SERVADA CHRONICLES: BATTLE SEASON
BAB XLVIII: PILAR LANGIT

Aku dan Melona memandangi sepasang pintu besar di depan kami. Pintu menara misterius itu berkilauan diterpa sinar mentari. Tampak sebuah celah kecil di tengahnya, menandakan bahwa pintu itu terbuka kecil, tidak dikunci.
“Apa kita harus memasukinya?” tanyaku ragu.
“Aku sedang sedih sekarang, kau pastilah tahu kenapa,” jawab Melona pelan. “Tapi aku tak ingin bersedih dengan semua yang terjadi. Biasanya aku bersama Big Blue, Wailord milikku melakukan penjelajahan lautan untuk menghibur diriku sendiri. Anggap saja ini penjelajahan yang lain, lagipula tidak semua orang bisa menemukan menara pilar langit.”
“Apa kau yakin benar kalau ini adalah pilar langit?” tanyaku lagi.
“Satu-satunya cara untuk mengetahuinya secara pasti adalah dengan masuk ke dalamnya…”
Perlahan Melona mendorong pintu besar menara itu. Tanpa merasa takut, dia masuk ke dalamnya begitu saja. Aku tak punya pilihan lain kecuali mengikutinya masuk ke dalam menara. Bila ini bisa melenyapkan kesedihan Melona, kenapa tidak?
Aku dan Melona sudah berada di dalam menara. Lantai menara itu sangat indah, terbuat dari marmer biru gelap yang berkilau bila terkena cahaya. Kupikir menara ini dibuat oleh orang-orang di masa lalu untuk suatu tujuan. Meskipun begitu aku heran menara ini tak terlihat mengalami lapuk atau usang dimakan waktu. Mungkin hal itu dikarenakan menara ini selalu tertutup rapat dan belum terjamah manusia sehingga terlindungi dengan sendirinya. Tentu saja aku masih penasaran dengan tujuan pembuatan menara ini.

“Aku tidak tahu, tidak banyak cerita yang kudengar tentang menara ini,” jawab Melona. “Yang pasti menara ini telah ada sejak zaman dulu bersamaan dengan terciptanya kota Pasifidlog. Para pendahulu dan pendiri Pasifidlog dikisahkan melihat keberadaan menara ini saat pertama kali datang ke perairan yang kemudian menjadi kota Pasifidlog. Menara ini disebut-sebut sebagai menara tertinggi di provinsi Hoenn.”
Pilar langit… menara yang aneh, membuatku menjadi semakin penasaran saja. Ruangan awal menara ini begitu luas dan kosong. Hanya bebatuan kwarsa biru ungu sebesar Sandshrew yang ada di dalam ruangan ini. Di sudut ruangan terdapat sebuah lorong dengan deretan tangga menuju ke atas.
“Kau yakin akan menaikinya?” tanyaku saat Melona melangkah begitu saja menuju lorong hendak menaiki tangga.
“Melihat lantai marmer ini membuatku yakin kalau ini adalah menara pilar langit. Kau tahu Lunar, ada tiga tempat di Hoenn ini yang membuatku penasaran dan ingin menjelajahinya,” jawab Melona. “Tiga tempat itu adalah pulau ilusi, menara ilusi, dan pilar langit,” sambungnya. “Aku sudah pernah pergi ke pulau ilusi dan sekarang aku berada di pilar langit, tentu saja aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mencari tahu lebih banyak. Setelah ini kuharap bisa menemukan menara ilusi di gurun pasir.”
“Menara ilusi?”
Melona mengangguk. “Ya, menara misterius yang sering dikatakan oleh para peneliti terlihat di gurun pasir.”
“Di rute 111?” tanyaku memastikan. Melona mengangguk. “Aku sudah pernah kesana,” lanjutku.
“Benarkah?” sahut Melona terkejut.
“Iya, aku tidak sengaja menemukannya saat tersesat di gurun pasir. Aku pun masuk ke dalamnya,” jawabku.
“Ada apa di dalamnya?” Melona tampak ingin tahu.
“Ya menara seperti ini. Cuma lantai, dinding dan langit-langitnya terbuat dari tanah padat,” kataku menjelaskan. “Dan di puncak menara aku menemukan fosil Pokemon yang kemudian dibangkitkan menjadi Lileep.”
“Wah… asyiknya,” kata Melona kagum. “Lunar, aku iri padamu, tidak semua orang bisa melihat menara itu.”
“Dan tidak semua orang bisa melihat pulau ilusi bukan?” balasku teringat kisah Melona tentang penemuan pulau ilusi olehnya. “Kita impas, kau pernah ke pulau ilusi sementara aku pernah ke menara ilusi…”
“Dan kita sama-sama menginjak pilar langit saat ini,” sambung Melona. “Kalau begitu ayolah Lunar, kita sama-sama petualang bukan? Mari kita jelajahi menara ini dan menemukan rahasianya.”
Melona benar, hal itu pulalah yang membuatku memberanikan diri memasuki menara ilusi waktu itu, bertemu Steven dan mendapatkan fosil akar. Baiklah, kali ini akan kutemukan rahasia menara berlantai marmer ini… pilar langit!
*gambar diambil dari FantasyStock
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...