![]() |
Time to wake up everybody! |
Halo pembaca setia Skk GPI di mana saja
berada. Setelah rentang waktu yang cukup lama, blog ini dapat kembali menyapa
kalian untuk menghadirkan fanfic Pokemon paling seru di Indonesia, Servada
Chronicles. Maka sebelum itu, seperti yang sudah-sudah, kalian perlu membaca
elite four note terlebih dulu yang kali ini mungkin menjadi note terpanjang
dalam sejarah Skk GPI.
Tentunya para pembaca setia Skk GPI
telah lama menunggu untuk update terbaru serial petualangan Lunar Servada
bersama Pokemon-Pokemonnya ini. Hal ini tergambar dari banyaknya surat pembaca
yang masuk ke redaksi Skk GPI, yang menanyakan kelanjutan Servada Chronicles
yang disajikan dalam kolom Lunar’s Diary (dulu L’s Diary).
Menyadari hal tersebut, saya L selaku
penulis fanfic tersebut memohon maaf kepada para pembaca setia Skk GPI karena
telah membuat kalian menunggu dalam waktu yang lama tanpa ada kejelasan waktu.
Padahal saya yakin kalian sudah sangat ingin tahu dan penasaran bagaimana
kelanjutan kisah Lunar, yang kini telah memasuki bagian puncak season
ketiganya, Battle Season.
Mungkin para pembaca bertanya-tanya
kenapa penerbitan Skk GPI yang saat ini hanya berfokus pada Lunar’s Diary (tak
lagi menampilkan informasi Ground-type Pokemon) tak lagi bersifat kronologis
seperti sebelum-sebelumnya (terbit dua minggu sekali). Alasannya ada banyak,
dan selalu ada banyak alasan untuk itu. Karenanya, melalui note ini, saya akan
menjelaskannya agar para pembaca menjadi jelas, dan mungkin bisa memakluminya.
Season ketiga yaitu Battle Season
berbeda dengan dua season sebelumnya (Magma Season dan Hunter Season). Bedanya
yaitu dalam season ini lebih banyak pertarungan Pokemon dengan format turnamen
(dalam hal ini Frontier Festival). Menggambarkan suasana pertarungan Pokemon
dalam format turnamen bukanlah hal yang mudah. Butuh lebih banyak imajinasi
untuk bisa merangkai kata-kata dan kalimat, sehingga pembaca dapat merasakan
suasana yang tengah diceritakan. Itulah yang membedakan sebuah karangan fiksi
tertulis dengan fiksi visual (film).
Salah satu yang menyulitkan yaitu dalam
penggambaran adegan pertarungan Pokemon serta suasana arena pertarungan. Bagi
pembaca yang jeli, pasti akan merasakan betapa saya sangat berusaha
menggambarkan suasana dua adegan ini. Itulah sulitnya menulis fiksi tertulis,
saya tidak bisa begitu saja menggambarkan pertarungan Pokemon secara apa
adanya. Karena gambaran apa adanya (dan terkesan malas), akan sulit memberikan
pengalaman pada pembaca.
Tentu, yang saya pelajari dari karier
penulisan saya, kekuatan tulisan ada pada penggambaran suasana yang ingin
diceritakan melalui kalimat-kalimat deskriptif yang ada. Karena sebuah tulisan
yang ditulis dengan serius dengan kalimat-kalimat deskriptif yang lengkap dan
efektif efisien, dapat membawa pembaca ke dalam dunia yang diceritakan. Dalam
hal ini, pembaca bisa melihat seperti apa setting yang digambarkan, atau
seperti apa suasana hati dari karakter yang diceritakan.
Karena itu, untuk menghasilkan
adegan-adegan seperti itu dalam Servada Chronicles, dibutuhkan waktu yang cukup
lama melalui trial and error. Proses trial and error ini dilakukan melalui
penggunaan perasaan, apakah kalimat yang ditulis sudah terasa enak, sudah bisa
dimengerti, serta tidak membingungkan. Dibutuhkan suasana hati dan pikiran yang
nyaman untuk bisa menghasilkan tulisan yang benar-benar deskriptif dan efektif.
Sementara saya juga memiliki kehidupan yang lain yang begitu sibuk, dan mesti
pintar-pintar dalam memanfaatkan waktu.
Tapi bukan itu saja tantangan dalam
menulis Servada Chronicles yang sudah menembus episode 340 ini. Tantangan
lainnya yaitu penyakit yang selalu dimiliki oleh penulis fiksi, yaitu writer’s
block. Writer’s block setahu saya adalah sebuah kendala di mana penulis
mengalami kebuntuan dalam berimajinasi untuk menghasilkan suatu karya.
