
Battle Dome, hari pertarungan…
“Guardian! Sayatan!”
Guardian bergerak cepat ke arah Gardevoir. Gardevoir yang tidak menyangka serangan cepat Dian pun tidak bisa mengelak, dan langsung terkapar ketika Sandslash andalanku menyarangkan sayatannya.
“Horeee!!! Si Pincang telah kembali!” seru para penonton ketika aku berhasil menjatuhkan Pokemon pertama Lavender.
“Kau cuma lucky kak Lunar,” ujar Lavender kesal. Dia memasukkan Gardevoir miliknya ke dalam PokeBall dan mengeluarkan PokeBall lainnya, langsung melemparkannya ke udara. “Gorebyss, lawanmu lemah… kalahkan dia!”
Seekor Pokemon ikan menyerupai ular berwarna merah muda anggun dengan dua kerang menutupi dadanya, seperti putri duyung muncul ke arena. Langsung saja kubuka PokeDexku untuk melihat datanya.

Gorebyss, Pokemon laut selatan, bertipe air.
Bentuknya saat berenang sangatlah elegan. Dengan mulutnya yang tipis, dia memakan rumput laut yang tumbuh di sela-sela bebatuan. Dengan mulutnya yang tipis dan berbentuk pipa itulah Gorebyss menyedot cairan tubuh mangsanya. Warna tubuhnya yang merah muda akan berubah lebih terang ketika dia selesai menghisap mangsanya.
Widih… cantik-cantik ngeri juga ya… Tipenya air, ini bisa berbahaya bagi Guardian. Tapi aku tidak akan kalah… Guardian pasti bisa mengatasinya.
“Gorebyss! Gelombang air!” perintah Lavender cepat.
“Guardian, galian!” perintahku tak kalah cepat.
Gorebyss memuntahkan gelombang air yang begitu deras ke arah Guardian, akan tetapi gerakan Guardian ternyata lebih cepat dari gerakan Gorebyss. Dia lebih dulu menggali tanah sehingga serangan Pokemon putri duyung itu pun meleset. Dan giliran berikutnya… menjadi milikku!
“Hajar!!!”
“Bantai!!!”
“Habisi!!!”
Wow, para penonton sudah seperti orang gila saja. Mereka berdiri sembari mengangkat tangannya dan meneriakkan kata-kata penyemangat yang… menurutku kelewatan. Tapi taka apa-apa… kalau sedang terbawa suasana memang sering seperti itu, histeris seperti orang gila… Hahaha!
“Guardian, samakan kedudukan! Muncullah sekarang!” teriakku bersemangat sambil mengangkat kedua tanganku menunjuk ke atas. Tanah di bawah Gorebyss kemudian bergerak, retak, dan muncullah Guardian langsung menghantam jatuh Pokemon kedua Lavender itu. Gorebyss terhempas, jatuh dan berkunang-kunang.
“Sandslash menyamakan kedudukan! Benar-benar luar biasa!” seru Flame mengomentari kemenangan Guardian atas Gorebyss. Sambutan meriah pun langsung terdengar mengelu-elukan diriku. Hehehe… si Pincang gitu lho…
“Kali ini tidak akan terjadi lagi,” kata Lavender kesal. Dia langsung memasukkan Gorebyss kembali ke PokeBall dan menatapku tajam. “Kak Lunar, yang akan kau hadapi ini adalah Pokemon terakhirku sekaligus andalanku. Aku yakin akulah yang akan memenangkan pertarungan ini.”
“Baiklah, aku sendiri begitu penasaran dengan hasil akhir pertarungan ini,” sahutku sumringah. Apapun Pokemon Lavender, Guardian pastilah bisa menjatuhkannya dengan mudah.
“Ayo Lavender! Gunakan Pokemon terkuatmu!” teriak Henry memberikan semangat. Ternyata kekasih Lavender itu masih setia menunggu di sana memberikan semangat pada kekasihnya. Kupikir tadi dia sudah pergi karena tidak tahan melihat Pokemon kekasihnya dibantai… huehuehue…
“Tenang saja Henry, aku pasti memenangkan pertandingan ini,” sahut Lavender optimis. “Bukankah kau tadi lihat aku bisa mengalahkan dua Pokemon si Pincang dengan mudah? Maka yang ini pun harusnya mudah…”
“Itu karena tadi aku mengalah… kali ini tidak ya!” jawabku mantap.
“Mari kita buktikan siapa yang terbaik… Majulah… Espeon!”
Lavender melemparkan PokeBallnya memunculkan Pokemon menyerupai kucing berwarna putih dengan ekor bercabang dua seperti terpotong. Itu Pokemon yang kulihat di kapal waktu itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...