SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 17 Mei 2020

Eps. 531: Surat dari Dunia Digital


Episode 531: Surat dari Dunia Digital


“YOU’VE GOT MAIL!”
Kuhampiri komputer yang sudah lama tak kugunakan itu. Aneh, padahal komputer ini tadi dalam kondisi mati. Aku juga tidak ingat sudah menyalakannya. Tetapi kenapa bisa menyala sendiri? Apakah… apakah ada hantu? Mungkin saja sih, karena rumah ini kan sudah lama tak ditempati. 
Masa bodoh ah, sekarang lebih baik kulihat dari siapa email itu. Tak ada alamat pengirim, hanya bertuliskan “Dunia Digital”. Aneh, aneh sekali. 
Langsung saja kuklik pada ikon bergambar amplop, memunculkan lembaran surel di layar monitor yang langsung terbaca oleh sepasang mataku.

“Dear Lunar, Ini aku Melona Bluesea. Mungkin terdengar aneh, tetapi aku mengirim surel ini dari dunia digital. Aku tak tahu apakah kamu menerima surel ini, tetapi aku sangat berharap kamu menerima dan membacanya….”
Ap…. Apa-apaan ini? Melona menulis surel dari dunia digital? Dunia apa itu? Benarkah ini dari Melona? Atau jangan-jangan ini ulah orang iseng.
“Ini benar aku Melona, bukan orang iseng. Kalau kamu tidak percaya, maka akan kubuktikan dengan informasi yang hanya kita berdua yang tahu. Yaitu kita berdua pernah bersama-sama ke Menara Langit dan dikepung Sableye. Nah, sekarang percaya kan?”
Bentar-bentar… kok aku merasa surel ini membaca pikiranku ya? Masa bodoh, sekarang aku tahu kalau surel ini benar dari Melona. Syukurlah, ternyata dia memang masih hidup. Baiklah, kubaca lagi surelnya…
“Lunar, kupikir aku sudah tidak ada lagi di Hoenn…. bukan, kurasa aku berada di dunia yang berbeda, ketika Majyu membuka lubang hitam itu, sepertinya dia telah mengirimku ke dunia lain. Dan aku tidak tahu bagaimana kembali ke Hoenn. Kuharap saat surel ini datang, Majyu dan Yajyu sudah dikalahkan, dan Battle Frontier sudah diselamatkan.”
Hmm… jadi begitu ya. Si Majyu keparat itu telah mengirim Melona ke dunia lain. Berarti analisa Merlin tentang dunia paralel itu benar. Kalau begitu, sekarang di mana Melona…
“Aku tidak tahu pasti di mana aku sekarang. Dunia di sini masih begitu alami, banyak hutan. Hanya saja tidak ada Pokemon dan berry seperti di Hoenn. Di sini ada monster menyerupai Pokemon, yang anehnya mereka bisa berbicara bahasa manusia. Mereka menyebut diri mereka Digimon, Monster Digital.”
Monter Digital? Monster macam apa itu? Dan bisa berbicara?
“Tetapi jangan khawatir, karena di sini ada banyak Digimon yang baik dan mereka membantuku. Mereka bisa berubah, seperti berevolusi. Tetapi mereka bisa kembali lagi ke wujud awal pertama mereka. Di sini aku mulai beradaptasi dan membantu mereka melawan Digimon-Digimon jahat.”
Monster yang bisa kembali ke wujud awal mereka? Maksudnya seperti Charizard yang bisa kembali lagi jadi Charmander begitu?
“Aku belum bisa menceritakan detailnya. Sudah bisa mengirim surel ini saja rasanya aku sangat bersyukur. Aku berdoa semoga kamu dan Paman Merlin baik-baik saja. Sampaikan salamku pada Paman Merlin. Sekarang ini aku akan mencari cara bagaimana kembali ke Hoenn, sembari beradaptasi dengan lingkungan di dunia digital ini. Aku rasa aku mulai terbiasa.”
“Aku hanya ingin kamu dan juga Paman Merlin tidak mengkhawatirkanku. Kejarlah mimpimu. Aku tak mau kenangan akan diriku menghambatmu untuk berkembang. Bila kita memang ditakdirkan bertemu kembali, kita pasti akan bertemu kembali….”
Melona… bahkan dalam kondisi seperti itu pun dia masih mengkhawatirkanku. 
“Aku di sini baik-baik saja, aku bersama Digimonku, namanya Lunamon. Dan di sini juga ada manusia, walaupun sejauh ini baru dia saja manusia yang kutemui di dunia ini. Entah kenapa dia sangat mirip dirimu. Dia bermata cokelat juga. Tetapi aku belum menanyakan namanya, Digimon-Digimon di sini memanggilnya dengan sebutan Tuan saja. Dia baik.”
Ada manusia lain? Semoga dia bukan orang jahat.
“Tuan ini yang membantuku untuk mengirim surel ini. Dia seperti lebih paham tentang dunia digital. Mungkin aku akan banyak belajar darinya. Dia benar-benar sangat membantuku.”
Syukurlah kalau begitu. Aku senang mendengarnya.
“Mungkin itu saja yang bisa kusampaikan Lunar, karena sangat sulit mengirim surel ini. Tuan itu bilang jarak dunia ini dengan dunia Pokemon sangatlah jauh, dan itu bisa menyebabkan bencana bila aku terlalu panjang menulis. Pesan ini pun mungkin akan terpotong saat terkirim.“
“Aku tidak tahu apakah bisa menulis surel lagi untukmu, tetapi mengetahui kamu mendapat pesan ini saja aku sudah senang. Semoga kita bisa bertemu lagi di kemudian hari. Kalaupun pada akhirnya kita tidak bisa bertemu lagi, anggap saja ini sebagai pesan perpisahan dariku. Jaga dirimu baik-baik Lunar. Aku c………”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...