Episode 297: Pertarungan Ganda di Punggung Wailord“Erou menggunakan Accelgor dan Ambipom miliknya, sementara Lunar menggunakan Sandslash dan Cradily!” seru Melona berkomentar. “Sekali lagi, pertarungan ini dipersembahkan oleh penginapan Bluesea. Berkunjung ke Pasifidlog belum pas kalau tidak mencicipi makanan enak di penginapan Bluesea!”
“Huu...” cibir penonton mendengar promosi Melona, membuat wajah Melona langsung berubah cemberut.
“Dasar penonton tak tahu terima kasih,” gerutunya kesal. “Wailord, air mancur!”
Mendadak air meluncur deras dari lubang di kepala Wailord dan langsung menghujani para penonton. Untung aku berdiri agak jauh dari lubang itu, karena kalau tidak aku pasti langsung terlempar.
“Waaa... Hujan!!!” teriak para penonton terdengar panik menghindari gumpalan-gumpalan air besar yang berjatuhan dari atas.“Itulah balasannya kalau berani mengabaikan Melona Bluesea,” Melona terkekeh senang. “Jadi, siapa yang mempersembahkan pertarungan ini?” tanyanya pada penonton dengan tatapan dan senyum mengerikan.
“Melona Bluesea... penginapan Bluesea...” jawab penonton serempak ketakutan.
“Bagus! Sekarang kita kembali ke pertarungan!” kata Melona tanpa merasa bersalah sedikit pun. “Erou dan Lunar, kapan kalian akan memulai bertarung? Apa kalian pikir promosiku ini tanpa biaya?”
“I.. iya nona Melona,” aku yang sedari tadi terbengong melihat ulah Melona langsung menjawab tergagap.
“Apapun untukmu, nona Melona...” jawab Erou halus.
Dasar penjilat! Batinku kesal. Lihat saja, pertarungan ini adalah milikku!
“Guardian, tarian pedang! Treasure, mengutuk!” perintahku cepat.
“Ho... jadi kamu pakai jurus status di awal pertarungan? Menarik sekali,” komentar Erou. “Ckckck... inilah yang aku lakukan... Techno Fake Out! Sahidi taruhan terakhir!”
Di luar dugaan Techno, Ambipom milik Erou bergerak lebih cepat dari Guardian dan langsung menepuk Sandslash kesayanganku itu dengan ‘tangan’ yang ada diujung ekornya. Dian terpeleset jatuh dan tak bisa melakukan tarian pedang. Sementara itu Sahidi, Accelgor Erou menerjang cepat ke arah Treasure dengan sekuat tenaga, membuat Cradily milikku terpental jauh. Sahidi juga ikut terpental jauh.
“Fake Out... Final Gambit...” gumamku tak percaya dengan yang kulihat.“Ya,” sahut Erou. “Fake Out adalah serangan prioritas, selalu menyerang terlebih dahulu dan akan selalu membuat lawannya terpeleset sehingga tidak bisa melakukan serangan. Sayangnya serangan ini hanya efektif pada giliran pertama, dan aku tentu saja aku tidak mau menyia-nyiakannya.”
“Itu yang kau lakukan pada Ninjask milikku di final liga... jadi begitu...” kataku teringat final liga saat Shadow berhadapan dengan Techno. “Dan taruhan terakhir atau Final Gambit itu...” perkataanku terputus saat kulihat Treasure pingsan tak bergerak. Tak hanya Treasure, Sahidi juga tidak bergerak. “Ju... Jurus apa itu?”
Erou mendengus. “Jurus yang sama yang kulakukan saat berhadapan dengan Ninjask milikmu di liga, sayangnya saat itu health point Sahidi tinggal sedikit sehingga efeknya tidak bisa langsung menjatuhkan Ninjask. Tapi kali ini beda, health point Sahidi terisi penuh maka efeknya akan menjadi besar. Final Gambit adalah serangan pengorbanan dengan mengorbankan diri sendiri, artinya Sahidi juga akan pingsan saat melakukannya.”
“Kurang ajar!” umpatku kesal. “Lagi-lagi kau tak membiarkan Cradily milikku menunjukkan aksinya!”
“Seperti yang kukatakan waktu itu, aku tak mau mengambil resiko dari Cradilymu yang berbahaya,” jawab Erou. “Mungkin Cradilymu itu pantas bila dijuluki Reaper karena kemampuan pertahanannya yang luar biasa setelah melakukan mengutuk. Karena itu, sebelum terlambat sebisa mungkin aku harus menghentikannya dengan cepat!”
Aku terdiam. Seorang juara yang tangguh seperti Erou takut pada kekuatan Treasure? Apakah pertahanannya begitu menakutkan sehingga Erou terpaksa mengorbankan Pokemonnya hanya untuk menjatuhkan Cradily milikku itu? Memang sih Treasure telah banyak membantuku di liga Ever Grande hingga aku bisa mencapai partai final, tapi aku tak menyangka kalau strategi mengutuk adalah salah satu strategi yang ditakuti bahkan oleh juara sekalipun! Pokemon fosil benar-benar luar biasa...
“Baiklah, kuhormati strategimu,” kataku mencoba menerima keputusan Erou. Kukembalikan Treasure ke dalam PokeBall dan aku kembali menatap ke depan, dimana tersisa Guardian dan Techno saja di arena. “Kalau seperti ini rasanya percuma saja bertarung dalam pertarungan ganda.”
“Iya, akhirnya juga mempertemukan Pokemon andalan kita...” sahut Erou sinis.
“By the way, kenapa aku tidak mendengar sedikit pun suara penonton ya?” tanyaku heran.
“Iya, sedari tadi kok tidak ada sorakan atau teriakan yang mendukung kita?” Erou membenarkan. Kami berdua kemudian menoleh ke arah penonton dan... hei, mereka tidak ada disana... para penonton pergi, hilang begitu saja!
“Kalian mencari penonton?” Melona tiba-tiba muncul di tengah-tengah kami berdua, membuat kami sempat tersentak kaget. Melona membuang nafas panjang dan berkata, “Mereka tak sabar menunggu kalian selesai bicara, sampai-sampai mereka kelaparan dan akhirnya makan di dalam penginapan...”
GUBRAK!!!
“La... lalu bagaimana pertarungannya?” tanyaku langsung hilang semangat.
“Salah sendiri... bukannya bertarung, kalian malah asyik ngobrol tentang gambit atau apalah itu... jadi daripada penonton capek menunggu, kusuruh saja mereka makan di dalam... Hahaha...” jawab Melona diakhiri tawa licik.
What? Wanita macam apa dia ini? Dasar Melona Bluesea...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...