
“Dan orang berinisial L itu adalah… kamu Lunar Servada!!!” tunjuk Pin-Eye mantap. Air mata jatuh berlinang di pipinya. “Itulah kenapa aku berlatih keras setiap hari agar bisa mengalahkanmu, sebagai pembalasan kekalahan ayahku… kekalahan Kage!”
“Tapi…” Pin-Eye terus bercerita sambil terisak. “Tapi kenapa Shedinja melindungi Kage? Kenapa dia harus memiliki ikatan itu?”
Aku terdiam. Kini aku mengerti, kini aku bisa merasakan kesedihan Pin-Eye. “Maafkan aku Pin-Eye,” kataku pelan. “Aku tak tahu bila kau sangat menyayangi Kage… atau Shadow. Bila aku tahu hal ini, aku pasti menolak saat ayahmu memberikannya padaku. Bila kau menginginkannya kembali, aku akan memberikannya kepadamu. Dengan demikian, Kage akan selalu bersamamu…”
“Tidak Lunar,” sahut Pin-Eye menyeka air matanya. “Biarlah Kage berada dalam pelatihanmu. Akulah yang bodoh hingga tak menyadari bahwa Shedinja yang selama ini bersamaku adalah juga bagian dari Kage. Dia selalu bersamaku, tetapi aku tak bisa merasakan keberadaan Kage. Ini semua salahku… ini semua salahku karena terlalu memikirkan Kage dalam bentuk Ninjask hingga tak menyadari bahwa selama ini… Kage telah melindungiku dalam wujud Shedinja…
“Kupikir…” lanjut Pin-Eye mulai tenang, “… tepatlah bila ayahku memberikan Kage kepadamu. Kau adalah trainer yang hebat, aku merasakannya saat bertarung tadi denganmu. Kau pantas melatih Kage, atau Shadow…” Pin-Eye berdiri seraya menatap Shedinja dan Ninjask. “Aku sudah memiliki Shedinja yang merupakan bagian dari Kage, yang sebenarnya sangatlah melindungiku… sangat perhatian padaku… sangat peduli padaku, walaupun aku sering melupakannya. Maafkan aku Shedinja.” Pin-Eye kembali menunduk dan kali ini dia memeluk Pokemon cokelat miliknya itu. Dia lalu berdiri membopong Shedinja dan berbalik membelakangiku. “Hari ini pertarungan selesai, kuharap kita bisa bertarung lagi di kesempatan berikutnya.”
Pin-Eye melangkah pergi diikuti Mothim di belakangnya. Orang-orang yang berkerumun bergerak memberikan jalan bagi Pin-Eye. Aku dan Shadow memperhatikan kepergiannya dengan sedih. Shadow kemudian menoleh ke arahku, menatap mataku dengan sorot mata yang tak biasa. Aku mencoba memahami bahasa tubuhnya, sampai kemudian aku yakin dengan apa yang ingin dikatakannya.
“Kau mau pergi bersama dia bukan?” tanyaku memastikan. Shadow mengangguk. Aku menghela nafas, seperti yang sudah kuduga. “Baiklah, kau boleh pergi.” Seketika Shadow melayang pelan menyusul Pin-Eye. Pokemon itu menubruk punggung Pin-Eye pelan, membuat Pin-Eye terkejut seketika.
“Ka… Kage…” katanya tanpa berbalik. Pelan dia berbalik, melihat Shadow di depannya, dan menatap jauh padaku. “Lunar…”
“Bawa pulang Kage milikmu, Pin-Eye,” sahutku pelan. “Biarkan dia menyatu bersama saudaranya, bersama bagian dari dirinya… Shedinja. Kini kalian bisa bersama kembali…”
“Tapi Lunar, diakan…”
“Dia memang hadiah dari ayahmu…” aku memotong cepat, “…tapi aku tak ingin membuat kalian menderita. Shadow pasti ingat saat-saat bersamamu, dia pasti sangat merindukanmu selama ini, itulah kenapa dia terkadang sulit untuk diberi perintah. Dengan kondisi seperti ini, mana mungkin aku tetap mempertahankan Shadow sebagai Pokemonku, terlebih setelah pertemuan denganmu hari ini.” Aku menarik nafas panjang, mencoba tegar dan melanjutkan, “Sama seperti dirimu, aku juga pernah merasakan hari-hari menyenangkan bersama Shadow, jadi aku mengerti bagaimana perasaanmu. Trainer yang baik adalah trainer yang tidak egois, yang tidak mementingkan keinginannya saja tanpa melihat keinginan dari Pokemon yang dilatihnya.
“Aku akan merasa sangat bersalah sekali,” lanjutku, “Merasa bersalah sekali bila memisahkan dua sahabat, seperti kalian ini. Cukuplah petualanganku bersama Shadow, aku sudah cukup senang. Berikutnya kukembalikan Shadow padamu, pada orang yang lebih baik dan lebih tepat untuk melatihnya, untuk merawatnya agar menjadi yang terbaik. Karena bagaimanapun… ikatan antara Pokemon dan trainernya adalah yang terpenting.”
“Terima kasih Lunar, terima kasih banyak,” kata Pin-Eye pelan. Dia lalu membelai kepala Shadow dan berkata, “Kita berkumpul kembali Kage… setelah sekian lama akhirnya kita bisa bertemu kembali. Aku benar-benar merindukanmu… “ Pin-Eye menciumi Shadow dengan penuh sayang. “Aku berjanji… akan merawatmu dan juga Shedinja dengan baik… dan kita akan melalui hari-hari indah bersama…” Pin-Eye melihat ke arahku, menoleh kembali ke Shadow dan berkata, “Ucapkan terima kasih pada tuanmu…”

“Aku pasti akan merindukanmu… jaga dirimu baik-baik dan lindungi Pin-Eye dengan segenap tenaga… dia pelatihmu sekarang… Sampai jumpa lagi… Selamat tinggal Pokemon Ninjaku…”
Shadow terbang melayang pelan meninggalkanku menuju Pin-Eye. Pin-Eye menganggukkan kepalanya dan berkata, “Terima kasih Lunar… aku takkan pernah melupakanmu…. Sampai jumpa lagi…” Itulah kata-kata terakhir dari putri Jiken karena sedetik kemudian dia menjentikkan jarinya, memunculkan kepulan asap dan hilang begitu saja…. Bersama dengan Shadow…
Akhirnya aku berpisah dengan Shadow, Ninjask yang menjadi andalanku. Ironisnya, hal ini terjadi di hari ulang tahunku yang kedua puluh. Tapi tak apa, aku sudah ikhlas melepasnya, bagaimanapun Shadow, maksudku Kage… lebih tepat bila bersama dengan Pin-Eye. Selamat jalan Shadow… sampai jumpa lagi…
BAB XL Selamat Tinggal Shadow
SELESAI
SELESAI
Keterangan Alih Bahasa:
-Poros Udara: Aerial Ace
-Sayatan Angin: Air Slash
-Syal Pilihan: Choice Scarf
-Peningkatan Kecepatan: Speed Boost
-Tarian Gemetar: Quiver Dance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...