SERVADA CHRONICLES: HUNTER SEASON
BAB XXI: TEROWONGAN RUSTURF

”Lunar! Apa yang kamu lakukan? Dasar bodoh!”
Kakakku berteriak keras. Sepertinya dia sangat marah. Aku tidak menjawab dan masih diam di dalam kamarku, berdiri di depan cermin. Sedetik kemudian pintu kamarku terbuka dengan keras.
”Lunar, jelaskan pada Kakak sekarang!” teriak kak Lydia memekakkan telinga. ”Kenapa kamu berhenti dari PokeMart?”
Aku menarik nafas panjang dan kemudian berbalik menghadap kakakku. ”Aku memang harus berhenti, karena aku mau kembali berpetualang,” jawabku santai.
”Apa maksudmu? Apa kamu mau kembali menjadi trainer Pokemon?” tanya kak Lydia.
Aku mengangguk pelan. ”Ya, aku akan kembali menjadi trainer Pokemon, dan kali ini aku akan mendapatkan Groudon.”
”Sudah berapa kali Kakak bilang, hentikan mimpi konyolmu itu! Groudon adalah Pokemon legenda dan keinginan untuk menangkapnya adalah sebuah kesalahan. Groudon memiliki kekuatan besar dan sebelum kamu berhasil menangkapnya, kamu akan terlebih dulu terpanggang bola-bola apinya!”
”Tapi Kak, aku....”
”Diam kamu!” kakakku menghampiriku cepat dan langsung menarik kerah bajuku. ”Kamu satu-satunya keluargaku saat ini, aku tidak mau kamu celaka!”
”Tapi Kak, aku...”
”Diam! Kakak mau kamu berhenti mencari Groudon atau apapun itu, itu adalah tindakan konyol!” Seketika suasana menjadi sangat hening. Kak Lydia menatapku tajam dan aku tak berani membalas tatapannya itu.
Perlahan kakakku melepas cengkeramannya pada kerahku. Dia menghela nafas panjang dan kemudian berkata, ”Baiklah...lakukan yang kamu mau, Kakak tidak bisa mencegahmu....”
Setelah mengatakan itu kakakku berbalik dan berjalan menuju ke pintu kamar. Sebelum dia keluar dari kamarku, aku memanggilnya. ”Kak, apa yang akan Kakak lakukan apabila sahabat Kakak sedang kesusahan disana? Apa yang akan Kakak lakukan apabila sahabat Kakak bersedih disana? Coba katakan Kak, apa yang akan Kakak lakukan...”
”Tentu saja Kakak akan menolongnya, Kakak juga punya sahabat. Selagi Kakak bisa, Kakak akan berusaha keras membantunya,” jawab kak Lydia pelan.
”Itu juga yang akan aku lakukan Kak,” sahutku. ”Aku mencari Groudon bukan karena aku ingin, tapi karena aku harus... sebagai seorang sahabat.”
Kakakku berbalik dan memandangnya lekat. ”Kamu punya sahabat, itu bagus. Kamu ingin membantu sahabatmu, itu juga bagus. Lakukan saja apa yang kamu, tapi Kakak mohon agar kamu menjaga diri agar tidak terluka dan kumohon jangan merugikan orang lain. Sepeninggal ayah dan paman, hanya kamulah yang Kakak miliki....”
Kulihat air mata menetes di pipi kakakku, dan rupanya air mata juga menetes di pipiku. Harusnya aku menyadari tentang ini, bahwa aku memiliki keluarga yang sangat menyayangiku. Seberapa banyak harta, keberhasilan dan juga kebahagiaan, tidak ada yang bisa menandingi betapa berharganya sebuah keluarga...
”Pergilah,” kata kak Lydia lagi. ”Tapi ingatlah, Kakak sendiri yang akan membunuhmu bila kamu menimbulkan bencana karenanya...”
Aku tersenyum lalu mengangguk. ”Aku ingat, aku sangat ingat.”
*
Di luar rumah, tanpa aku ketahui....
Seorang wanita dengan kain lebar yang menutupi wajahnya tampak mengamati sebuah rumah dari kejauhan di dalam rimbunnya pepohonan. Seekor Pokemon menyerupai lonceng dengan ekor panjang melayang di samping wanita itu. Dari rumah yang diamati oleh wanita itu, keluar seorang lelaki dengan pakaian lengan panjang warna merah dan celana panjang warna hijau.
”Pakaian itu ukurannya sangat pas di badannya,” ujar wanita tersebut. ”Aku sudah puas walaupun hanya melihatnya dari jauh.”
”Chime...Chime...” Pokemon lonceng yang menemaninya tampak mengeluarkan suara.
Wanita misterius itu melihat ke Pokemonnya dan membelainya perlahan. ”Kau ingin aku menemuinya?” tanyanya pada Pokemon tersebut. Pokemon tersebut lalu berputar-putar seolah mengangguk. Wanita misterius tersenyum melihatnya. ”Tentu saja kita akan menemuinya, tetapi bukan sekarang. Akan ada waktu dimana kita akan bertemu dengan dia, atau bahkan berhadapan dengan dia. Yakinlah, waktu itu pasti akan datang...”
Wanita misterius dan Pokemonnya itu lalu keluar dari rimbunnya pepohonan. Perlahan ekor panjang Pokemon lonceng mulai melingkari leher wanita tersebut dan keduanya mulai terbang meninggalkan daratan entah kemana....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...