SELAMAT MEMBACA!!!

Protected by Copyscape plagiarism checker - duplicate content and unique article detection software.

Kini blog ini fokus menayangkan fanfic Pokemon terpopuler di Indonesia, Servada Chronicles karangan L. Maulana atau yang akrab dipanggil Elite Four L.

PERHATIAN!
Sebagian gambar dan materi dalam blog ini diambil dari internet sementara sebagian lagi murni buatan Elite Four L. Elite Four L tidak akan mengklaim materi yang bukan miliknya. Dilarang mengkopi artikel dalam blog ini tanpa izin dari Elite Four L. Terima kasih.

Nama-nama dan karakter Pokemon adalah hak cipta dari Nintendo, GameFreak, Creatures Inc., dan Pokemon Company. Servada Chronicles adalah hak cipta L. Maulana / Elite Four L.

Senin, 16 Juli 2012

L's Diary: Eps.401 - Pukulan Penghisap

PhotobucketEpisode 401. Pukulan Penghisap

“Pu… Pukulan penghisap?” tanyaku heran.
“Ya, serangan yang akan selalu menyerang terlebih dahulu apabila Pokemon lawan juga menggunakan serangan langsung,” jawab Guy. “Aku memanfaatkan keuntungan elemen yang didapatkan oleh Sandslash, karena dengan begitu kau pasti akan memerintahkan Sandslash untuk melakukan serangan langsung. Karena itulah aku memerintahkan Houndoom menggunakan pukulan penghisap, yang kekuatannya bertambah karena tipe elemen yang dimilikinya sama dengan tipe serangan itu!”
A… Apa? Pukulan penghisap? Aku sama sekali tidak menduga hal ini. Pantas saja dia bisa begitu tenang, ternyata dia sudah membaca strategi yang akan aku gunakan. Sial, ini salahku karena telah meremehkannya.
“Selain itu,” kata Guy kemudian. “Kejutan balon tadi tentunya memberikan kesempatan lebih bagiku untuk mendaratkan dua serangan telak namun masih mampu bertahan. Galian tadi tidak akan berimbas apa-apa, sementara sayatan hanya berdaya normal.”
“Penuh perhitungan ya? Aku salut padamu,” decakku kagum. “Tapi aku masih belum menyerah! Aku punya strategi lain!”
“Oh ya? Strategi apa? Meniru strategiku seperti yang kau lakukan di pertarungan sebelumnya?” tantang Guy. “Oh, tidak bisa….” Ejeknya sambil menirukan gaya Sule si Sunda Bule. “Seingatku Sandslash tidak memiliki jurus pukulan penghisap atau jurus prioritas lainnya. Kalaupun dia punya jurus prioritas, itu tidak akan berguna karena pukulan penghisap atau Sucker Punch akan selalu menyerang terlebih dulu.” Guy lalu melihat Guardian dan memicingkan matanya. “Ditambah lagi, seingatku variasi jurus yang bisa dipelajari Sandslash itu sedikit sekali bahkan… tidak ada yang keren.”
Secara tiba-tiba Guardian bangkit berdiri. Dia berdiri dalam satu kali hentakan seperti yang biasa dilakukan oleh para jagoan dalam film-film aksi terkenal. Tampak Guardian menatap Guy dengan marah. Pokemonku itu seolah mengerti apa yang diucapkan oleh Guy barusan, yang mestinya akan menusuk perasaannya. Adaaa aja kayak gitu…
(Komentar Guardian, “WUT?!!! Itu… itu jahat sekali… :’(…. Boss, langsung hantam aja dah!!!)
“Baiklah Dian, tunjukkan bahwa kamu tidak lemah!” seruku begitu melihat Guardian sudah bangkit berdiri. “Serang dengan sayatan!”
“DarDoom, pukulan penghisap!” perintah Guy menyusul perintahku. DarDoom… jadi itu nama lengkap Houndoom milik Guy. Dalam pertemuan pertamaku dengan Guy di Gunung Chimney waktu itu, aku sempat mendengarnya memanggil Houndoom itu dengan panggilan Dar. DarDoom… nama yang aneh…

JLAB!
Houndoom kembali bergerak memukul Guardian dengan cepat menggunakan kedua kaki depannya, namun Guardian mampu bertahan untuk tidak jatuh dan langsung melompat menerjang DarDoom, menyarangkan sayatannya pada Pokemon milik Guy itu. Sayatan berhasil mendarat dengan tepat, walaupun efeknya tidak terlalu menyakitkan, akan tetapi…
PLOP!
Balon merah yang terikat di ekor Houndoom meletus, menjadikan Houndoom dengan nama panggilan DarDoom itu kembali menjejak ke tanah.
“Yes! Inilah saatnya!” teriakku cepat. “Dian, lakukan gali…”
“DarDoom, pukulan penghisap!” perintah Guy seolah tak ingin melewatkan kesempatan yang ada. Tapi aku tersenyum. Kalian mungkin mengira perintahku tadi dipotong oleh Guy, tapi sebenarnya aku memang sengaja tidak melanjutkan ucapanku tersebut karena…
“Dian, tarian pedang!” tiba-tiba aku meralat perintahku dan memberikan perintah lain pada Guardian. Guardian yang tadinya akan menusukkan cakar-cakarnya ke dalam tanah kemudian beralih menari-nari dengan menggerak-gerakkan kedua cakarnya tersebut.
“Eh?” Guy terkejut. Sepertinya dia kaget melihat Dian tidak jadi melakukan galian. “Itu…” Guy melihat pada DarDoom yang terdiam di tempatnya berdiri. Pokemon hitamnya itu tampak tidak melakukan serangan apa-apa.
“Ya Guy, itu karena ternyata Dian tidak jadi melakukan galian,” kataku menyambung ucapan Guy yang terputus. “Aku memang sengaja tidak meneruskan perintahku tadi agar kau berpikir Dian akan menggunakan galian sehingga Houndoom bisa dengan mudahnya kembali menyerang Dian dengan menggunakan pukulan penghisap. Jadi aku langsung meralatnya menjadi tarian pedang setelah kau memerintahkan DarDoom melakukan pukulan penghisap. Karena kenapa…” aku menarik nafas sejenak lalu meneruskan, “…karena tarian pedang adalah jurus peningkat stat serangan, bukan jurus serangan langsung. Pukulan penghisap tidak akan bekerja karena jurus itu! Inilah strategiku!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda sopan, Sandslash pun segan...