SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 01 Desember 2010

L's Diary: Eps.161 - Pemimpin Tim Voltase

wooper gifEpisode 161: Pemimpin Tim Voltase

”Volta!” teriakku saat menyadari siapa yang berdiri di depanku. Ya, dia Allejandro Volta atau sering dipanggil Badut, rekanku saat masih bergabung dengan Tim Magma.
”Ho... aku tak menyangka bisa bertemu denganmu disini L, atau boleh kupanggil... Lunar Servada!”
”Ke...kenapa kau bisa ada disini?” tanyaku heran. Sama seperti Volta, aku tak menyangka bisa bertemu dengannya di tempat ini.
”Sepertinya kau perlu tahu satu hal. Ketika aku keluar dari Tim Magma, aku menciptakan kelompok penjahat buatanku sendiri. Kelompok penjahat yang kuberi nama... Tim Voltase!”
Apa? Jadi... jadi Volta adalah pemimpin dari Tim Voltase? Ba...bagaimana bisa?
”Lunar, aku sangat ingin berbincang banyak denganmu setelah pertarungan kita waktu itu, akan tetapi aku sedang tidak ada waktu untuk sebuah acara reuni. Karena itu aku akan mengalahkanmu dengan cepat dan segera pergi dari sini. Aku penasaran seberapa kuat kau setelah pertarungan itu.”
”Volta, aku tak peduli kalaupun benar kau ketua dari Tim Voltase. Aku akan menghadapimu dengan sekuat tenaga, aku akan mengalahkanmu dan menghentikan niat jahatmu!”
”Coba saja kalau bisa... sahabatku Lunar Servada!” Tiba-tiba muncul dua buah PokeBall di tangan kanan Volta dan dia langsung melemparkan kedua PokeBall itu secara bersamaan. ”Keluarlah, Electabuzz! Keluarlah, Machoke!”
Pokemon kuning bergaris hitam yang sering aku lihat dulu kini muncul kembali, kali ini bersama dengan Machoke, Pokemon petarung perubahan Machop. Rupanya Volta mendapatkan Pokemon baru.
”Lunar, kutantang kau dalam pertarungan ganda. Keluarkan Pokemonmu dan kita akan bertarung secara jantan. Electabuzzku sudah rindu untuk menghajar Sandslash lemah milikmu.”
Pertarungan ganda? Mana mungkin! Hanya tersisa Dian saja yang masih bisa bertarung, itupun sudah sangat lemah akibat pertarungan melawan para ketua ninja. Sial, kenapa bisa seperti ini?
”Sepertinya semua Pokemonmu sudah tidak bisa bertarung ya?” tebak Volta seolah membaca pikiranku. ”Kenapa kau? Kau takut kalah? Sudah kuduga kau takkan pernah berubah, dasar Lunar pecundang!”
”Apa kau bilang?” darahku langsung mendidih mendengar ucapannya. Aku takkan mundur setelah dia mengatakan itu. Aku masih punya Guardian, Pokemon yang sangat aku andalkan. Mungkin tidak seimbang menghadapi dua Pokemon itu, tapi aku tak mau menyerah begitu saja. Maafkan aku Dian, tapi aku harus melakukannya. ”Keluarlah Guardian!” Dian langsung muncul dan menghunus cakarnya yang tajam. Dia terlihat sangat kelelahan.
”Ternyata hanya Sandslash yang kau punya... kau benar-benar menyedihkan,” ejek Volta. ”Aku akan mengakhiri ini dengan cepat.”
”Kita lihat saja! Aku akan...” perkataanku terputus saat kulihat sebuah PokeBall meluncur pelan ke arahku. PokeBall itu datang dari tempat Steven terbaring. Aku melihat ke arah Steven dan dia sudah sadar namun terlihat sangat lemah.
”L... gunakan Pokemon itu... kau takkan menang hanya dengan mengandalkan Sandslash saja...” ujar Steven lemah.
”Pokemon apa ini?” tanyaku sambil memungut PokeBall tersebut.
”Itu... itu Pokemon fosil... yang kujanjikan padamu...”
Pokemon fosil? Pokemon fosil yang diberikan Steven di menara ilusi? Akhirnya, akhirnya kudapatkan Pokemon fosil! Ternyata Steven tidak mengingkari janjinya. Baiklah, aku yakin Pokemon fosil ini kuat, seperti Kabutops milik Darko yang begitu kuat. Semangatku kembali muncul dan kini kupandangi PokeBall dari Steven dengan penuh keyakinan.
”Tunggu apalagi? Apa kau sudah kehilangan akalmu?” ujar Volta tak sabar menunggu.
Aku mendongak dan menatap Volta tajam. ”Tidak, aku hanya baru saja mendapatkan kekuatan baru... untuk mengalahkanmu! Keluarlah Pokemon Fosil!” Kulemparkan PokeBall pemberian Steven dan kemudian muncullah Pokemon menyerupai bunga berwarna keunguan dengan daun yang memanjang. Tunggu dulu... Pokemon apa itu? Apakah benar itu Pokemon fosil?

”Apa kau yakin kalau ini benar fosil yang kau berikan padaku saat itu?” tanyaku menoleh pada Steven dengan wajah malas. Tapi Steven kembali tak sadarkan diri dan pertanyaanku terbuang percuma begitu saja. Baiklah, tak peduli apakah itu benar Pokemon fosil, aku akan menggunakannya semaksimal mungkin untuk mengalahkan Volta!
”Dian, serang Machoke! Gunakan sayatan!” aku mulai memberi perintah. ”Pokemon fosil, serang Electabuzz dengan... umm...umm... dengan jurus apa saja yang kau punya!”
Aku baru saja mendapatkan Pokemon fosil ini, jangankan jurus yang dimilikinya, namanya pun aku tak tahu. Oh, andai aku trainer pemegang PokeDex, ensiklopedia canggih tentang Pokemon, aku pasti bisa mengetahui dengan jelas deskripsi setiap Pokemon yang kutemui. Kenapa PokeDex tidak dijual di toko-toko terdekat?
Dian menyerang Machoke dengan sayatannya, sedikit melukai sang Pokemon petarung. Sementara itu Electabuzz bergerak cepat ke arah Sandslash dan berhasil menubruknya dengan serangan cepat. Hei, bukankah ini pertarungan ganda? Lalu kenapa Pokemon fosilku tidak melakukan serangan?
Aku menoleh ke arah Pokemon fosil dan mendapati dia sedang.... tidur?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...