SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Rabu, 15 September 2010

L's Diary: Eps.143 - Kiriman Misterius

wooper gifEpisode 143: Kiriman Misterius

Di suatu tempat tanpa aku tahu (sebenarnya sih di rumahnya Sammon)

Seorang lelaki tua berkepala plontos tampak duduk di tempat kerjanya sambil menatap layar komputer. Dia membaca tulisan yang ada di monitor dengan seksama.
”Keluarga itu benar-benar misterius,” gumamnya kemudian. ”Mungkin akan menarik bekerja dengannya.”
Lelaki itu lalu mengeluarkan alat menyerupai telepon genggam dan mengetikkan beberapa kalimat disana. Saat baru selesai mengirim pesan, seseorang masuk ke dalam ruangan itu.
”Profesor memakai internetku lagi ya?” protes seorang lelaki muda yang masuk ke dalam ruangan itu.
”Maaf Sam, tapi ada hal yang harus aku lakukan di internet,” jawab lelaki tua yang tak lain adalah Profesor Hurr itu. Lelaki yang baru masuk adalah Sammon, muridnya.
”Jangan bilang kalau profesor membuka PokeBay dan memesan boneka lagi atau... jangan bilang kalau Profesor membuka situs por...” Sammon maju melongok melihat monitor komputer. Dia terkejut saat mendapati tulisan yang ada di monitor. ”Pro...Profesor menyelidiki...”
”Ya, kamu sudah lihat sendiri,” potong profesor. Dia lalu ikut melihat pada layar monitor. Disitu tertulis jelas....

Servada Chronicles

*
Kembali ke rumahku yang sederhana di kota Verdanturf...

PokeNav milikku berbunyi. Aku yang sedang membaca artikel 25 Peneliti Pokemon terbaik di Hoenn yang ada di majalah Coro-Coro langsung bangkit dari tempat tidur dan mengambil PokeNav bekas yang kubeli di pasar loak. Harganya murah tapi keadaannya masih bagus. Kulihat layar PokeNav dan ternyata ada pesan dari Profesor Hurr.


Lunar, temui aku di rumah pelaut Briney di selatan hutan Petalburg. Aku akan menunggumu disana. Data-dataku akan dikirim kesana, jadi kita bisa langsung memulai pencarian. --Profesor Hurr—

Rupanya profesor Hurr memintaku pergi ke rumah pelaut Briney. Baiklah, aku akan pergi. Aku sudah tidak sabar untuk kembali memulai perburuanku walaupun sekarang aku sudah tidak bersama lagi dengan Tim Magma.
”Ada kiriman untukmu,” tiba-tiba terdengar suara kakakku. Aku menoleh dan kakakku berdiri di ambang pintu dengan sebuah kotak persegi di tangannya. ”Tidak ada namanya, hanya sebuah inisial. Nih.”
Kakakku menyodorkan kotak itu dan aku pun menerimanya. Kak Lydia benar, tidak ada nama pengirim, hanya sebuah lambang aneh menyerupai huruf S dan juga S terbalik tergambar di sekitar kotak. Di sudut kiri bawah ada sebuah inisial huruf L. L? Bukankah itu nama sandiku? Apakah pengirim ini tahu kalau aku adalah L?
”Kakak menyarankan agar kamu tidak membukanya,” ujar kakakku saat aku baru saja akan membuka kotak itu.
”Kenapa?” tanyaku tak mengerti.
”Nama pengirimnya saja tidak jelas, bisa-bisa itu teror untuk kita atau mungkin bom. Kakak tidak mau mengambil resiko,” jawab kak Lydia.
”Kita tidak akan tahu kalau tidak membukanya,” aku bersikukuh ingin membuka kotak itu. ”Lagipula siapa yang mau mengirim bom ke rumah kita? Kakak ini ada-ada saja...”
”Baiklah, silakan dibuka, Kakak juga penasaran dengan isinya.”
Aku kemudian membuka kotak tersebut dan tebakan kak Lydia benar-benar salah besar. Kotak itu berisi sebuah baju lengan panjang berwarna merah dengan kerah hitam lebar dan juga sebuah celana panjang warna hijau tua. Kukeluarkan baju serta celana itu dan memeriksanya dengan seksama.
”Siapa yang mengirimimu baju? Apakah itu nona Spectra?” tanya kak Lydia penasaran.
”Kupikir bukan, nona Ester belum tahu inisialku,” jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari baju lengan pangan panjang yang kubentangkan lebar di depanku. Aku memperhatikan baju itu dengan seksama dan lagi-lagi aku melihat sebuah corak hitam yang sama dengan yang ada pada kotak. Aku melihat ke bagian lambung sebelah kiri dan kulihat namaku tertulis disana.
”Hei, ada kertasnya,” seru kakakku melihat sebuah kertas di dalam kotak. Aku mengambil kertas itu dan mulai membacanya.

Dear Lunar
Selamat Ulang Tahun ke-19
Semoga kamu senang dengan hadiah ini

~L. S~

Siapa... siapa orang dengan inisial L.S yang telah mengirimkan pakaian ini padaku? Apakah aku mengenalnya?


BAB XX Selesai

Keterangan Alih Bahasa:
Galian – Dig
Serangan segitiga – Tri Attack
Serangan ombak - Surf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...