SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 01 April 2012

L's Diary: Eps.380 - Espeon

PhotobucketEpisode 380. Espeon

Espeon, Pokemon matahari, bertipe sihir.
Pokemon ini menggunakan bulu halusnya yang menutupi tubuhnya untuk membaca kondisi udara dan meramalkan gerakan lawan. Dengan membaca pergerakan udara, dia bisa meramalkan hal-hal seperti cuaca atau jurus lawan berikutnya. Pokemon ini dikenal sangat loyal pada pelatihnya.

Lagi-lagi Pokemon sihir yang sangat loyal pada pelatihnya, Lavender memang trainer yang menggunakan Pokemon sihir.
“Mari kita sudahi ini kak Lunar,” kata Lavender berapi-api, “Espeon, Psybeam!”
Espeon bergerak cepat lalu mengeluarkan sinar aneh berwarna jingga berbentuk spiral yang bergerak cepat ke arah Guardian. Guardian baru saja akan mengelak, namun gerakan Espeon lebih cepat. Serangan itu pun mendarat telak menghantam Guardian.
“Kali ini Pokemonkulah yang lebih cepat, Sandslash tidak akan punya cukup kesempatan untuk membalas,” ujar Lavender.
“Oh ya? Guardian, galian!” perintahku tak mau kalah. Guardian bangkit, lalu menggali tanah dengan cepat dan hilang ke dalamnya. Berikutnya tanah di bawah Espeon bergetar, retak dan memunculkan Guardian yang siap menghantam Pokemon terakhir Lavender itu. Akan tetapi Espeon dengan gesit melompat menghindarinya, membuat serangan galian menjadi sia-sia.
“Dengan menggunakan bulunya yang halus, Espeon bisa mendeteksi apa serangan lawan berikutnya, apa kak Lunar tidak membaca data PokeDex,” jelas Lavender melihat Espeonnya berhasil menghindari serangan Guardian.
“Ya, aku membaca...” jawabku. “Aku hanya tak menyangka kalau PokeDex bicara jujur mengenai hal itu, kupikir selama ini dia hanya bercanda.”
No time for silly joke, mas bro, just eat this! Espeon, Psybeam!”
Lavender kembali memberikan perintah yang sama, memerintahkan Espeon menggunakan Psybeam. Sinar spiral aneh kembali muncul dari dahinya dan kembali menghantam Guardian. Guardian tampak kesakitan, tapi dia masih bisa bertahan.
“Guardian, bertahanlah.... jangan sampai kalah...” kataku memberi semangat. Sebenarnya posisi Guardian saat ini sangatlah riskan. Health Pointnya sudah berkurang banyak akibat pemakan mimpi, ditambah dua kali Psybeam, sepertinya dia tak lama lagi bertahan di arena. Aku harus memikirkan strategi baru sebelum Espeon melakukan serangan berikutnya. Tapi apa? Espeon memiliki kemampuan mengetahui serangan lawan berikutnya, yang artinya dia bisa menghindari serangan-serangan Guardian tanpa terluka. Sial, aku harus berpikir keras.
Manfaatkan kemampuan Sandslash, dasar bodoh!
Eh? Grou... maksudku tangan kiriku kembali bicara!
“Kemampuan? Apa maksudmu Red Claw?” tanyaku tak mengerti.
Seperti aku, yang bisa mendatangkan sinar matahari, Sandslash juga memiliki kemampuannya sendiri.”
Kemampuan Sandslash? Tunggu sebentar... seingatku kemampuan atau ability yang dimiliki oleh Sandslash adalah selubung pasir, kemampuan yang membuat tingkat hindarannya menjadi tinggi saat berada dalam badai pasir. Tapi Dian belum mempelajari jurus badai pasir, jadi aku tidak bisa memunculkan badai pa... hei, bukankah badai pasir adalah...
Ya, kamu adalah PokeHuman sungai pasir, dasar pikun!”
“Tapi aku tidak tahu cara menggunakannya... itu terjadi begitu saja...” sahutku putus asa.
“Bicara sendiri ya kak Lunar,” kata Lavender mengagetkanku. “Terkadang kita memang perlu melakukan monolog saat menyusun strategi... itu salah satu ciri trainer yang serius, aku salut pada Kakak. Tapi saat ini bukan milik Kakak, akulah yang akan memenangkan pertarungan ini! Espeon, sudahi dengan Psybeam!”
“Eh... tung... tunggu!” cegahku saat Lavender kembali memberikan perintah. Oh tidak... satu serangan saja sudah cukup bagi Lavender untuk bisa...
SWINGGGGG-SWIIIINGGGG-SWIIIIIINGGGGGGGG
Tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang berputar di tubuhku. Tunggu... apa aku bilang tadi? Sesuatu berputar di tubuhku? Aku melihat ke pinggangku. Lambang keluarga Servada yang ada pada besi ikat pinggangku tampak berputar-putar. Apa? Ini... ini tidak mungkin!
Saat itu juga debu-debu halus bermunculan di sekitarku yang perlahan tapi pasti memenuhi arena Battle Dome.
“Meleset? Bagaimana bisa?” kata Lavender terkejut. “Darimana asal debu-debu ini... inikan... badai pasir!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...