SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Jumat, 16 Maret 2012

L's Diary: Eps.368 - Syarat dari Flame

PhotobucketEpisode 368: Syarat dari Flame

“Hanya menyaksikanmu bertarung tidaklah cukup, aku harus melawanmu dengan tanganku sendiri!”
“Kalau begitu baiklah… aku juga ingin tahu sekuat apa dirimu… Flame Evers!”
Suasana langsung memanas di antara kami berdua. Pertarungan ini memang tidak menentukan dalam turnamen ini, tapi tetap saja pertarungan persahabatan ini tidak bisa dianggap remeh. Lagipula ini adalah pertarungan pertamaku melawan Flame, mengingat selama persahabatan kami di Tim Magma dulu kami belum pernah saling bertarung satu sama lain.
“Flame, walaupun kau temanku, tapi aku tidak akan main-main… aku akan mengerahkan kekuatan terbaikku!” kataku bersemangat.
“Itu yang kuharapkan dari pertarungan ini Lunar,” sahut Flame tak kalah bersemangat. “Karena aku ingin ini menjadi hadiah ulang tahun yang sempurna!”
“Kalau begitu langsung saja… keluarlah Guardi…”
“STOP!!!” tiba-tiba Flame menyela keras sekali, membuatku langsung menahan PokeBall berisi Guardian, Sandslash milikku yang baru saja akan kulemparkan.
“Ada apa? Bukankah ini yang kamu inginkan, bertarung denganku?” tanyaku heran saat Flame menghentikanku.
Flame tersenyum misterius lalu menunjukkan jari telunjuknya ke arahku dan menggerakkannya ke kanan-kiri. “Kalau Guardian itu sudah biasa,” katanya kalem. “Akan membosankan bila melihat Pokemon andalanmu itu terus-menerus di arena ini… Jadi…”
“Jadi apa? Kau ini banyak maunya,” protesku kesal.
Flame tersenyum lalu menggerakkan tangannya cepat, kini menuding ke arahku. “Jadi… aku menantangmu menggunakan Pokemonmu yang paling lemah… dalam pertarungan satu Pokemon!”
“Apa?”
Bukan cuma aku saja yang terkejut, tapi para penonton juga. Mereka tampak bertanya-tanya mengenai syarat yang diberikan oleh Flame.
“Apa kamu takut kalah?” protes seorang penonton di baris depan.
“Kalau pakai Pokemon terlemah mana seru!” protes yang lainnya.
“Ini tidak masuk akal!”
Flame hanya menyeringai mendengarnya. Dia lalu memandang padaku tajam lalu memandang ke arah penonton. “Pertarungan ini adalah pertarungan persahabatan dalam rangka ulang tahunku yang keduapuluh satu,” katanya kemudian. “Sebagai pertarungan persahabatan, aku tidak mau bila pertarungan ini akan membuat Pokemon milik si Pincang kelelahan untuk pertarungan berikutnya yang sangat menentukan. Bagaimanapun pertarungan ini tidaklah menentukan, Frontier Festivallah yang lebih penting.”
“Lalu kenapa satu lawan satu?” Tanya seorang penonton.
“Karena kalian pasti sudah tidak sabar mengetahui jadwal pertarungan berikutnya,” jawab Flame mantap. Dia lalu melihat ke arahku sembari mengeluarkan sebuah PokeBall. “Jadi bagaimana Lunar… apa kamu akan mundur karena syaratku ini?”
Aku terdiam. Flame benar, pertarungan ini hanyalah pertarungan persahabatan. Dia pasti memikirkanku apabila Pokemonku andalanku kelelahan karena pertarungan ini. Tapi apabila aku menggunakan Pokemonku yang paling lemah, kemungkinan aku kalah pastilah besar. Aku tidak mau kalah, itu akan menjatuhkan kepopuleranku!
“Sejak kapan kamu berubah menjadi seperti si sombong itu?”
Eh, suara itu… lengan kiriku!
“Lemah atau kuatnya Pokemon… itu bergantung pada pelatihnya…”
Lemah atau kuatnya Pokemon… bergantung pada pelatihnya?
Bila kamu menganggap Pokemonmu lemah, maka selamanya dia akan menjadi lemah. Tapi bila kamu menganggap Pokemonmu kuat dan kamu akan berusaha keras mengeluarkan potensi terbaiknya, maka Pokemonmu akan selalu kuat…”
Mengeluarkan… potensi terbaiknya?
“Itu dia!” sahutku mengerti. “Terima kasih banyak Red Claw! Ternyata aku telah salah. Kau benar… aku tidak boleh meremehkan Pokemonku… semua Pokemon yang kumiliki sama saja… tak peduli lemah ataupun kuat, selama kita berusaha mengeluarkan potensi terbaik kita, apapun bisa terjadi. Guardian atau Mangrove, mereka sama saja! Akulah yang menentukan kemenangan mereka!”
“Kamu ngomong sama siapa sih?” Tanya Flame tiba-tiba, membuatku langsung terkejut dan salah tingkah.
“Er… aku ngomong dengan… lengan kiriku?” jawabku bingung.
“Aneh,” komentar Flame sambil geleng-geleng kepala. Dia lalu menatapku serius. “Jadi, apakah kamu menerima syarat yang kuberikan?”
Aku mengangguk mantap dan berkata, “Tentu saja… karena ini adalah hadiah ulang tahun untukmu, Flame Evers!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...