SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 17 Juni 2010

L's Diary: Eps.94 - Teleport Jarak Dekat

wooper gifEpisode 94: Teleport Jarak Dekat

Aku dan Tropius kini telah terbang di atas laut untuk mengejar Volta. Aku tak tahu menggunakan apa Volta melarikan diri, namun melalui informasi dari radio Tim Magma aku mengetahui kalau beberapa helikopter yang mengejarnya sama sekali tak menemukan tanda-tanda keberadaannya. Beberapa pod kapal selam mini pun dikeluarkan untuk melacak keberadaan Volta di dalam laut, namun sampai sejauh ini hasilnya tetap nihil.
Aku bingung dengan caranya melarikan diri. Setahuku Volta hanya memiliki tiga ekor Pokemon yaitu Electabuzz, Kadabra, dan Magmar. Tak ada satupun dari Pokemon itu yang bertipe air ataupun tipe terbang. Lalu dengan cara bagaimana dia pergi di tengah-tengah samudra yang luas ini? Apakah melalui teleport Kadabra? Itu mustahil. Teleport Kadabra tidak mungkin bisa membawa pada sampai sejauh ini. Jangkauan teleport itu tidak terlalu jauh. Lalu bagaimana caranya?


Aku kemudian mengeluarkan Ninjask dan memerintahkannya menggunakan cahaya penerang atau Flash untuk membantu melihat di tengah kegelapan malam. Malam ini bulan sabit sehingga malam ini tidak terlalu terang.
Aku kembali memikirkan bagaimana cara Volta melintasi lautan ini. Satu-satunya jalan adalah dengan menggunakan Kadabra, tapi jangkauan teleport Kadabra tak sejauh ini. Tunggu dulu.... aku memikirkan sebuah cara. Bagaimana kalau Volta memerintahkan Kadabra melakukan teleport jarak dekat pada jarak yang bisa dipandang mata dan sebelum mereka jatuh ke laut, Volta kembali memerintahkan Kadabra untuk melakukan teleport jarak dekat. Itu berarti Kadabra menggunakan teleport berkali-kali di udara. Itu merupakan cara yang cemerlang. Kenapa baru terpikirkan sekarang olehku?
Aku lalu memerintahkan Ninjask untuk menggunakan pembaca pikiran agar dia bisa mengetahui keberadaan Kadabra. Butuh konsentrasi yang cukup tinggi untuk bisa melacak kebaradaan Kadabra yang menghilang setiap detik saat melakukan teleport. Aku sendiri tidak mengetahui secara pasti berapa kecepatan teleport Kadabra mengingat helikopter pun tak bisa melacak keberadaannya. Dan bila kecepatan teleport Kadabra tinggi, maka mustahil untuk bisa menemukannya.
Tiba-tiba saja sayap Ninjask bergerak keras, menimbulkan suara yang cukup memekikkan telinga. Sepertinya Ninjask telah berhasil melacak keberadaan Volta. Ninjask kemudian melesat cepat ke depan dan aku lalu mengikutinya dengan Tropius.
Ninjask berhenti pada satu titik. Aku ikut berhenti. Sepertinya di sekitar sinilah keberadaan Volta yang tengah melakukan teleport dengan Kadabra. Aku baru saja akan memerintahkan Ninjask melakukan pembaca pikiran atau mind reader sekali lagi saat sebuah cahaya terlihat olehku.
Cahaya itu terus-menerus bergerak ke depan. Aku mencoba memperhatikan dengan seksama dan kemudian.... ”Ninjask, bola bayangan!”
Ninjask mengeluarkan bola bayangannya dengan cepat ke arah cahaya itu. Bola bayangan melesat tepat mengenai cahaya itu dan kemudian kulihat sesuatu yang terjatuh. Kuperintahkan Tropius untuk mendekatinya dengan cepat dan ternyata.... itu memang Volta dengan Kadabranya!
”Kurang ajar kau L!” umpat Volta keras.
”Kau yang kurang ajar!” balasku tak mau kalah.
”Kalau kau berani, mari bertarung di daratan!” tantang Volta. Dia lalu melihat ke arah pantai yang sudah berada di dekat kami. Volta dan Kadabranya hampir saja masuk ke dalam laut saat Volta kembali memerintahkan Kadabra melakukan teleport dan kini mereka berdua telah berada di pantai. Aku pun langsung mengejarnya dengan Tropius.
Sesampainya di pantai, kudaratkan Tropius dan aku pun mendarat di atas pantai. Volta tampak berdiri menungguku sementara Kadabra miliknya terlihat kesakitan. Sepertinya bola bayangan dari Ninjask berhasil melukainya cukup telak.
”Volta, kembalikan Orb itu!” perintahku saat kami berdua telah saling berhadapan.
”Sudah berapa kali kubilang padamu untuk tidak memanggilku dengan nama itu,” jawab Volta dengan nada marah.
”Sekarang semua sudah tahu siapa nama aslimu, tak ada gunanya kau melarangku lagi,” sergahku.
”Ho, jadi kau memberitahu mereka? Dasar tidak setia kawan!”
”Kaulah yang tidak setia kawan!” aku berbalik menyerangnya. ”Kau telah mengkhianati tim dan bahkan berani mengambil Orb merah. Dasar tak tahu diuntung!”
”Dari pertama aku memang tidak berada di sisi kalian, temanku Lunar...” jawab Volta tanpa rasa takut. ”Aku ini memang mata-mata, dan sebagai mata-mata aku harus bersikap profesional.”
”Kau ini....” aku tak bisa berkata-kata lagi. Amarahku benar-benar telah memuncak. ”Tropius, daun pemotong!” aku langsung memberi perintah pada Tropius dan sedetik kemudian Tropius mengeluarkan daun-daun tajam ke arah Volta.
”Magmar!” teriak Volta keras. Magmar, Pokemon api pemberian Nanta lalu muncul menghadang daun-daun tajam itu. Serangan Tropius menjadi tidak berguna. ”Kali ini kau takkan mudah untuk mengalahkanku,” tantang Volta penuh percaya diri.
”Oh ya? Kita buktikan saja siapa yang lebih kuat....”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...