HUNTER SEASON
BAB XXII:PERANG NINJA DI KOTA RUSTBORO
Episode 151: Sosok-Sosok
--Not in my diary—
Di dalam sebuah terowongan…
Sesosok manusia berpakaian serba putih tampak berjalan di tengah kegelapan terowongan. Hanya cahaya dari Pokemon yang melayang disampingnya yang menerangi jalannya. Sosok itu lalu berhenti melangkah saat mendapati ada tubuh seorang laki-laki terbaring di atas tanah. Di samping tubuh lelaki itu ada seekor Pokemon bertubuh bulat yang terus-menerus menjilat wajah lelaki yang terbaring tak sadarkan diri tersebut.
Sementara itu di luar terowongan, beberapa sosok berpakaian serba hijau tampak bergerak cepat di antara rerumputan. Mereka tampak waspada terlihat dari cara mereka memandang sekeliling saat bergerak. Di pepohonan yang lain tampak sosok-sosok berpakaian serba hitam yang juga bergerak cepat.
”Mereka sudah datang...” ujar salah seorang berpakaian hijau melihat kehadiran sosok-sosok berpakaian hitam.
”Biarkan saja,” sahut sosok berpakaian hijau yang lain. ”Ini bukan tempatnya untuk itu. Ikuti perintah pimpinan, kita bertemu di kota.”
”Aku sudah lama tidak mengalami hal ini, ini akan menjadi pertarungan yang sangat hebat.”
BAB XXII:PERANG NINJA DI KOTA RUSTBORO

--Not in my diary—
Di dalam sebuah terowongan…
Sesosok manusia berpakaian serba putih tampak berjalan di tengah kegelapan terowongan. Hanya cahaya dari Pokemon yang melayang disampingnya yang menerangi jalannya. Sosok itu lalu berhenti melangkah saat mendapati ada tubuh seorang laki-laki terbaring di atas tanah. Di samping tubuh lelaki itu ada seekor Pokemon bertubuh bulat yang terus-menerus menjilat wajah lelaki yang terbaring tak sadarkan diri tersebut.
Sementara itu di luar terowongan, beberapa sosok berpakaian serba hijau tampak bergerak cepat di antara rerumputan. Mereka tampak waspada terlihat dari cara mereka memandang sekeliling saat bergerak. Di pepohonan yang lain tampak sosok-sosok berpakaian serba hitam yang juga bergerak cepat.

”Biarkan saja,” sahut sosok berpakaian hijau yang lain. ”Ini bukan tempatnya untuk itu. Ikuti perintah pimpinan, kita bertemu di kota.”
”Aku sudah lama tidak mengalami hal ini, ini akan menjadi pertarungan yang sangat hebat.”
*
Di sudut kota Rustboro, sebuah kota yang penuh dengan bangunan bertingkat...
Seorang anak berambut ikal tampak berdiri di depan tenda raksasa. Di tangan kanannya tampak sebuah selebaran sementara tangan kirinya menggenggam erat sebuah ketapel.
”Sirkus ini tampaknya menarik,” kata anak itu. ”Aku ingin menontonnya...”
Sementara itu tanpa disadarinya, seorang lelaki berpakaian serba hitam tampak memandangi sekeliling kota dari tempatnya berdiri di atas sebuah gedung tinggi yang tak jauh dari tenda tersebut.. Tatapannya tajam, sepertinya menunggu sesuatu. Tiba-tiba saja sebuah bayangan muncul di sampingnya. Bayangan itu berubah menjadi sosok berpakaian hitam yang lain.
”Mereka sudah datang, Tuan Jiken,” ujar sosok yang baru muncul.
”Iya, aku sudah tahu, aku sudah melihatnya dari sini,” jawab lelaki yang dipanggil tuan Jiken. ”Tidak lama lagi kota ini akan menjadi arena pertarungan kita... untuk membuktikan siapa ninja terhebat di provinsi ini!”
Jiken kembali memandangi sekeliling kota yang tenang itu. Warga kota tampak beraktivitas seperti biasanya, tanpa mereka tahu akan terjadi pertarungan besar di kota itu. Seiring dengan mulai berdatangannya sosok-sosok berseragam hitam dan hijau, Rustboro akan segera menjadi medan pertempuran yang membara...
*
Di dalam sebuah gedung tinggi di kota itu...

”Tuan Presiden, sesuatu yang aneh muncul di kota ini,” ujar lelaki berseragam laboratorium pada lelaki tua yang duduk di sofa.
”Sesuatu yang aneh? Apa maksudmu?” tanya lelaki tua yang dipanggil tuan presiden itu.
”Kami melihat ada orang-orang berpakaian hitam dan juga hijau memasuki kota ini melalui pepohonan dan juga rerumputan. Mereka bergerak sangat cepat dan sekarang mereka berada di atas gedung-gedung di kota ini.”
”Apa katamu?” tuan Presiden berubah resah mendengar jawaban itu. ”Benar yang kamu katakan?”
”Tuan bisa melihat dari jendela untuk memastikannya.”
Tuan presiden lalu bergerak mendekati jendela ruangannya dan menyibak gorden yang menutupi. Benar yang dikatakan oleh karyawannya tersebut, dia melihat sosok-sosok berkelebatan di sekitar kota.
”Yang pasti bukan sesuatu yang baik,” tiba-tiba muncul seorang laki-laki lain berpakaian jas ungu dengan rambut putih keperakan yang sama dengan rambut tuan Presiden dari luar ruangan. ”Apapun motif mereka, kota ini sedang dalam bahaya.”
”Apa maksudmu Steve?” tanya tuan presiden pada lelaki yang baru masuk ke dalam ruangannya tersebut.
”Sudah jelas, ayah,” jawab pemuda yang dipanggil Steve. ”Kita harus bertindak cepat melindungi kota ini, atau kota ini akan jatuh ke tangan mereka....”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...