
Aku dan Parmin sekarang duduk di sebuah rumah makan di kota Petalburg. Setelah pertarungan tadi, Pak Norman mentraktirku makan di warteg terdekat. Parmin begitu senang makan di warteg, katanya warteg adalah tempat makan favoritnya. Aku tak heran bila melihat kaos yang dipakainya.
Bukan hanya kami saja, tapi Pokemon kami semua juga ditraktir oleh Pak Norman. Dian, Shadow, dan Polar tampak sangat senang. Mereka terlihat kelaparan karena memang belum aku beri makan sejak dari rumah kakek Briney. Aku memang pelatih yang payah.
(Komentar Dian, Polar, dan Shadow, ”Horeee! Makan-makan!”)

”Oh iya, aku melupakan satu Pokemon lagi,” sahutku tiba-tiba teringat Pokemon fosil pemberian Steven, Lileep. Aku lalu mengeluarkan Pokemon bunga batu tersebut dan seperti yang sudah kuduga, dia sedang tidur.
”Pokemon fosil rupanya,” ujar Pak Norman saat melihat Lileep. ”Itu Pokemon yang langka.”
”Iya, Steven yang memberikannya padaku.”
”Maksudmu Steven Stone?” tanya Pak Norman. Aku mengangguk. ”Dia memang penggemar fosil, aku tak heran. Apa kau sudah memberi nama pada Lileep ini?”
Aku lupa, aku belum memberi nama pada Lileep. Dia pasti iri karena belum mendapatkan nama sementara Pokemon lainnya sudah memiliki nama. Kira-kira nama apa ya yang bagus untuk Lileep?
”Aku akan memberinya nama Treasure, karena dia ibarat harta karun yang kudapatkan di menara ilusi.”
”Itu nama yang bagus,” komentar Pak Norman. ”Lalu bagaimana kau akan memanggilnya?”
”Aku akan memanggilnya.... Treas!”
*
Akhirnya aku berhasil mendapatkan lencana gym kota Petalburg, lencana keseimbangan. Dengan begitu saat ini aku telah memiliki enam lencana dan tinggal dua lencana lagi untuk bisa mengikuti liga Pokemon Hoenn di Ever Grande. Dua gym tersisa adalah gym kota Mossdeep dan kota Sootopolis, tapi saat ini aku harus fokus untuk mendapatkan Groudon, kedua gym itu bisa menyusul belakangan.

”Kita akan ke kota Fallarbor untuk menyelidiki gua Terra.”
”Kota Fallarbor? Itukan sangat jauh,” sahut Parmin.
Mendengar itu aku lalu membuka peta Hoenn dan memang benar, kota Fallarbor terletak sangat jauh dari kota Petalburg, berada di bagian paling utara Hoenn. Aku bahkan harus melewati beberapa kota untuk sampai di kota tersebut.
”Kau benar Parmin, aku harus berjalan sangat jauh kesana. Oh, andai Tropius ada bersama denganku saat ini. Aku harus mengambilnya dulu di Verdanturf.”
”Kakak bisa menumpang pada Fearow milikku,” sahut Parmin menawarkan bantuan.
”Tidak bisa Parmin, itu akan menyakiti Fearow karena harus membawa dua orang sekaligus sementara perjalanan yang ditempuh sangat jauh.”
”Iya juga sih.”
Sepertinya aku memang tidak punya pilihan selain berjalan kaki dari Petalburg ke Verdanturf untuk mengambil Tropius. Itu akan memakan waktu yang lama tapi demi Groudon, aku akan melakukan apa saja!
”Lunar!” tiba-tiba terdengar suara wanita memanggilku. Aku menoleh dan mendapati Wanda berada disana. Dia tampak sangat ceria dan berjalan ke arahku. ”Aku tak menyangka bisa bertemu denganmu disini,” ujarnya setelah berada tepat di depanku.
”Wanda, sedang apa kau disini?” tanyaku heran.
”Aku sedang mengunjungi pamanku, dia tinggal di kota ini,” jawab Wanda. ”Oh iya, kebetulan aku bertemu denganmu disini, aku bisa mengembalikan Tropius milikmu.” Wanda lalu merogoh saku roknya dan mengeluarkan sebuah Nest Ball yang sangat kukenal dan mengulurkannya padaku. ”Ini Tropius milikmu, terima kasih telah meminjamkannya untuk menyelamatkanku dan juga Rusty dari terowongan. Syukurlah kau baik-baik saja.”
Aku menerima Nest Ball dari Wanda. Kupandangi Nest Ball berisi Tropius yang telah menyelamatkanku dan Flame waktu itu. Aku hanya sebentar saja berpisah dengannya, tapi entah mengapa aku begitu rindu. Akhirnya Tropius kembali ke tanganku dan itu artinya... aku akan terbang ke Fallarbor!
”Bagus! Aku senang bertemu denganmu disini, Wanda. Terima kasih sudah mengembalikan Tropiusku, dengan begini aku bisa ke kota Fallarbor dengan cepat.”
”Kau mau ke Fallarbor? Kenapa tidak ke Slateport dulu?” tanya Wanda kemudian.
”Ke Slateport? Memangnya ada apa disana?”
”Kakakmu menjadi koordinator tamu dalam kontes disana, dia akan bertarung dalam pertandingan ekshibisi,” jawab Wanda. ”Baiknya kamu mengunjunginya terlebih dulu sekedar menunjukkan kalau kamu baik-baik saja.”
Wanda benar, kakakku pasti sangat khawatir, walaupun dia sudah tahu kalau aku selamat dan baik-baik saja. Aku harus menemuinya, sekedar menunjukkan kalau aku baik-baik saja. Lagipula sudah lama sekali aku tak melihat kakakku bertarung dalam kontes Pokemon, aku ingin melihatnya bertanding di kontes lagi dan memberinya dukungan.
”Baiklah Parmin, kita akan pergi ke Slateport terlebih dahulu!” seruku bersemangat. ”Aku harus menyaksikan pertandingan....Angin Perak dari kota Verdanturf!”
BAB XXV Selesai....
Keterangan alih bahasa:
Sayatan – Slash
Galian - Dig
Lencana Keseimbangan – Balance Badge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...