SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Minggu, 01 Juli 2012

L's Diary: Eps.396 - Strategi yang Sama

PhotobucketEpisode 396. Strategi yang Sama

Treas menjejak lalu memunculkan lumpur ungu besar dari sulur-sulur di samping kepalanya. Lumpur itu bergerak bergelombang langsung menghantam Ludicolo. Ludicolo mengerang kesakitan saat terkena gelombang itu. Dia mengibas-ngibaskan kepala dan juga tubuhnya seolah berupaya melenyapkan lumpur yang menempel di tubuhnya. Akan tetapi usaha Pokemon yang berkepala seperti topi sombrero itu tampaknya sia-sia karena lumpur sudah terburu masuk meresap ke dalam tubuhnya.
Super efektif! Lunar membalas menggunakan serangan super efektif!” seru Flame mengomentari serangan lumpur tersebut.
“Gelombang lumpur adalah serangan bertipe racun ampuh pada Pokemon bertipe rumput seperti Ludicolo… aku tidak menyangka Cradily memiliki serangan seperti itu,” kata Guy tenang. Aku heran kenapa dia bisa sebegitu tenang dalam pertarungan seperti ini, tidak seperti lawan-lawanku sebelumnya. Hanya satu dua kali dia tampak serius dan antusias, selebihnya pembawaannya begitu tenang di sepanjang pertarungan. Sikapnya yang seperti itu membuatku merasa dia seperti menyimpan strategi rahasia yang bisa dengan mudah membalik keadaan atau bahkan mengalahkanku begitu saja. Permainan sikapnya benar-benar luar biasa!
“Ludicolo, balas dengan… eh?” perintah Guy terputus saat Ludicolo miliknya tampak meriang. Warna tubuh Pokemon itu berubah menjadi keunguan. Dia keracunan! “Jadi ini maksudmu dengan strategi yang sama?” tanya Guy pelan. Sekali lagi, dia sama sekali tidak terlihat panik ataupun kaget. “Gelombang lumpur memang memiliki peluang meracuni Pokemon… sama dengan air mendidih yang memiliki peluang membakar Pokemon. Strategi yang sama.”
“Ini belum selesai Guy!” teriakku bersemangat. “Aku masih punya satu lagi strategi yang sama denganmu! Treas, Ingrain!”
Dari kaki-kaki kecil Treasure muncul akar-akar panjang serupa sulur tanaman yang langsung menembus menghancurkan lantai. Akar-akar itu tampak mencengkeram tanah dengan begitu kuat, membuat Treas berdiri kokoh disana. Sesuatu tampak bergerak di dalam akar itu, bergerak dari tanah menuju kaki Treasure. Akar-akar itu seolah menghisap sari pati tanah, membuat Cradily milikku terlihat kembali sehat, walaupun tubuhnya terbakar.
“Itu Ingrain, jurus tipe rumput yang membuat Pokemon pemakainya mendapatkan energi tambahan dari dalam tanah pada setiap giliran,” ujar Guy melihat jurus Ingrain dari Treas. “Strategi yang sama… itu serupa dengan…”
“Piring hujan!” ujarku menyela cepat. “Bedanya, lamanya Ingrain tidak terbatas waktu. Selama Pokemon masih bertahan, efek Ingrain akan tetap ada. Bandingkan dengan kemampuan Piring Hujan yang bergantung pada air hujan yang hanya bisa muncul maksimal delapan giliran bila Pokemon yang melakukan tarian hujan membawa serta batu lembab. Inilah yang kunamakan meniru strategimu!”
Guy tersentak kaget mendengar ucapanku. Dia mungkin tidak menyangka aku bisa meniru strateginya dengan menggunakan jurus yang dimiliki oleh Treas. Bersamaan dengan itu, awan mendung yang sedari tadi memunculkan air hujan di dalam arena mendadak hilang perlahan. Hujan pun tidak lagi turun di arena pertarungan.
“Cerdik sekali kau, Lunar,” decak Guy kagum. “Tarian hujan memang hanya memunculkan hujan selama maksimal delapan giliran bagi pembawa batu lembab, ya… Ludicoloku membawa batu lembab. Tapi bukan masalah bagiku apabila hujannya telah selesai karena…. Aku bisa memunculkannya lagi! Ludicolo, tarian hujan!”
Seolah tidak mau kalah, Guy memerintahkan Ludicolo untuk kembali melakukan tarian hujan. Pokemon berkepala mirip topi sombrero itu melakukan gerakan riang seperti yang dilakukannya di awal pertarungan tadi. Awan mendung muncul kembali di atas arena dan hujan tak terperikan terjadi.
 
“Haha… kau lihat Lunar? Setiap kali hujan berhenti, saat itulah aku akan menciptakannya kembali,” kata Guy menunjuk awan mendung dan hujan yang baru saja diciptakan oleh Pokemonnya itu. “Adu strategi denganmu ternyata boleh juga… aku suka ini,” lanjutnya tersenyum. “Sekarang kita lihat strategi mana yang lebih unggul!”
“Baiklah… Treas, kekuatan purbakala!”
“Ludicolo, bola energi!”
“Treas, gelombang lumpur!”
“Ludicolo, angin es!”
Saling serang terus terjadi di antara dua Pokemon itu. Duel yang begitu sengit, dengan kedua Pokemon masih tetap bertahan. Meski telah terkena serangan bertubi-tubi, Hit Point atau energi keduanya kembali terisi karena strategi masing-masing. Ludicolo yang kembali sehat karena kemampuan piring hujannya, sementara Treas kembali sehat karena Ingrain. Meski begitu HP atau Hit Point keduanya kembali berkurang bukan hanya karena terkena serangan satu sama lain, tapi juga karena masing-masing Pokemon terkena status pertarungan yang mengurangi HP secara berkala di setiap giliran. Ludicolo keracunan, Treas terbakar.
“Sungguh pertarungan yang luar biasa… peperangan strategi yang hebat!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...