
”Lunar... persahabatan kita.... selesai disini!”
“Ke... kenapa kau...” sahutku. Entah kenapa aku begitu susah menggerakkan lidahku. Bukan hanya lidahku, tapi seluruh tubuhku terasa lumpuh.
“Itu tadi statik, kemampuan yang dimiliki oleh Pokemon tipe listrik seperti Electabuzz,” sahut Volta kemudian. “Seperti yang kau lihat sendiri, aku pun memiliki kemampuan itu.”
Statik? Apa yang dimaksud oleh Volta? Bukankah kemampuan seperti itu hanya dimiliki oleh Pokemon? Kenapa Volta juga memilikinya?
“Kau... kau bercanda...” kataku tak percaya.
“Aku tak pernah bercanda soal ini,” jawab Volta. “Itu adalah salah satu dari kemampuan manusia Pokemon, kemampuan Pokemon yang bisa dimiliki oleh manusia. Namun, tidak semua orang bisa memiliki kemampuan seperti itu. Hanya orang-orang terpilih yang bisa memilikinya, dengan ikatan yang kuat antara dirinya dan Pokemon miliknya. Kau lihat sendiri kan kalau aku ini orang yang terpilih.”
Aku terdiam. Aku mencoba mencerna perkataan Volta. Kemampuan manusia Pokemon? Kemampuan Pokemon yang bisa dimiliki oleh manusia? Hal itu sangat mustahil!
”Percuma bicara denganmu, kau pasti takkan mengerti,” ujar Volta melihat kebisuanku. ”Sudahlah, lebih baik aku pergi sekarang. Tak ada gunanya aku berurusan dengan orang tak berguna sepertimu.”
”Kau... kau tidak bisa lari... Volta...” sahutku berusaha mencegahnya. ”Kau takkan bisa pergi hanya dengan berlari. Tim Magma yang sekarang sedang mencarimu pasti akan segera menangkapmu. Kadabra telah pingsan, kau tak bisa menggunakannya lagi untuk melakukan teleport jarak dekat.”
”Siapa yang akan menggunakan Kadabra untuk melarikan diri, HAH?!” sergah Volta. ”Aku menggunakan Kadabra hanya untuk pergi dari kapal selam kalian saja. Setelah sampai di pantai, telah ada yang akan menjemputku.”
”Ada yang... menjemputmu?” tanyaku terkejut.
Volta mengangguk. ”Ya, ada yang menjemputku dan kupastikan Tim Magma tidak akan mendapatkan kembali Orb merah ini,” jawab Volta. ”Mungkin lebih baik kuperkenalkan kau kepada pamanku, yang sudah ada disini untuk menjemputku.”
Paman? Orang yang menjemput Volta adalah pamannya? Apakah dia....

Aku baru saja akan menebak saat tiba-tiba kusadari sebuah helikopter muncul di atas kami. Helikopter itu mendarat tak jauh dari tempat kami berada. Pintu helikopter itu terbuka dan kemudian seseorang dengan kumis dan jenggot yang tebal berpakaian jas hitam dan juga bandana biru yang kukenal sebagai bandana Tim Aqua keluar dari dalamnya. Lelaki itu berjalan perlahan mendekati Volta. Dua orang grunt Tim Aqua mengikutinya dari belakang.
”Lunar, kuperkenalkan kau pada pamanku.... Archimedes Volta, pemimpin Tim Aqua,” ujar Volta menyambut lelaki yang tak lain adalah Archie pemimpin Tim Aqua itu.
Sudah kuduga. Rupanya demikian. Pantas saja Tabitha begitu marah saat mendengar nama asli Volta. Rupanya... Rupanya Archie adalah paman Volta!
”Sepertinya kau ada sedikit masalah disini, Alle...” sapa Archie pada volta. Matanya melihat ke arahku dengan tidak senang. “Apa dia ini temanmu?”
”Ya, dia temanku, tapi itu dulu,” jawab Volta pendek. “Baiklah Paman, aku telah mendapatkan apa yang Paman inginkan, Orb merah.” Volta mengeluarkan bola merah yang dicurinya dari Maxie dan memperlihatkannya pada Archie.
”Wow, kau memang hebat Alle,” sahut Archie menerima bola itu. ”Tak rugi kau menyandang nama besar Voltalesque. Kau benar-benar bisa kuandalkan. Sayang Kyogre belum kita dapatkan. Seandainya teman-temanmu itu tidak mengacau, pasti tujuan kita telah tercapai. Tapi tak apa, Orb merah ini sudah lebih dari cukup untuk membalas kecurangan mereka.”
Archie kemudian membungkuk di depanku. Dia memandangku sinis dan tiba-tiba saja satu tangannya mencengkeram kerah kemejaku yang belum sempat kuganti dengan seragam grunt sejak pesta di kapal sehingga aku tertarik terangkat ke atas.
”Dengar Nak...” ujarnya kasar, ”katakan pada bos kalian, kalau Tim Magma tidak akan pernah mendapatkan apa yang mereka usahakan selama ini. Katakan kalau perluasan daratan itu cuma omong kosong, dan hanya akan menjadi angan-angan semu kalian saja. Dan jangan lupa untuk mengatakan padanya kalau... kalau Tim Aqua-lah yang akan memenangkan kompetisi ini dan menciptakan dunia baru yang penuh dengan samudera! Katakan itu anak muda! Hahahaha!”
Usai berkata itu Archie melepaskan cengkeramannya pada kemejaku dengan kasar sehingga tubuhku kembali terjatuh ke tanah dan kepalaku terantuk tanah. Lelaki yang kutaksir berusia lebih muda dari Maxie itu kemudian kembali berdiri tegak.
”Baiklah Volta,” kata Archie pada Volta, ”sudah tak ada lagi gunanya kita berlama-lama disini. Sebaiknya kita segera pergi dari sini sebelum berandalan-berandalan Magma itu datang dan menggagalkan semuanya. Ayo kita pergi.”
Archie berbalik dan berjalan menuju helikopter diikuti dua orang grunt Tim Aqua yang sedari tadi mengikutinya. Volta kemudian ikut berbalik dan berjalan menyusul Archie.
”Kenapa...” ujarku saat Volta baru saja melangkah. “Kenapa kau khianati kami? Kenapa kau khianati persahabatan kita?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...