Episode 323: Evakuasi PasifidlogPerlahan tapi pasti bangunan-bangunan di kota Pasifidlog mulai tenggelam. Beberapa di antaranya langsung tenggelam begitu saja, sementara yang lainnya sudah terendam hingga hampir di bagian atap.
Sementara itu Melona melakukan evakuasi warga dengan cepat. Dia membantu warga Pasifidlog masuk ke dalam mulut Wailord. Melona tampak sangat cemas dan terburu-buru. Baru kali ini aku melihatnya secemas ini, wajar saja mengingat kota tempat tinggalnya sedang dalam bencana saat ini. Dalam beberapa menit saja mulut Wailord yang lebar, besar dan luas itu sudah terisi puluhan warga kota beserta barang-barang bawaan mereka yang bisa diselamatkan. Karena mulut telah penuh, beberapa warga tersisa kemudian menumpang di atas punggung Wailord.
“Wynaut, ikutlah dengan Wailord,” kata Melona pada Wynaut di bahunya. Dia lalu memberikan Pokemon biru bertelinga panjang itu pada Mayor kota. “Dengan muatan sebanyak ini, Wailord hanya bisa membawa kalian ke pulau terdekat dari kota ini, pulau ilusi. Hanya Wynaut yang bisa menemukan jalan ke pulau itu. Karena itulah Pak Mayor, kuserahkan Wynaut padamu. Bawa warga kota ke pulau ilusi sementara memikirkan langkah selanjutnya,” ujar Melona pada Mayor.
Mayor kota mengangguk, namun ekspresi wajahnya kemudian berubah. “Apa maksud Nona Melona? Apa Nona Melona tidak ikut dengan kami?” Tanya Mayor tampak tercengang.
“Aku akan menyusul kalian, saat ini aku dan Lunar akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi sehingga koloni Corsola meninggalkan kita,” jawab Melona tegas. Dia lalu membelai pipi Wailord lembut. “Big Blue, Wailordku tersayang… tolong jaga mereka semua untukku.”
“Hooeeeruooo,” sahut Wailord seolah mengiyakan. Melona tersenyum. Dia melihat sekilas ke arah warga yang melihatnya dengan khawatir.
“Jaga dirimu Melona, kami semua menyayangimu,” kata Mayor. “Segera temui kami, kami tak ingin hal buruk terjadi padamu.”
Melona tersenyum. “Aku adalah bagian dari keluarga Bluesea, bagian dari kalian juga. Sudah menjadi kewajibanku untuk melakukan ini. Sekarang kalian semua pergilah. Kupastikan aku akan kembali. Wailord, pergilah...”
Wailord perlahan menutup mulutnya, hingga akhirnya barisan warga Pasifidlog tak terlihat lagi. Pokemon itu berbalik dan berenang pelan meninggalkan kota Pasifidlog yang mulai tenggelam. Melona melihat kepergian Wailord dengan berkaca-kaca. Setetes air mata terjatuh di pipinya.
“Mereka itu warga Pasifidlog, aku tak menyangka mereka pergi meninggalkan kota yang telah mereka bangun dan tinggali ini,” katanya sedih. Dia lalu menoleh ke arah penginapan Bluesea, membuatku ikut menoleh pula memandang bangunan itu. Air laut kini telah merendam bangunan penginapan tinggi itu hingga lantai bawah penginapan, ruang makan kami benar-benar tenggelam. “Penginapanku… kotaku… semuanya…” Melona bergerak pelan berjalan di dalam genangan air yang sudah mencapai pinggangnya. Dia tampak tak percaya dengan yang dilihatnya saat ini. “Kenapa…”
BLAARRRR!
Tiba-tiba sesuatu yang besar muncul dari dalam air, menimbulkan gelombang yang bergerak menyapu kami berdua.
“Ap-Apa itu?” Melona terkejut. Sesosok Pokemon berkepala biru besar dengan bulatan merah simetris di bagian kepalanya, dan tentakel-tentakel panjang besar. Itu…
“Tentacruel!” jawabku. Langsung kubuka PokeDexku untuk melihat datanya.
Tentacruel, Pokemon ubur-ubur. Bertipe ganda air dan racun. Pokemon ini tinggal di formasi bebatuan kompleks di dasar laut dan menjebak mangsanya dengan menggunakan 80 tentakel yang dimilikinya. Bola merah di kepalanya akan menyala terang apabila dia merasa terganggu.
“Pokemon tipe racun,” ujarku mengulangi data PokeDex. “Tak salah lagi, Tentacruel yang menyebabkan lautan tercemar dan teracuni.”
“Aku tak pernah melihat Tentacruel sebesar ini,” komentar Melona. Tentacruel normal memiliki tinggi seperti orang dewasa, tapi yang ini lebih tinggi dan besar! Ini Tentacruel raksasa!”
Melona benar, ukuran Tentacruel ini memang lain dari Tentacruel normal. Data PokeDex menyebutkan bahwa tingginya 1,6 meter, sedangkan yang ada di depan kami tingginya lima kali dari itu. Badannya juga sangat besar.
“Well-well… lama tak berjumpa, mantan kekasihku… Melona Bluesea!” terdengar sebuah suara keras dari atas kepala Tentacruel. Aku dan Melona langsung melihat ke atas kepala Tentacruel. Disana berdiri seorang lelaki yang sepertinya kukenal. Tunggu dulu, dia itu…
“Aaron! Apa yang kau lakukan?” geram Melona menyadari siapa yang berdiri di kepala Tentacruel itu. Lelaki itu adalah Aaron, mantan kekasih Melona saat bergabung dengan Tim Aqua.
“Apa yang aku lakukan? Kau mau tahu apa yang aku lakukan?” Aaron balik bertanya. Dia menyeringai dan berkata, “Aku melakukan balas dendam… atas perlakuanmu padaku waktu itu!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...