sunkern yang kutangkap di Safari Zone saat itu. Aku tadi mengambilnya di Pokemon Center. Aku ingin kau memilikinya. Mungkin inilah kenang-kenangan yang bisa kuberikan padamu. Bila kau ingin merubahnya dengan batu matahari, lakukan saja. Dia akan mau, dia tidak akan menolak. Kau tak perlu takut.”
”Terima kasih L, ini adalah hadiah yang sangat berarti di ulang tahunku ini. Kau sahabat yang baik.”

Oh tidak… ya, aku ingat sekarang! Kalau begitu…
“Apa Sunflora itu adalah Sunkern pemberianku waktu itu?” tanyaku tak percaya.
Flame mengangguk. “Ya Lunar… Sunkern pemberian darimu kuberi nama Safari, yang akan mengingatkan masa-masa liburan kita dulu,” jawab Flame lembut. Selanjutnya dia terdiam. Tiba-tiba saja sikapnya berubah, dia tampak menghayati sesuatu. “Seperti katamu,” sambung Flame, “Aku memberikannya batu matahari dan dia tidak menolak… dia menyukainya…”
“Hadiah… ulang tahun dariku…”
Flame mengangguk pelan, lalu pandangan matanya berubah kembali menjadi tajam. “Ya, Lunar! Aku melawanmu… dengan menggunakan hadiah ulang tahun darimu!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...