Episode 299: Kemenangan Atas Sang JuaraGetaran keras berangsur-angsur mereda, gejolak air mulai berhenti dan orang-orang tampak mulai menguasai keadaannya masing-masing. Entah kenapa aku tidak bisa mendengar suara di sekitarku, padahal melihat gerakan dari orang-orang harusnya saat ini aku mendengar suara yang ramai. Kulihat tampak Melona tengah berdiri di antara kerumunan penonton berusaha menenangkan mereka dengan teriakan-teriakannya, tapi suaranya sama sekali tak terdengar. Tiba-tiba aku merasa menjadi tuli.
Aku menoleh dan mendapati Erou tidak ada di tempatnya berdiri tadi. Tapi bukan itu yang membuatku heran, yang membuatku heran adalah... punggung Wailord berubah warna menjadi putih! Kini aku berdiri di atas perut Wailord!
Tidak... ini tidak mungkin... pasti ada yang salah. Aku lalu bergerak ke sekitar dan menyadari kenyataan bahwa... posisi tubuh Wailord telah terbalik, getaran tadi telah membalik tubuh Wailord!
“Ba... bagaimana mungkin?” tuturku tak percaya. Mendadak suara-suara di sekitarku terdengar jelas, suara ramai dari arah penonton. Aku benar-benar heran dengan yang terjadi saat ini, maksudku getaran tadi telah membalik tubuh Wailord tapi aku tidak terjatuh ke laut? Ini tidak masuk akal!
“Kau... kau hebat Lunar...” kudengar suara tertatih Erou dan kulihat dia tampak susah payah memanjat tubuh Wailord dengan tubuhnya yang basah kuyup. Rupanya Erou tenggelam jatuh ke laut!
“Apa... apa yang terjadi Erou?” tanyaku tercengang.
“Kau masih juga bertanya? Kau yang melakukan semua ini... menyuruh Sandslash melakukan gempa bumi dan mengacaukan segalanya, kau bahkan membuat Wailord terbalik,” jawab Erou berhasil naik ke atas Wailord.
Gempa bumi? Menyuruh Sandslash melakukan gempa bumi? Tapi Guardian kan belum mempelajari jurus terkuat itu? Bagaimana bisa?
“Hebatnya, kau masih berdiri di situ, padahal Sandslashmu saja jatuh ke laut,” sambung Erou. “Kau ini manusia apa bukan sih? Kakimu kan pincang...”
Guardian terjatuh? Aku langsung bergerak ke tepi Wailord dan mendapati Guardian pingsan mengambang di atas air laut. Ini... ini benar-benar aneh!
“Aku mengaku kalah, Lunar Servada,” kata Erou sambil berjalan menghampiriku. Dia lalu mengulurkan tangannya hendak menyalamiku. Ragu-ragu kuterima dan kujabat tangannya. “Good game Lunar Servada... Good game...”
*
Setelah pertarungan usai, Melona mengadakan acara makan besar di penginapan. Acara itu dihadiri oleh hampir semua warga kota Pasifidlog yang mengucapkan terima kasih kepada aku, Melona, dan juga Erou yang telah meramaikan kembali kunjungan wisatawan ke kota mereka.
“Terima kasih banyak nak Melona, nak Lunar, dan nak Erou,” kata mayor kota Pasifidlog. “Kalian telah membantu meramaikan kembali kota ini, kami sangat berterima kasih karenanya.”“Sudah jadi kewajiban kami untuk membawa nama baik kota ini, bukan begitu kan Lunar?” kata Melona sambil melirik ke arahku.
“Ah, ya... begitulah,” sahutku terkejut dan tersadar dari lamunanku. Peristiwa aneh dalam pertarungan melawan Erou tadi benar-benar membuatku penasaran. Ada hal aneh, tapi aku tak tahu apa itu...
“Melona dan Lunar, kalian ini pasangan yang serasi sekali, kenapa tidak menikah saja? Bukankah kalian ini sepasang kekasih?” tanya mayor melihat padaku dan Melona. Langsung saja wajah kami berdua berubah merah padam.
“Err... itu...”
“Sepertinya tidak perlu terburu-buru,” potong Melona menggayut lenganku. “Kami berdua masih memiliki banyak impian yang ingin dicapai terlebih dahulu, bukankah begitu Lunar?” Melona melirik ke arahku.
“Ya... ya... begitulah,” jawabku seadanya. Sandiwara ini membuatku semakin serba salah saja.
“Nak Erou, kau pasti setuju dengan kami bahwa mereka berdua pasangan yang serasi,” kata mayor pada Erou yang tengah meneguk minuman di mugnya.
“Umm.” Erou meletakkan mugnya dan berkata, “Ya, saya setuju sekali, mereka adalah pasangan yang serasi dan cinta mereka sejati. Walaupun saya terus menerus menggoda nona Melona, namun tetap saja dia memilih si Pincang itu. Menyebalkan sekali.”
Mendengar komentar Erou, semua orang yang hadir dalam acara itu pun langsung tertawa terbahak-bahak, tak terkecuali Melona. Kulihat wajahnya tampak berseri bahagia, membuatnya terlihat semakin cantik saja. Sepertinya aku mulai jatuh hati padanya, kupikir sandiwara ini akan...
“Lunar, Erou... berdirilah sebentar,” panggil Melona kemudian. Aku dan Erou pun bangkit mendekati Melona yang sudah berdiri di depan meja bar panjang. “Aku ingin mengabadikan moment indah ini, tentunya kalian tidak keberatan berfoto bersamaku bukan?”
“Ten... Tentu saja nona Melona,” jawabku cepat dengan pikiran yang masih memikirkan kejadian aneh tadi.
“Apapun untuk nona Melona,” jawab Erou seperti biasanya, sok sopan dan perhatian.
Melona tersenyum. “Kalau begitu pasang pose terbaik kalian dan tersenyumlah, aku ingin hasil yang bagus.”
Aku dan Erou lalu berdiri masing-masing di samping kanan dan kiri Melona, memasang pose kami yang terbaik. “Todd, kau bisa mulai memotret,” kata Melona pada... hei, itu fotografer jalanan yang memotretku di Lilycove dan Slateport!
“Siap ya semua...” kata Todd memberi aba-aba. “Tersenyum ke kamera... satu... dua.... ti...”
“Way-Way-Way!” tiba-tiba Wynaut muncul melompat ke kepala Melona dan...
CeKLIK!

BAB XLIII PERTARUNGAN GANDA PASIFIDLOG
SELESAI
SELESAI
Keterangan alih bahasa:
Kota Pasifidlog – Pasifidlog Town
Gunung Pyre – Mt.Pyre
Pertarungan Ganda – Double Battle
Tarian Pedang – Sayatan
Mengutuk – Curse
Taruhan Terakhir - Final Gambit
Sayatan – Slash
Pukulan Berganda – Double Hit
Kekuatan – Strength
Tendangan Sapuan – Low Sweep
Galian – Dig
Gempa Bumi – Earthquake
Pingsan – Fainted
Walking + Join,..
BalasHapusWalk + Join balik ya..