
Kembali ke diaryku…
Satu bulan telah berlalu sejak kekalahanku di final liga Pokemon Ever Grande. Aku masih tak percaya dan tak habis pikir bagaimana mungkin aku bisa terkalahkan di partai final di saat aku hampir saja memenangkan kejuaraan itu. Erou memang kuat dan tangguh, wajar bila aku kemudian terkalahkan.
“Lunar, ada kiriman barang untukmu,” panggil kak Lydia membuyarkan lamunanku. Selepas liga aku memang pulang kembali ke rumahku di Verdanturf karena aku tidak tahu langkah selanjutnya. Kupikir aku akan berhenti menjadi seorang trainer dan mulai kembali mencari kerja.
Aku berjalan keluar kamar untuk menemui kurir pengantar barang. Kurir itu memberikan sebuah bungkusan dan setelah aku menandatangi bukti terima, dia pergi begitu saja. Aku penasaran dengan kiriman itu yang ternyata tertulis berasal dari Sammon Reaver, teman lamaku.
“Dari Sammon? Apa isinya?” Tanya kak Lydia ikut penasaran. Aku kemudian membuka bungkusan itu perlahan. Rupanya barang elektronik yang mirip dengan Game Boy Color, tapi ukurannya lebih besar sedikit dengan layar ganda. “Itukan PokeDex,” tunjuk kak Lydia.
“PokeDex?”

PokeDex? Ensiklopedia Pokemon yang selama ini aku inginkan? Aku tidak memercayai hal ini…
“Hei lihat, ada suratnya,” seru kak Lydia. Aku melihat pada robekan bungkusan dan menemukan selembar kertas disana. Kuambil kertas itu dan kubaca perlahan.
Lunar, kau jangan salah paham dulu, barang ini bukan dariku tapi dari Professor Hurr. Aku hanya disuruhnya untuk mengirimkannya padamu. Ini adalah PokeDex versi terbaru yang telah dilengkapi data-data Pokemon yang lengkap, walaupun ada beberapa data Pokemon yang belum terisi. Kata Profesor masih ada tiga Pokemon lagi yang data dan namanya belum tercatat dalam PokeDex ini. Profesor bilang kau pantas mendapatkan benda ini sebagai hadiah ulang tahunmu yang keduapuluh, terlebih setelah final liga Ever Grande. Bersama ini aku juga ingin mengucapkan selamat ulang tahun padamu, maaf bila aku tidak memberikanmu hadiah. Oh iya, setelah ini aku akan melakukan perjalanan untuk meneliti Pokemon jadi mungkin kau tidak bisa menemuiku dalam waktu yang lama. Semoga suatu saat nanti kita bisa kembali bertemu. Sukses selalu untukmu, Lunar Servada. --Sammon Reaver—
“Oh, aku lupa kalau hari ini ulang tahunmu,” kata kak Lydia yang ikut membaca surat itu. “Selamat ulang tahun ya adikku yang tampan!” kak Lydia langsung mencubit pipiku keras membuatku kesakitan.
“Eh iya, makasih Kak,” jawabku sambil meringis. Jujur saja aku juga lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. “Trus mana hadiah ulang tahunnya?”
“Nanti ya, sedang aku pikirkan,” jawab kak Lydia langsung berlalu.
Aku mengamati PokeDex di tanganku, masih tak percaya benda yang sangat kuinginkan dari dulu itu kini berada di tanganku. PokeDex Unova? Kedengarannya keren. Oke, kupikir aku harus mencobanya sekarang.
“Guardian, Solar, Treas, Polar, Shadow, keluarlah kalian semua!” ujarku memunculkan lima Pokemonku. Langsung saja teras rumahku dipenuhi dengan lima Pokemon milikku. Tunggu dulu… Lima Pokemon? Bukankah aku masih punya satu Pokemon lagi? Kalian pasti bertanya-tanya kemana Pokemon keenamku, Lanturn yang kudapatkan dari telur pemberian kakek nenek Baik Hati. Well, aku memberikannya kepada kak Lydia sebagai ganti rugi karena telah menghabiskan rare candy miliknya. Rare Candy itu mahal sementara aku tidak punya uang, maka kuberikan saja Lanturn milikku sebagai gantinya, toh memang Lanturn yang telah memakan habis rare candy itu. Kak Lydia tertarik memilikinya karena di Hoenn Lanturn hanya bisa ditemukan di dasar lautan sebelah timur sehingga tergolong langka. Kak Lydia berniat untuk mengembangbiakkan di peternakannya.
Aku menyalakan PokeDex, menyetelnya ke mode Hoenn dan mengarahkannya pada masing-masing Pokemonku. Data-data Pokemon pun muncul bergantian di layar PokeDex.
Pada Guardian:
Sandslash, Pokemon tikus. Bertipe tanah. Dia menggulung tubuhnya menjadi bola untuk melindungi dirinya dari serangan musuh. Dia juga menggulung tubuhnya untuk menghindari sengatan panas sepanjang siang hari saat temperature meningkat tajam.
Hmm, Pokemon tikus ya… kupikir lebih tepat kalau disebut Pokemon gurun pasir.
Pada Solar:
Tropius, Pokemon buah. Bertipe rumput dan terbang. Dia terbang dengan mengibaskan daun-daunnya yang lebar. Buah- buahan yang tumbuh di lehernya sangatlah terasa enak dan manis. Di musim semi, dia menyebarkan serbuk sari dari lehernya.
Pokemon buah dengan buah-buahan yang enak dan manis? Sepertinya aku perlu mencoba buah-buahan itu…
Pada Shadow:
Ninjask, Pokemon ninja. Bertipe serangga dan terbang. Karena gerakannya yang sangat cepat dan berkecepatan tinggi, dia menjadi sulit untuk dilihat. Mendengarkan suara khasnya yang sangat keras terlalu lama bisa menyebabkan sakit kepala.
Pantas saja kalau aku suka sakit kepala setiap kali Shadow bersuara… suara sayapnya benar-benar keras.
Pada Polar:
Walrein, Pokemon penghancur es. Bertipe es dan air. Untuk melindungi kawanannya, sang pemimpin akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk bertarung melawan musuh yang masuk pada daerahnya, bahkan bisa sampai mengorbankan nyawanya sendiri. Gadingnya bisa saja patah di dalam pertarungan.
Wow! Pokemon yang hebat… mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan kawanannya… Aku terkesan.
Pada Treasure:
Cradily, Pokemon teritip. Bertipe batu dan rumput. Dia menggerakkan tubuh beratnya di sepanjang dasar lautan. Dia membuat sarang di wilayah perairan dangkal yang hangat. Cradily bisa terlihat di pantai ketika air laut sedang surut. Hmm… Masih terlihat misterius… Pokemon purba ini benar-benar misterius…
Sip, PokeDex ini akan sangat berguna bagiku untuk mengetahui data-data Pokemon. Aku harus berterima kasih pada Profesor untuk hal ini. Aku melihat bekas luka bakar di lengan kiriku, kupikir aku tahu apa yang akan aku lakukan…
*
Sementara itu di luar rumah tanpa kutahu…
Sesosok tubuh berdiri di atas dahan sebuah pohon. Sosok itu tampak mengamati rumah keluarga Servada dengan seksama. Dilihatnya seorang lelaki tengah menerima kiriman dari kurir, ditemani seorang wanita di belakangnya.
Dia tersenyum misterius dan berbisik pelan, “Lunar Servada… akhirnya kutemukan kau…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...