Aku dan Badut mengendap-endap mengamati Sammon yang tengah sibuk menulis. Sepertinya dia sedang menulis hasil penelitiannya. Aku mengamati suasana ruangan itu, mencari dimana kira-kira objek penelitian yang dimaksud itu berada. Badut pun sama denganku, sepertinya dia juga tengah mencari lokasi objek penelitian itu disimpan.
”Tampaknya dia sendirian,” ujar Badut. ”Baiknya dia langsung kita serang saja. Setelah itu kita bisa menanyainya dimana objek penelitian yang dimaksud itu.”
”Jangan Badut, dia itu seorang pelatih Pokemon yang hebat. Aku yakin tak mudah untuk bisa menagalahkannya,” cegahku.
”Kau tahu dari mana kalau dia seorang pelatih Pokemon yang hebat? Dia itu kan Cuma ilmuwan biasa.”
”Mmm...aku mendengarnya di di perayaan,” jawabku bohong. Tak mungkin aku katakan kalau dia itu temanku.
”Tenang saja L, aku memiliki Electabuzz yang bisa melumpuhkannya dengan cepat. Lebih baik kita mulai sekarang atau tidak sama sekali!”
Setelah mengatakan itu, tiba-tiba Badut langsung melompat masuk ke dalam laboratorium itu. Sebelumnya kami memang sudah mencongkel jendela sehingga kami bisa dengan mudah masuk ke dalamnya.
”Badut!” aku hampir saja berteriak mengetahui Badut langsung bergerak masuk ke dalam laboratorium.
”Siapa kau?” tanya Sammon terkejut melihat Badut dalam kostum Electabuzz. Aku sendiri masih tetap di luar laboratorium, tak berani menampakkan wajahku pada Sammon. Oh, kenapa tak kututup saja wajahku ya? Bodohnya aku. Aku kemudian mengambil selembar kain hitam dan menutupi wajahku dengannya. Oke, sekarang aku sudah terlihat seperti ninja dalam kostum Sandslash. Tapi aku masih belum mau masuk. Aku menunggu saat yang tepat sembari berjaga-jaga kalau ada patroli polisi.
”Namaku itu tak penting, yang penting sekarang adalah penelitianmu tentang Groudon,” jawab Badut sok keren. ”Cepat katakan dimana kau simpan penelitian itu!”
”Darimana kamu tahu aku sedang meneliti Groudon? Penelitian itu adalah penelitian rahasia yang belum diberitahukan pada publik,” jawab Sammon tanpa rasa takut.
”Cerewet kamu! Serahkan baik-baik atau aku akan menggunakan kekerasan!” ancam Badut. Aksinya benar-benar memukau, persis seperti yang sering aku lihat di televisi. Tampak Badut telah mempersiapkan pokeball di belakang tubuhnya.
”Kalau aku tidak mau, bagaimana?” bukannya takut, Sammon justru menantang.
Badut tersenyum sinis mendengarnya. ”Jadi kamu berani? Okelah, terima ini!” Badut tiba-tiba melemparkan pokeball dan keluarlah Electabuzz. ”Electabuzz, gelombang petir!” Electabuzz mengeluarkan gelombang listrik yang mengenai tubuh Sammon. Sammon mendadak tak bisa bergerak. Dia jatuh berlutut di lantai.
”Beraninya kau menggunakan Pokemon untuk menyerang manusia!” kutuk Sammon mulai marah. ”Kau kira aku tak bisa melawanmu? Aku juga punya Pokemon. Porygon2, aku memilihmu!” dengan sisa-sisa tenaganya dia berusaha mengeluarkan pokeball dan sebuah pokeball jatuh ke lantai. Keluarlah Pokemon bertubuh kristal menyerupai bebek, Porygon2.
”Porygon 2?” Badut tercengang melihat Pokemon yang dikeluarkan Sammon. ”Itu Pokemon langka!”
”Ya, dan aku beruntung memilikinya,” sahut Sammon. ”Sekarang gunakan gelombang pengejut, Porygon2!” Porygon mengeluarkan gelombang listrik ke arah Electabuzz.
”Haha...kau bodoh ya? Electabuzz itu Pokemon listrik, percuma saja kau serang dengan serangan itu,” ejek Badut.
”Siapa bilang aku menyerang Electabuzzmu, yang aku serang adalah... kamu!” dan benar saja, rupanya gelombang pengejut itu mengenai Badut. Badut tampak tersengat listrik dan kesakitan.
”Huh, kau di luar dugaanku,” ujar Badut berusaha berdiri. ”Benar kata L, kau tak boleh aku remehkan. Electabuzz, pukulan petir!” Electabuzz bergerak cepat dan memukul Porygon2. Porygon2 tampak kesakitan dan menjauh. ”Akan aku habisi sekarang!” Badut tampak sangat bersemangat. ”Pukulan petir!” Electabuzz kembali akan menyerang Porygon dengan pukulan petirnya, tetapi kali ini Electabuzz tiba-tiba tidak bisa bergerak. Badut terkejut melihatnya. ”Apa? Apa yang terjadi?”
”Itu yang disebut dengan menjiplak,” jawab Sammon enteng. Wajahnya sama sekali tak menunjukkan ekspresi ketakutan ataupun kesakitan walaupun tadi telah terkena gelombang petir.
”Apa katamu? Menjiplak?”
”Iya, itu adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh keluarga Porygon. Porygon2 akan meniru kemampuan yang dimiliki oleh Pokemon lawannya. Electabuzz milikmu memiliki kemampuan Statik, dan sekarang Pokemonku juga memilikinya!” jawab Sammon.
”Kalau seperti ini...kalau seperti ini... ,” Badut tampak sangat terkejut. Dia tak menyangka Pokemon andalannya akan terkena Statik juga. Aku melihatnya seperti putus asa dan sudah tak berkutik. Wajar saja, kulihat Electabuzz adalah Pokemon andalannya. ”Sampai kapan kau akan terus bersembunyi L!” tiba-tiba Badut memanggilku.
Aku terkejut. Terus terang saja, aku tak berani berhadapan langsung dengan Sammon. Lalu, apakah aku harus muncul sekarang?



Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...