Singkatnya, otak terasa mandek dan begitu sulit untuk memikirkan kata-kata dan
kalimat apa saja yang akan dipilih. Penyakit ini sendiri menurutku sangat berbahaya
bagi penulis, karena dapat membuat penulis tak dapat menulis dalam waktu yang
lama, bukan hanya sehari-dua hari, tapi bisa juga berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun.
Ya, penyakit itu yang kini saya idap.
Penyakit ini muncul karena beragam sebab, mulai dari penatnya pikiran karena
menghadapi persoalan sehari-hari, juga karena karya yang sudah dibuat hilang
begitu saja. Sebenarnya, beberapa bulan yang lalu saya telah membuat draft
cerita Servada Chronicles serta Pokemon Multiply (terbit di POIN Magz). Namun karena
virus (dan saya lupa mem-back-up), draft tersebut lenyap begitu saja di
komputer Asus saya. Padahal, draft yang saya tulis sudah setengah jadi, tinggal
finishing saja.
Tentu hal seperti ini akan membuat para
penulis, siapapun dia, akan mengalami perasaan frustrasi karena hasil buah
pikiran yang sudah sulit-sulit dituangkan lenyap begitu saja. Hal ini membuat
seorang penulis mau tak mau harus mengulang kembali, menulis kembali cerita
yang telah hilang tersebut. Ini bukan perkara yang mudah, bahkan terbilang
sangat sulit untuk bisa menulis kembali hal-hal yang hilang tersebut, apalagi
yang ditulis sangat banyak. Bilapun penulis itu berhasil merekonstruksi ulang
karya itu, takkan pernah sama dengan karya yang telah hilang.
Menumbuhkan keinginan untuk menulis
kembali karya yang hilang pun bukan perkara mudah. Dibutuhkan niat yang begitu
kuat untuk dapat melakukannya. Karena kalau keinginan seperti itu tidak muncul,
maka akan muncul perasaan sangat malas menghampiri penulis, yang membuatnya
dapat menjadi vakum menulis dalam waktu yang sangat lama. Hal inilah yang
terjadi pada saya. Apalagi ditambah rutinitas saya sekarang yang terbilang
mesti memikirkan hal-hal yang lebih penting.
Well, kira-kira seperti itulah alasan
kenapa Skk GPI sangat jarang terbit, bahkan hiatus (vakum) dalam waktu yang
sangat lama. Beruntung ada para pembaca setia Skk GPI yang terus mendukung saya
untuk melanjutkan cerita ini melalui surat-surat yang dikirimkan ke redaksi Skk
GPI. Dalam surat-surat yang saya baca, banyak yang menanyakan kelanjutan kisah
ini. Banyak pula yang meminta agar edisi terbaru dapat segera diterbitkan.
Surat-surat inilah, yang kalian kirimkan
ke saya, yang terus membuat saya bersemangat dalam berusaha melawan writer’s
block. Karena terus terang saja, saya sangat ingin menyelesaikan kisah yang
telah saya mulai sejak 2009 ini, yang telah menginspirasi banyak penggemar
Pokemon Indonesia menulis fanfic serupa. Apalagi saat ini telah terbit game
Pokemon terbaru, Omega Ruby dan Alpha Sapphire (ORAS) yang merupakan remake
Pokemon Ruby/Sapphire dengan fitur-fitur barunya. Saya sendiri telah
merencanakan kisah ini dalam lima season, dan saat ini telah mencapai tiga
season. Tanpa saya kira, season ketiga menjadi begitu panjang dan melelahkan
untuk ditulis.
Walaupun sangat sulit untuk dilakukan, tapi
sedikit demi sedikit saya bisa melawan writer’s block dan kembali menulis.
Buktinya adalah edisi terbaru ini, yang menampilkan pertarungan Lunar melawan
Volta di final Frontier Festival. Lalu untuk edisi-edisi berikutnya, saya tidak
bisa menjanjikan waktu terbitnya. Meski begitu, setiap update terbaru dari Skk
GPI, termasuk Servada Chronicles dalam Lunar’s Diary akan diumumkan di fanpage
resmi Elite Four L di http://www.facebook.com/elitefourel,
di akun facebook Lunar Servada di http://www.facebook.com/lunarservada,
di POINers Group yang ada di FB, dan mungkin nanti di FanPage khusus Servada
Chronicles (sedang direncanakan).
Jadi tunggu apalagi? Langsung saja baca
update terbaru Servada Chronicles Battle Season di bab ke-62, episode 430
sampai 435 selengkapnya!
Daftar Isi:
Lunar's Diary:
Ground News:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...