SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 01 Juli 2012

L's Diary: Eps.392 - Tropius Tidak Menurut

PhotobucketEpisode 392. Tropius Tidak Menurut



Vibrava, Pokemon getaran. Bertipe ganda tanah dan naga.
Pokemon ini mengeluarkan gelombang ultrasonic dengan menggosokkanya sayap-sayapnya secara bersamaan. Dikarenakan sayap-sayap Vibrava sedang dalam proses pertumbuhan, Pokemon ini hanya dapat terbang dalam jarak yang dekat saja.


Pokemon getaran dengan sayap yang masih dalam masa pertumbuhan, itulah data yang tertulis dalam PokeDexku saat aku melihat Pokemon berbentuk serangga bersayap belah ketupat hijau yang dikeluarkan Guy. Pokemon ini juga memiliki tipe naga, pastinya aku harus berhati-hati.
“Solar, daun-daun ajaib!” perintahku memulai pertarungan.
“Vibrava, nafas naga!” perintah Guy menyahut.
Solar, Tropiusku itu melakukan inisiatif terlebih dahulu. Pokemon keduaku itu meluncur terbang membumbung tinggi ke atas, membuat serangan nafas naga Vibrava menjadi meleset. Eh, tunggu dulu… bukankah tadi aku menyuruh Solar untuk mengeluarkan daun-daun ajaib? Tapi kenapa dia…
Pada giliran berikutnya Solar menerjang cepat menghantam Vibrava, membuat Pokemon pertama Guy itu jatuh terjengkang. Meski begitu Vibrava mampu kembali melayang dan mengeluarkan serangan nafas naga untuk kali kedua, yang kali ini berhasil mengenai Solar. Solar sempat mengerang kesakitan karena serangan itu, akan tetapi dia kembali terbang membumbung tinggi ke atas, membuatku terkejut. Pada giliran berikutnya Solar kembali menerjang Vibrava yang kembali menghempaskan Pokemon itu ke lantai. Segera setelah itu dia langsung kembali terbang membumbung tinggi ke atas.
“Hei Solar! Aku belum memberikan perintah!” teriakku pada Solar. Solar yang tengah melayang di udara lalu melihat ke arahku. Meskipun Solar melayang tinggi dari tempatku berdiri, tapi aku bisa merasakan sorot matanya yang entah kenapa terasa tidak bersahabat. Dan lagi, warna matanya…
“TRRROOOPP!!!”
Tiba-tiba saja Solar berbalik ke arahku dan menembakkan dedaunan warna-warni ke arahku. “Eh?” Aku yang sama sekali tidak mengira hal itu akan terjadi tidak bisa menghindar dan hujaman daun-daun tajam itu langsung mengenai tubuhku.
“ARGH!” aku mengerang kesakitan seraya bergerak mundur menghindari serangan Pokemonku sendiri. Sementara itu Guy, Flame dan para penonton lainnya tampak terkejut melihat kejadian aneh itu.
Ada apa ini? Kenapa Tropius menyerang pelatihnya sendiri?” tanya Flame terkejut. Para penonton pun tampak bertanya-tanya. Suara ribut langsung terdengar di barisan tribun penonton mengomentari kejadian itu.
“Tropius itu tidak menurut!” seru salah seorang penonton.
“Dia menyerang tuannya sendiri!” sahut yang lain.
“Mengerikan!!!”
Aku mengerang kesakitan, menahan sakit akibat sayatan dedaunan ajaib dari Solar. Kupandangi Tropiusku yang tengah melayang di udara itu dengan tidak percaya. Solar… kembali menyerangku… kali ini di arena pertarungan Pokemon! Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi pada Solar? Kenapa dia masih menyerangku? Kupikir dia sudah tenang setelah kejadian waktu itu, tapi ternyata…
“Vibrava, hentikan Solar!” perintah Guy menyadari kekacauan itu. “Serangan pemingsan!”
 

Vibrava lalu terbang cepat mendekati Solar, lalu menghantamnya dengan keras dari atas. Solar langsung meluncur bebas ke bawah dan terjatuh dengan keras di lantai. Meski begitu Pokemon pertamaku dalam pertarungan ini itu kembali bangkit dengan cepat. Dia tampak mengumpulkan sinar matahari di punggungnya, lalu pada giliran berikutnya menembakkan tembakan sinar surya ke arah Vibrava. Vibrava terpelanting terkena serangan itu. Akan tetapi sama seperti Solar, Vibrava langsung bergerak bangkit dengan cepat, walaupun sepertinya Pokemon dengan sayap yang indah itu terlihat kesakitan.
“Vibrava, nafas naga!” perintah Guy cepat. Aku juga ingin memberikan perintah, tapi lagi-lagi Solar sudah bergerak lebih dulu dengan terbang meluncur terbang ke atas, membuat serangan Vibrava kembali gagal. Sial! Sebenarnya ada apa dengan Pokemonku itu?
“Solar! Kamu harusnya mendengarkanku!” teriakku marah. Habis sudah kesabaranku sebagai pelatih Pokemon. Solar menoleh dan melihat tajam ke arahku. Dia tampak terdiam memerhatikanku dari atas, lalu tiba-tiba menggerakkan tubuhnya cepat meluncur ke arahku! Oh tidak… dia akan menerjangku dengan jurus terbangnya!
“Vibrava, hentikan Tropius! Serangan pemingsan!” perintah Guy menyadari aku berada dalam bahaya akan serangan Pokemonku sendiri. Vibrava tampak berusaha bergerak, namun tiba-tiba gerakannya oleng dan terjatuh ke lantai, pingsan. Tampaknya Pokemon itu kelelahan setelah pertarungannya dengan Solar tadi. “Oh, tidak… ini tidak baik…” kata Guy tercekat. Dia langsung melihat ke arahku dan berteriak keras, “Lunar, menyingkirlah!!!”
Me… menyingkir? Tapi aku ter… oh sial, aku terlalu terkejut untuk menggerakkan tubuhku… sementara Solar telah semakin dekat untuk menghantamku dengan keras!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...