SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Jumat, 15 Oktober 2010

L's Diary: Eps.157 - Para Ninja Menyerah


Episode 157: Para Ninja Menyerah

”Tapi bos, mereka kan....”
”Aku bilang lepaskan mereka!”
Para ninja berpakaian serba hitam tampak terdiam sejenak. Mereka tampak ragu untuk mengikuti perintah pemimpinnya tersebut.
”Kalian juga, lepaskan mereka!” perintah Har-Glen ikut-ikutan. Anak buah Har-Glen yang berpakaian serba hijau pun ikut terkejut.
”Kenapa dilepaskan sih Bos? Mereka itukan musuh kita?”
”Sudah lakukan saja!” perintah Bo-Jiken dan Har-Glen bersamaan. Dua orang itu memang cocok, sangat serasi, kompak sekali.
Dengan cepat para ninja langsung lenyap dari samping kami, kini mereka berkumpul di sekitar pemimpin mereka.
”Kalau lain kali kalian tidak segera menuruti perintahku, aku bisa memberikan hukuman pada kalian,” ujar Bo-Jiken sambil memandang marah ke arah anak buahnya yang mengelilinginya. Dia lalu menoleh ke arah kami bertiga dan berkata, ”Sebagai seorang ninja, aku mengaku kalah,” ujar Bo-Jiken kemudian.
”Aku pun demikian,” timpal Har-Glen. ”Kalian sangat tangguh dan begitu berani menantang kami, khususnya kau, L.” Har-Glen melihat tajam ke arahku.
”Glen benar,” lanjut Bo-Jiken. ”Kau telah mengusir kami dari kota Lavaridge, dan sekarang kau melakukannya lagi, seharusnya kami tahu tak ada gunanya berurusan denganmu. Mungkin kami akan segera pergi dari kota ini sebagai hasil dari kekalahan memalukan ini.”
”Baguslah kalau kalian mengerti,” sahut Steven menanggapi. ”Kalian harus tahu kalau ulah kalian membuat kerusakan di kota ini dan juga membuat para warga ketakutan. Sebenarnya apa yang kalian inginkan?”
”Tentu saja aku takkan membiarkan Har-Glen merebut sekolah pelatih Pokemon di kota ini dan menjadikannya sekolah ninja Rumput untuk mengalahkan kami,” jawab Bo-Jiken. Di kota Rustboro memang ada sekolah khusus untuk para pelatih Pokemon.
”Huh, aku juga takkan membiarkanmu menjadikannya sebagai sekolah ninja desa Abu,” seloroh Har-Glen.
”Hei, siapa yang mau menjadikan sekolah pelatih Pokemon di kota ini sebagai sekolah ninja Abu?” sentak Bo-Jiken terkejut.
”Siapa pula yang hendak membuat sekolah ninja Rumput?” sahut Har-Glen.
Kedua pemimpin ninja itu lalu terdiam dan keduanya kini saling berpandangan (kuharap mereka bukan homo). ”Kalau bukan kita...lalu siapa?” Keduanya lalu dengan cepat mengeluarkan selembar kertas dari saku masing-masing dan dengan cepat pula menunjukkannya satu sama lain. ”Ini buktinya!”
Har-Glen merebut kertas di tangan Bo-Jiken dengan cepat, demikian sebaliknya. Keduanya lalu membaca surat yang direbutnya.

Kami kelompok ninja Abu akan merebut sekolah pelatih Pokemon yang ada di kota Rustboro dan menjadikannya sebagai sekolah ninja Abu untuk mengalahkan kalian. Bila kalian ingin mencegahnya, kami tunggu di kota Rustboro untuk pertarungan. Bila kami kalah, kami menyerah.

--Bo-Jiken--

”Hei, aku tidak pernah menulis surat ini!” Bo-Jiken terperangah membaca surat yang ada di tangannya.
”Aku... aku juga tidak pernah menulis surat ini,” sahut Har-Glen. Redaksi surat yang dibacanya sama persis dengan surat yang dibaca Jiken, bedanya nama kelompok ninja yang tertulis disitu adalah ninja Rumput dan nama penulisnya adalah Har-Glen.
”Kalau bukan kita yang menulis... lalu... lalu siapa?”
”Siapapun mereka, yang pasti mereka ingin mengadu domba kalian berdua,” ujar Steven setelah diam-diam membaca kedua kertas itu dari belakang mereka berdua. ”Dan yang pasti, mereka memiliki kepentingan dengan kota ini. Kita harus segera menemukan mereka atau... aku takut sesuatu yang buruk akan segera terjadi...”

*

Sementara itu, di dalam sebuah gedung yang besar...

Seorang lelaki berambut pirang tampak duduk di depan sebuah komputer yang ada di salah satu ruangan di dalam gedung tersebut. Di lantai di samping meja komputer tersebut tampak seorang laki-laki dengan jas laboratorium terbaring tak sadarkan diri.
Lelaki berambut pirang tampak serius melihat ke arah komputer saat tiba-tiba terdengar bunyi dari earphone yang digunakannya.
”Ada apa Curie?” ujarnya pada mickrofon earphone yang digunakannya.
”Maaf mengganggu Anda Tuan,” jawab sebuah suara wanita di seberang. “Kami mendapati bahwa pertarungan para ninja telah berakhir.”
“Apa maksudmu dengan telah berakhir?” tanya lelaki berambut pirang yang dipanggil dengan sebutan Tuan tersebut.
”Benar Tuan, ada dua orang yang tiba-tiba muncul di tengah pertempuran ketua ninja Abu dan ninja Rumput. Keduanya lantas menyerang dan mengalahkan kedua ketua ninja tersebut. Para ninja berhenti bertarung dan sepertrinya mereka sudah menyadari surat adu domba itu.”
“Begitu ya...” lelaki berambut pirang tampak tenang. Dia kemudian tersenyum misterius. ”Kau tak perlu khawatir, Curie. Aku sudah mendapatkan apa yang kita inginkan, sekarang yang harus kalian lakukan adalah terus mengawasi mereka semua dan bertindak saat mereka hendak mengganggu rencana kita. Sisanya... serahkan semuanya padaku... Allejandro Volta, pemimpin tim ini, atau mereka biasa menyebutku dengan panggilan... Badut....”

(bersambung ke bab XIII)

BAB XII SELESAI


Keterangan Alih Bahasa:
Pukulan Meteor – Meteor Mash
Gempa Bumi – Earthquake
Tendangan Membara – Blaze Kick
Tendangan Melambung – Hi Jump Kick
Sayatan – Slash
Serangan Pasir – Sand Attack
Tendangan Ganda – Double Kick
Pukulan Terfokus – Focus Punch
Cakar Bayangan – Shadow Claw
Sekolah Pelatih Pokemon - Pokemon Trainer's School

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...