
Aku membaca majalah Overseas milik kakakku, pada kolom lowongan kerja. Dari semua lowongan yang ada disitu tidak ada satupun yang menarik perhatianku. Well, sebenarnya bukannya tidak menarik perhatianku, namun aku tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Huh, mencari pekerjaan di masa sekarang memang sangat sulit, kupikir aku lebih baik berwiraswasta saja seperti kakakku atau kembali bekerja bersama Noah.
“Jadi kamu belum menemukan pekerjaan?” tanya kakakku. Aku mengangguk.
“Semua lowongan memberikan persyaratan yang sulit kupenuhi, tidak ada yang sesuai,” kataku tak bersemangat.
“Lalu apa yang akan kau lakukan? Melakukan petualangan lagi?”
“Entahlah,” jawabku mengangkat kedua bahuku. “Mungkin aku akan berlibur dan menenangkan diri dulu saat ini, sambil memikirkan langkah berikutnya.”
“Begitu ya, baiklah kalau begitu,” sahut kak Lydia. “Banyak hal telah terjadi dan kupikir kamu memang membutuhkan sebuah liburan. Sudah tahu mau pergi kemana?”
Aku mengangguk dan menunjukkan halaman belakang majalah Overseas. “Aku akan pergi ke kota Pasifidlog, kota yang berdiri di atas balok-balok kayu, di tengah-tengah lautan, di selatan Hoenn.”
*
Keesokan harinya aku telah berkemas bersiap untuk pergi ke Pasifidlog. Aku membawa ranselku dan tentu saja Pokemon-Pokemonku yang kini berjumlah empat ekor setelah aku memberikan Lanturn pada kak Lydia dan mengembalikan Shadow, Ninjask itu kepada Pin-Eye. Aku pasti akan merindukan Shadow, kuharap dia bahagia bersama Pin-Eye.
“Kau sudah siap Dian? Kita akan pergi berlibur,” kataku pada Guardian, Sandslash milikku yang sengaja aku keluarkan dari dalam PokeBall. Dian mengangguk seperti mengerti kami akan berlibur. Aku kemudian menemui kak Lydia di ruang tamu, pamit untuk pergi.
“Kamu pergi sekarang?” tanyanya melihatku sudah memakai tas ransel dan pakaian petualanganku lengkap dengan sabuk Servada.
“Yup, lebih cepat lebih baik,” jawabku bersemangat. “Aku ingin refreshing untuk menyegarkan kembali pikiranku, terutama setelah dikalahkan oleh Erou di final liga.”
“Berapa lama kamu akan berlibur?”
“Mungkin satu bulan, setelah itu aku akan bekerja di tempat Noah sambil mencari pekerjaan yang lebih baik mungkin...”
“Kalau begitu hati-hatilah dan ambillah PokeBall ini,” kata kak Lydia mengulurkan sebuah PokeBall kepadaku.
“PokeBall?” tanyaku tak mengerti namun kuterima saja PokeBall itu.
“Ini seperti tiga tahun yang lalu saat kamu memulai perjalananmu sebagai trainer Pokemon,” jawabnya. “Saat itu kupinjamkan Wooper padamu untuk mendapatkan Pokemon pertamamu.”
“Jadi PokeBall ini berisi Wooper?” tanyaku menebak.
Kak Lydia mengangguk. “Ya, tapi kali ini aku tidak meminjamkannya, kali ini aku memberikannya padamu.”
“Memberikannya padaku? Maksud Kakak...”
“Ini hadiah ulang tahun dari Kakak, selamat ulang tahun Lunar...” potong kakakku sambil tersenyum. “Kupikir kamu akan senang menerima Wooper ini, dan memang Wooper sangat akrab denganmu. Kupikir Wooper ingin melakukan perjalanan bersamamu.”
“Terima kasih banyak Kak! Aku senang sekali!” jawabku senang. Memang itulah kenyataannya, aku sering sekali bermain dengan Wooper milik kak Lydia saat aku masih kecil dulu, dan aku tak menyangka bila kak Lydia akhirnya memberikannya padaku. Aku lalu mengeluarkan Wooper dari dalam PokeBall dan Pokemon itu langsung melompat ke bahuku girang. Kubuka PokeDex-ku untuk melihat datanya.

Wooper biasanya hidup di air, tapi sesekali dia pergi ke daratan untuk mencari makanan. Di daratan, mereka menyelubungi tubuh mereka dengan selaput beracun yang lengket.
“Kamu lihat sendiri kan? Mangrove senang bersamamu,” kata kak Lydia melihat tingkah Wooper.
“Mangrove? Jadi namanya Mangrove?” tanyaku. Kak Lydia mengangguk. Aku menoleh pada Wooper yang berdiri di bahu kananku dan berkata, “Baiklah Mangrove, mari kita berlibur ke Pasifidlog!”
“WOOP!”
*
Aku menumpang kapal dari pelabuhan Slateport untuk pergi ke kota Pasifidlog. Kapal yang kutumpangi adalah kapal tujuan kota Lilycove yang berlayar melewati kota Pasifidlog. Sayangnya kota Pasifidlog belum memiliki dermaga sehingga aku terpaksa turun di laut di dekat Pasifidlog dan kemudian berselancar dengan menggunakan Polar, Walrein milikku untuk mencapai kota itu. Setelah berselancar beberapa menit, kami pun tiba di kota Pasifidlog, sebuah kota unik yang berdiri di atas susunan balok-balok kayudan kumpulan rakit, mengambang di atas samudera Hoenn. Berdasar yang aku baca di majalah Overseas, kota ini mengambang di atas koloni Corsola, Pokemon batu karang.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...