Episode
447: Sang Pemenang
“GROAH!”
Secara tiba-tiba Electivire menjerit
begitu keras. Dari raut wajahnya, Pokemon itu terlihat kesakitan. Serangan
hantaman Giga urung dilakukan. Para penonton pun langsung keheranan.
“Di
luar dugaan Electivire batal menyerang. Dia justru menjerit kesakitan. Apa yang
tengah terjadi?” komentar Flame ikut heran.
“Kenapa? Kenapa Vire?” tanya Volta
bingung. Vire terus menjerit. Perlahan kulit tubuhnya yang kuning itu berubaha
membiru. “Apa... Apa yang terjadi?” Volta semakin kalut. Dia lalu menoleh ke
arahku cepat. “Apa yang kamu lakukan Lunar?”
Mendengar pertanyaan itu membuatku
tersenyum. Yes, ternyata memang begitu. Guardian ternyata lebih licik dari yang
kukira. Dia bertindak tanpa aku perintah... dan itu membantuku sekarang!
“Kenapa kamu malah cengengesan seperti
itu? Apa yang sudah kamu lakukan?” tanya Volta lagi.
“Aku tidak melakukan apa-apa Volta,”
jawabku enteng. “Tapi Sandslash-ku, yang kamu panggil Gorden itu.... dialah
yang melakukannya!”
“Apa?”
HUEK!
Kini Electivire mulai muntah-muntah. Dia
memuntahkan cairan lendir berwarna ungu yang menjijikkan. Badannya pun mulai
goyah, seakan Electivire tak sanggup mengendalikannya.
“Lendir menjijikan itu mestinya bisa
menjawab pertanyaanmu Volta,” kataku mulai menjelaskan. “Apa kamu ingat
bagaimana aku bisa mengalahkan Electabuzz-mu dalam pertarungan pertama kita di
Gunung Chimney? Apa kamu ingat?”
“Pertarungan pertama.... di Gunung
Chimney?” Volta tampak bingung. Dia mencoba mengingat-ingat kejadian dua tahun
yang lalu saat kami masih berada di Tim Magma. Tak butuh waktu lama baginya
mengingat pertarungan yang memulai segalanya itu. Dan sebuah kilasan
pertarungan, membuatnya terhenyak.
“Racun.... bagaimana bisa?” tanya Volta
masih bingung. “Waktu itu... Sandslash...”
“Ya, tepat sekali,” potongku tanpa mau
membuang-buang waktu menunggu ucapan Volta selesai. “Waktu itu Sandslash
melumuri cakarnya dengan sengat beracun. Dia mengoleskannya ke tubuh Electabuzz
saat Electabuzz keasyikan menyerang. Hal yang sama kulakukan saat ini.... Well,
sebenarnya ini inisiatif Guardian sih. Aku bahkan tidak menyangka dia
melakukannya untukku,” jelasku panjang.
Volta terperangah. Dia terlihat begitu
terkejut. “Sejak kapan si Gorden ini...”
“Sejak kamu tenggelam dalam
kesombonganmu itu!” potongku. “Guardian, serangan pemungkas... GALIAN!!!”
Tiba-tiba tanah di bawah Electivire
bergetar dan terbuka, memunculkam Guardian yang telah menghunus cakar
berkilatnya dan....
SLASH!
Electivire terlempar jauh dan jatuh
berguling di tanah. Semua mata pun tertuju pada Pokemon bertubuh besar itu,
seakan menantikannya untuk kembali bangkit. Namun harapan itu sudah tidak ada.
Electivire tetap terbaring di tanah, dia pingsan.
--Lunar XXO VS XXX
Badut--
5%
Sandslash
0%
Electivire
“Selesai!
Electivire pingsan dan tak sanggup melanjutkan pertarungan. Pemenang Frontier
Festival sudah dipastikan... Pemenangnya adalah... Lunar Servada dari Kota
Verdanturf!” seru Flame begitu keras.
Seruan Flame ini langsung disambut
sorakan keras yang membahana di seantero Battle Dome. Yang berikutnya sudah
bisa ditebak, teriakan-teriakan yang mengelu-elukan diriku.
“PINCANG! PINCANG! PINCANG!”
“Akhirnya si Pincang jadi juara!” teriak
salah seorang penonton.
“Aku tak menduga hal ini, ini sangat
mengejutkan!” sahut penonton yang lain.
“Hidup Pincang!”
“Kau hebat Kak Lunar! Kau menepati
janjimu!” teriak Lavender terlihat gembira sekali.
“Sudah kuduga si Pincang itu yang akan
menang! Aku sudah mendukungnya sejak awal turnamen!” pekik penonton yang lain,
yang mengenakan penutup kepala bergambar Volta. Huh, bohong kok ketahuan...
Konveti langsung bertebaran di atas
arena, menghujaniku begitu meriah. Flame lantas menoleh ke arahku dengan seulas
senyum manis, senyum manis yang dulu selalu menyapaku di Tim Magma.
“Selamat
Lunar! Kamulah juara Frontier Festival!” tegas Flame. Dia kembali
menyunggingkan senyum manisnya, seakan mengucapkan terima kasih kepadaku. “Beri selamat pada Lunar Servada!”
teriaknya menghadap ke tribun, langsung dibalas sorak-sorai para penonton yang
mengelu-elukan namaku.
Aku tak percaya ini... aku menang!
Akhirnya... akhirnya aku menang! Perasaan ini... perasaan yang sangat
menyenangkan! Akhirnya aku berhasil membuktikan diriku dan menjadi juara... Aku
menjadi juara!
Aku melihat ke arah Volta yang tampak
menundukkan kepalanya. Dia terlihat lesu, sepertinya sangat terpukul akan
kekalahan ini.
“Volta, terimalah hasil ini. Kau telah
bertarung begitu baik. Tapi tampaknya keberuntungan sedang berpihak padaku. Akulah
yang memenangkan turnamen kali ini,” kataku mencoba menghibur.
“Cis, sepertinya kamu senang sekali
Lunar,” katanya dengan nada tak mengenakkan. “Kamu merasa senang karena
berhasil mengalahkanku dan menjadi juara. Tapi kenyataanya, kesenangan yang sesungguhnya
baru akan dimulai,” lanjutnya misterius.
“Eh? Apa maksudmu?” tanyaku tak
mengerti. “Bukankah turnamen ini sudah berakhir?”
Volta menggeleng sembari menyeringai.
“Kamu salah Lunar, kamu sangat salah,” jawabnya singkat. “Ini baru saja
dimulai... Pertarungan kita baru saja dimulai!”
DUARRR!
Sedetik setelah Volta menyelesaikan
perkataannya, sebuah ledakan muncul dengan begitu dahsyatnya di Battle Dome.
Saat itu aku baru menyadari, apa maksud dari seringai mengerikan Volta itu...
BAB LXIV SELESAI
Keterangan
alih bahasa:
- Tanah: ground
- Listrik: electric
- Perisai pelindung: Protect
- Galian: dig
- Hantaman giga: giga impact
- Cakar penghancur: Crush Claw
- Pukulan dinamis: Dynamic Punch
- Pusing: confuse
- Tendangan sapuan: Low Kick
- Gunung Chimney: Mt Chimney
- Keracunan: Poisoned
- Sengat beracun: Poison Sting
- Juara: Champion
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Anda sopan, Sandslash pun segan...