SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Kamis, 01 September 2011

L's Diary: Eps.273 - Ninja Masuk Rumah


PhotobucketEpisode 273: Ninja Masuk Rumah

Aku sedang memainkan PokeDex baruku saat tiba-tiba PokeBall berisi Shadow tiba-tiba terbuka, memunculkan Ninjask pemberian ketua ninja Abu tersebut. Shadow tampak gelisah dengan sayapnya yang terus bergetar, perlahan-lahan memunculkan suara yang memekakkan telinga, semakin lama semakin keras.
“Shadow, ada apa?” Tanyaku spontan sambil menutup kedua telingaku tak tahan mendengar suaranya yang keras.
Shadow menoleh ke arahku sebentar kemudian bergerak mendekati jendela kamarku dan mengarahkan pandangannya ke luar jendela. Dia seperti menatap seseorang yang berada di luar. Melihat perangai anehnya itu aku langsung bergerak mendekati jendela kamar dan ikut melihat keluar.
“Apa yang membuatmu menjadi liar?” tanyaku sambil melihat keluar. “Apa ada sesuatu…”
BRAKKK!
Tiba-tiba kaca jendela pecah berantakan seperti ada sosok berat yang menghantamnya dari luar dan langsung saja sosok itu menghantam tubuhku yang tepat berdiri di depan jendela hingga membuatku terjatuh di lantai.

“Ap-apa-apaan ini?” tanyaku sulit bernafas karena muncul asap aneh di sekitarku. Aku hendak bangkit namun tubuhku tertahan sesuatu yang berat dan saat aku mendongak, kudapati sesosok tubuh duduk di atas dadaku sambil menyeringai. “Si… siapa kau?” tanyaku terkejut. Sosok itu masih belum terlihat jelas karena asap menutupinya. Menghadapi situasi ini, tanganku bergerak meraba-raba di samping untuk mencari PokeBall di lantai. Lama aku mencari hingga akhirnya sebuah PokeBall berada mantap dalam gengamanku. Aku hendak membukanya saat suara lembut tapi berat terdengar sangat jelas…
“Sedikit saja gerakan, berikutnya adalah kematian,” cegah sosok itu sambil menempelkan pisau tajam yang kukenali sebagai kunai di leherku. Suara sosok itu… suara perempuan?
“Siapa kau dan apa yang kau inginkan?” tanyaku mencoba tenang. Asap perlahan menghilang dan wajah sosok misterius itu pun akhirnya terlihat jelas. Tidak, rupanya wajahnya tertutupi cadar seperti seorang ninja.
“Aku mencari Lunar Servada, kamukah itu?” tanyanya.
“Ada perlu apa kau mencari Lunar Servada?” tanyaku curiga. Aku tidak bisa mengiyakan begitu saja karena mungkin dia adalah ninja bayaran yang ingin membunuhku.
Ninja yang kutebak seorang perempuan itu tak menjawab. Dia lalu melompat ke belakang menyingkir dari atas tubuhku. Sekarang aku bisa bergerak bebas walaupun masih kurasakan sakit di dadaku akibat injakannya.
“Aku datang dari desa ninja Abu dengan damai,” jawabnya. Aku semakin yakin bahwa dia seorang perempuan dengan mendengar suaranya, melihat rambut panjangnya dan juga melihat… dadanya (ups!). “Namaku Pin-Eye, maaf membuatmu terkejut.”
“Apa di desamu tidak ada pintu?” Aku bangkit berdiri sembari membersihkan pakaianku dari debu. Kini bisa kulihat jelas siapa dia, seorang ninja perempuan atau kunoichi. Tubuhnya tampak langsing dalam pakaian ninja ketat serba abu-abu itu dengan cadar yang menutupi mulut dan hidungnya. “Ada masalah apa ninja desa Abu datang mencariku?” tanyaku penasaran.
Ninja bernama Pin-Eye tidak menjawab. Dia menoleh melihat pada Shadow dan melangkah pelan mendekatinya. Shadow diam saja tak melawan saat tangan ninja itu menyentuh kepalanya. “Lama tak berjumpa, Kage,” katanya pada Shadow.
“Kage? Jadi itu namanya sebelum diberikan padaku?” tanyaku terkejut. Shadow memang pemberian ketua ninja desa Abu, yang kemudian aku beri nama Shadow yang artinya bayangan. Aku tak menyangka nama awalnya adalah Kage yang artinya juga bayangan.
“Sepertinya kau merawat Kage dengan baik, ayahku tak salah memberikannya padamu,” katanya kemudian.
“Ayah? Maksudmu kau adalah putri dari Jiken?” tanyaku tak percaya. Aku tak percaya Jiken yang berwajah garang itu punya putri yang… ehem… seksi. Mungkin juga dia cantik, sayang wajahnya tertutup cadar. Aku jadi semakin penasaran dengan ninja ini tapi… ini bukan saatnya untuk penasaran, ini saatnya untuk bertanya!
“Ada apa sebenarnya?” tanyaku mengulang pertanyaan.
Pandangan Pin-Eye kemudian bergerak cepat memandangku tajam. “Hai Lunar Servada,” katanya tegas. “Aku Pin-Eye, aku adalah putri dari Bo-Jiken… dan aku tidak percaya kau sudah mengalahkan ayahku!”
“Oh, jadi maksudmu kau berniat membalas dendam, begitu?” tanyaku mencoba mengerti.
Pin-Eye mengangguk. “Ya, aku menantangmu! Aku ingin mengalahkanmu… demi nama baik ninja desa Abu!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...