
”Pokemon fosil, apa yang kau lakukan? Cepat bangun dan serang Electabuzz!” teriakku kesal.
”Hahahaha... tampaknya Pokemonmu lebih memilih tidur daripada membantumu, dasar pecundang!” ledek Volta. ”Kubiarkan saja Pokemon bungamu itu, aku hanya akan menyerang Sandslashmu saja karena kupikir bunga itu bukan masalah. Baiklah, akan kuselesaikan ini dengan cepat... Machoke, Electabuzz, gunakan pukulan terfokus!”
Apa? Dua Pokemon itu sama-sama menggunakan pukulan terfokus? Matilah aku! Aku tak mungkin menghancurkan konsentrasi dua Pokemon itu secara bersamaan! Baiklah, sudah kutetapkan untuk menghancurkan konsentrasi Machoke karena pukulan yang dilancarkannya akan menjadi berlipat ganda.
”Dian, hancurkan konsentrasi Machoke!” perintahku cepat. Tapi Dian tak bergerak, jangan-jangan dia... Oh, tidak! Serangan cepat dari Electabuzz tadi membuatnya terkena status lumpuh! Sial, kenapa hal ini selalu terjadi padaku? Kalau seperti ini maka aku akan kembali kalah, kali ini dengan kekalahan yang lebih menyakitkan.
Dian lumpuh dan harapanku hanya pada Pokemon fosil, tetapi dia masih saja tertidur dan sesekali tampak seperti sedang mengumpat. Apa dia mengigau? Bah, aku tidak bisa mengandalkan Pokemon fosil tak berguna ini! Lalu apa yang harus aku lakukan? Aku sudah kehabisan akal dan terdesak, kupikir aku takkan...
DEG! DEG! DEG!
”Argh!” tiba-tiba aku merasakan sakit yang sangat di dadaku. Bukan itu saja, kepalaku juga terasa sangat sakit, rasa sakit yang sering kurasakan dulu sejak kembali ke kota Verdanturf. Kenapa rasa sakit datang pada saat-saat genting seperti ini? Aku seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Baiklah, aku menyerah... aku tak bisa bertarung dalam keadaan seperti ini dan tanpa kusadari aku jatuh berlutut di atas tanah dengan pandangan yang mulai kabur. Volta, selesaikan ini dengan cepat...
”Electabuzz, Machoke, hajar Sandslash sekarang!” kudengar teriakan keras Volta. Kupikir dua Pokemonnya telah menyelesaikan konsentrasi mereka dan mulai bergerak untuk menjatuhakn pukulan mautnya pada Dian. Dian, maafkan aku...

Aku melihat ke arah Dian dan berusaha sebisa mungkin melihat apa yang terjadi dan... hei, ada apa ini? Kenapa... kenapa ada banyak pasir bertebaran di sekelilingku? Darimana pasir-pasir ini?
Aku mencoba memahami apa yang terjadi dan menyadari kalau pukulan terfokus dari Electabuzz dan Machoke meleset. Meleset? Bagaimana bisa? Bukankah akurasi Focus Punch atau pukulan terfokus tinggi? Kenapa bisa meleset? Bukan hanya satu pukulan yang meleset, melainkan dua pukulan sekaligus!
Tunggu dulu... apakah ini dikarenakan kemampuan selubung pasir milik Sandslash? Kemampuan selubung pasir membuat tingkat hindaran Pokemon yang memilikinya menjadi bertambah sebesar tiga puluh persen. Kalau memang begitu tak heran bila serangan Electabuzz dan Machoke bisa meleset. Tapi... bukankah Dian belum mempelajari jurus badai pasir? Levelnya masih terlalu rendah untuk bisa mempelajarinya, lalu... darimana badai pasir ini muncul?
Aku melihat pada Electabuzz dan Machoke. Keduanya tampak kesakitan terkena badai pasir. Kedua Pokemon itu memang tidak imun terhadap badai pasir. Baiklah, tak peduli darimana asal badai pasir ini, aku akan memanfaatkannya untuk memenangkan pertarungan ini!
”Dian, jurus galian!” Dian berhasil bergerak dalam status lumpuhnya dan mulai menggali tanah. Dia lalu muncul di tepat di bawah Electabuzz dan langsung menghantamnya jatuh. Electabuzz pingsan dan tak dapat melanjutkan pertarungan. Yes, satu lawan sudah takluk!
”Ini tidak mungkin!” ujar Volta tampak tak percaya. ”Bagaimana mungkin tiba-tiba bisa muncul badai pasir di tempat ini? Ini konyol!”
”Konyol atau tidak, aku berhasil menjatuhkan Electabuzzmu, kuanggap ini sebagai pembalasan atas apa yang dilakukan Electabuzz pada Dian di pertarungan terakhir kita.”
”Kau pikir aku akan kalah hanya karena badai pasir itu? Kau salah Lunar! Machoke, gunakan penghancur bata!”

”Apa? Meleset lagi?” Volta terkejut. ”Kurang ajar! Kali ini takkan meleset! Machoke, pukulan es!”
Ah, efek lumpuh membuat Dian tidak dapat melakukan serangan sementara akan sangat berbahaya bila serangan Machoke tidak meleset. Walaupun di dalam badai pasir sekalipun, masih ada peluang bagi serangan lawan untuk bisa mengenai Sandslash. Dan itu terjadi! Pukulan es dari Machoke berhasil menjatuhkan Dian yang titik serangnya sudah terkuras sejak melawan Blaziken dan Medicham. Dian pun pingsan dan tak sanggup melanjutkan pertarungan. Harapanku kini hanya ada pada... Pokemon fosil....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...