SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Sabtu, 16 Juni 2012

L's Diary: Eps.385 - Percakapan dengan Guy

PhotobucketEpisode 385. Percakapan dengan Guy

Selamat datang kembali di Battle Dome!” seru Flame membahana di seantero Battle Dome. Para penonton yang datang disana pun langsung bersorak keras mendengar seruan bersemangat dari Miss Festival itu. Flame mengangguk melihat antusiasme penonton, lalu melanjutkan ucapannya, “Hari ini Saya, Miss Festival akan mengumumkan pembagian jadwal pertarungan Frontier Festival yang telah memasuki babak perempat final. Pastinya kalian sudah penasaran siapa melawan siapa!
“YEAH!!!” sorak para penonton bersemangat. Aku sendiri sudah tidak sabar menantikan pengumumannya.
Kalau begitu langsung saja Saya umumkan!” kata Flame pelan. Dia lalu menunjuk pada layar di belakangnya yang langsung memunculkan daftar pertarungan. “Para peserta yang akan saling berhadapan di perempat final adalah…

*

“Aku gak nyangka lho,” kataku seraya menyeruput secangkir teh hangat di sebuah kafe di Battle Frontier. Duduk di depanku si Guy, yang tengah asyik mengaduk-aduk minumannya, jus sayuran dalam gelas ramping. “Kembali berhadapan denganmu, kali ini di turnamen resmi,” lanjutku meletakkan cangkir tehku pelan.
“Kalau aku sih menyangka hal itu akan terjadi,” sahut Guy mulai meminum jus sayurannya. “Kalau kau mengikuti alur pohon turnamennya, kau pasti bisa menebak siapa lawanmu berikutnya. Sistemnya kan sudah ditentukan.”
“Oh iya-ya… aku kok bisa gak nyadar soal itu ya?” tanyaku heran. “Well, ini sesuatu banget… maksudku aku melawanmu lagi dalam pertarungan Pokemon. Mengingatkanku saat dulu menjadi ‘penjahat’.”

“Iya, itu pertemuan pertama kita,” kenang Guy. “Aku heran saja kenapa Houndour milikku tidak mau menyerang Sandslashmu.” Guy meneguk minumannya pelan, lalu melanjutkan, “Tapi kali ini aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja, Lunar. Kegagalanku menangkapmu waktu itu tidak akan terulang kembali.”
“Kupikir kau sebenarnya tidak mengincar Tim Magma waktu itu,” kataku mencoba memastikan. “Kau mengincar Tim Magma untuk menyelidiki kelompok itukan? Kelompok…”
“Y dan M…” potong Guy tegas. Dia termenung menatap jus sayurannya yang tinggal tersisa setengah gelas, lalu menatapku pelan. “Aku yakin Lunar… aku yakin kali ini aku tidak akan gagal menangkap mereka… minimal mendapatkan sedikit informasi mengenai kelompok misterius itu.”
“Apa kau begitu yakin kalau kelompok itu benar-benar ada di Battle Frontier ini?”
Guy mengangguk. “Ya, perasaanku mengatakan itu,” jawabnya dengan nada meyakinkan. “Tak lama lagi aku akan berhadapan langsung dengan mereka… dengan orang-orang yang telah membakar kotaku dulu… serta mengembalikan keindahan lingkungan alam.”
“Tapi kan kau sudah bukan lagi seorang ranger?” tanyaku kemudian.
“Itu bukan masalah, Lunar,” jawab Guy sembari meneguk habis jus sayurannya. Diletakkan gelasnya dengan keras menghantam meja, lalu berkata, “Melindungi lingkungan dari kerusakan bukan hanya tugas dari ranger, itu juga tugas kita semua… manusia sebagai bagian dari kehidupan di dunia ini.
“Jadi Lunar,” sambung Guy bangkit berdiri. “Tidak masalah apakah aku seorang ranger atau manusia biasa… aku masih memiliki kewajiban untuk menjaga kelestarian alam dari tangan-tangan orang jahat. Karena itulah aku mohon bantuanmu.”
“Bantuan? Bantuan apa?” tanyaku heran.
Guy terdiam seraya berbalik membelakangiku, menatap taman kecil yang ada di depan kafe. Mantan ranger itu terlihat ragu untuk berbicara, hingga kemudian dia berbalik dan menatapku tajam. “Aku tidak tahu Lunar… tapi perasaanku mengatakan kau akan berperan penting dalam perjuanganku ini,” katanya kemudian.
“Eh? Kenapa kau bisa bilang seperti itu?”
“Sudah kukatakan kalau aku tidak tahu bukan? Entahlah… sepertinya aku merasa ada suatu hubungan antara dirimu dengan kelompok Y dan M.”
“Hubungan? Maksudmu aku adalah bagian dari kelompok Y dan M?” terkaku cepat. “Hei Guy! Sudah kukatakan jelas waktu itu kalau aku sama sekali bukan…”
“Aku tahu, lagipula aku tidak menuduhmu seperti itu,” potong Guy cepat. “Aku tidak menuduhmu sebagai anggota kelompok Y dan M karena aku sama sekali tidak memiliki bukti yang mendukung hal itu. Akan tetapi aku merasakan bahwa aura kelompok Y dan M ada bersamamu… kupikir kau memiliki kaitan dengan kelompok itu.”
Aku terdiam. Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh mantan ranger yang hampir menangkapku itu. Tapi melihat dari nada bicaranya, sepertinya dia serius. Hmm, kupikir permasalahan ini akan menjadi rumit saja. Aku jadi penasaran seperti apa dan siapa sebenarnya kelompok Y dan M itu hingga membuat Guy bisa begitu bernafsu mengejar mereka…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...