SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 16 Januari 2011

L's Diary: Eps. 208 - Kemenangan dan Pujian

wooper gifEpisode 208: Kemenangan dan Pujian

Serangan luncuran batu tak terduga dari Treas berhasil menjatuhkan Xatu. Pertahanan Xatu terhadap serangan spesial mungkin meningkat karena pikiran tenang, tapi tidak untuk pertahanannya terhadap serangan fisik dan luncuran batu dari Treas yang bersifat fisik itu bisa menjatuhkannya dengan mudah selain karena tipe terbang seperti Xatu lemah pada serangan tipe batu. Selain itu kekuatan luncuran batu juga meningkat signifikan karena kutukan yang kuperintahkan tadi. Aku benar-benar tak menyangka Pokemon fosilku ini mampu menjatuhkan lawannya hanya dengan sekali serangan!
”Jangan senang dulu, aku masih punya Pokemon... keluarlah Lunatone!” Liza tampak melemparkan sebuah Pokeball dan memunculkan Pokemon batu berbentuk bulan sabit yang aneh bermata merah bundar.
”Claydol, kembalilah...” perintah Tate memasukkan Claydol yang membeku kembali ke dalam Pokeball. Dia mengeluarkan PokeBall lain dan melemparkannya seraya berteriak, ”Keluarlah Solrock!” Kali ini muncul Pokemon batu berbentuk matahari, mirip dengan Lunatone sih, cuma yang ini bentuknya matahari dan namanya Solrock.
”Dengan kombinasi dua Pokemon ini, kami takkan terkalahkan,” kata Liza angkuh. ”Lunatone, serangan sihir!” perintahnya kemudian.
”Solrock, gempa bumi!” Tate menyambung memberikan perintah.
Serangan sihir mengenai Polar yang sedang tidur dengan sukses, sementara gempa bumi menggetarkan tanah dan melukai baik Polar ataupun Treas. Lunatone dan Solrock tampak baik-baik saja karena mereka melayang, membuat serangan bertipe tanah seperti gempa bumi tidak memiliki efek sama sekali pada mereka.
”Serangan ganda ya?” aku mulai berang. ”Baiklah kalau itu mau kalian... Polar, serangan ombak... Treas, luncuran batu!” Aku membalas memberikan perintah dan mendadak Polar terbangun dari tidurnya, mendengar perintahku lantas memunculkan ombak besar yang menyapu seluruh arena. Ombak itu tak hanya mengenai Lunatone dan Solrock dengan sukses, tapi juga mengenai Treas. Efek serangan ombak memang mengenai semua Pokemon di arena kecuali yang menggunakannya, tentu saja.
Mendapat serangan super efektif itu, Lunatone dan Solrock langsung terjatuh. Mereka tampak pusing dan... mereka pingsan!
”Apa?! Ini tidak mungkin terjadi!” Tate terlihat marah. ”Balas mereka, Claydol!”
Rupanya Tate kembali mengeluarkan Claydol. Namun belum sempat Claydol melakukan serangan, sebuah batu besar mendarat tepat di kepalanya dan langsung membuatnya jatuh pingsan. Polar yang telah berevolusi menjadi Todoggler bersama dengan Treas berhasil menjatuhkan semua Pokemon milik Tate dan Liza, itu artinya...
”Aku menang!” sorakku sambil melompat tinggi. Aku tak percaya dua Pokemonku itu mampu memenangkan pertarungan ini. Sepertinya ini pelajaran bagiku untuk tidak terfokus pada satu atau dua Pokemon saja dalam pertarungan Pokemon, melainkan aku harus memaksimalkan kemampuan semua Pokemonku!
”Tidak mungkin... padahal kami memimpin,” isak Liza sedih menyadari kekalahannya.
”Sayang sekali...” sahut Tate ikut sedih.
”Sudahlah, kalian sudah bertarung sekuat yang kalian bisa,” hibur lelaki yang dipanggil Master Juan oleh Tate dan Liza. Master Juan memasuki arena dan menunduk untuk mengimbangi tubuh dua anak yang pendek itu, meletakkan kedua tangannya masih-masing di bahu kiri Tate dan bahu kanan Liza, memandang ke wajah kedua anak itu seraya berkata, ”Kemenangan bukanlah segalanya, yang terpenting adalah seberapa besar usaha kita untuk meraihnya...”
”Terima kasih Master,” sahut Tate dan Liza bersamaan. Mereka kini tampak ceria kembali.
Master Juan tersenyum. ”Kalau begitu sekarang lakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh ketua gym.”
Tate dan Liza mengangguk lalu berhalan menghampiriku. Tate mengeluarkan sebuah benda kecil merah muda berbentuk hati dengan lubang di bagian atasnya dan mengulurkannya padaku.
”Ini adalah lencana pikiran,” kata Tate. ”Karena kau berhasil mengalahkan kami, maka kau berhak menerima lencana ini.”
Aku menerima lencana itu dan memandanginya dengan wajah berseri. Lencana pikiran, ini adalah lencana ketujuhku dan itu berarti... tinggal satu lencana lagi yang harus kukumpulkan!
”Kamu menunjukkan semangat juang yang tinggi,” ujar Master Juan. ”Aku melihat bagaimana Pokemonmu bertarung, dari situ aku bisa menyimpulkan kalau kamu telah melatih Pokemonmu dengan benar... yaitu melatihnya dengan cinta dan persahabatan yang tulus. Dua hal itulah yang dibutuhkan oleh Pokemon untuk menjadi kuat, kuat dalam arti yang sebenarnya.”
”Benarkah?” tanyaku heran karena aku merasa tidak merawat Pokemonku dengan baik. Ya, kalian yang mengikuti kisahku ini pasti tahu sendiri kan bagaimana aku merawat Pokemonku? Forget it...
Master Juan tidak menjawab, dia hanya memandang wajahku sekilas lalu berbalik membelakangiku. ”Hanya kamu yang bisa menjawabnya....” Setelah mengatakan hal itu, Master Juan lalu berjalan pelan meninggalkan arena dan keluar dari gym.
”Wah, kau mendapat pujian dari Master!” seru Tate. ”Itu jarang terjadi lho.”
”Memangnya siapa dia? Orang pentingkah?” tanyaku penasaran.
Tate dan Liza mengangguk bersamaan. ”Tentu saja, dia itu salah seorang pelatih Pokemon terkuat di Hoenn, dia dulu ketua gym di kota Sootopolis sampai kemudian kak Wallace menggantikan posisinya. Namun setelah kak Wallace menjadi juara yang baru, Master kembali menjadi ketua gym di kota Sootopolis.”
Ketua gym kota Sootopolis? Berarti orang itu adalah... lawan yang harus kuhadapi untuk melengkapi lencanaku!


BAB XXX Selesai....

Keterangan alih bahasa:

Sayatan – Slash
Perisai Cahaya – Light Screen
Perisai Reflek - Reflect
Tembakan Es – Ice Beam
Pandangan Masa Depan – Future Sight
Bola Bayangan – Shadow Ball
Serangan Sihir - Psychic
Pikiran Tenang – Calm Mind
Kutukan - Curse
Todoggler – Sealeo
Membeku – Frozen Solid
Luncuran Batu – Rock Slide
Gempa Bumi – Earthquake
Melayang - Levitate
Serangan Ombak - Surf
Lencana Pikiran – Mind Badge
Juara - Champion

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...